Daily News 05 Desember 2013 • Spekulasi „Tapering‟ Fed - TopicsExpress



          

Daily News 05 Desember 2013 • Spekulasi „Tapering‟ Fed Kembali Menopang Greenback. Dollar AS rebound terhadap Euro pasca beberapa data memacu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memulai tapering program stimulus lebih cepat dari harapan. Sektor swasta AS mencatat pertumbuhan pekerjaan terbanyak dalam setahun pada bulan lalu, sedangkan defisit perdagangan AS menyusut di bulan Oktober seiring ekspor menyentuh rekor tinggi. • Data Sektor Jasa Inggris Mengecewakan Sterling. Sterling berbalik menjauhi level puncak 2-tahun versus Dollar AS setelah sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan sektor jasa Inggris melambat pada bulan November. Laporan Markit Economics menunjukkan indeks aktivitas sektor jasa turun menjadi 60 dari 62,5 pada bulan Oktober, yang mematahkan ekspektasi 62. • Aussie Terpukul Oleh Perlambatan GDP. Dollar Australia merosot ke level terendah 3 bulan terhadap Greenback menyusul rilis angka pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan. GDP Australia berekspansi 0,6% pada kuartal ke-3 setelah tumbuh 0,7% pada periode 3 bulan sebelumnya. Dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Australia juga melambat ke 2,3% dari sebelumnya 2,4%. • Beige Book Masih Sinyalkan Ekonomi Tumbuh “Sederhana Hingga Moderat”. Penguatan di sektor manufaktur, teknologi dan perumahan memicu pertumbuhan ekonomi yang “sederhana sampai moderat” dari awal Oktober sampai pertengahan November, ujar Federal Reserve. “Penerimaan kerja terlihat sedikit meningkat atau tidak berubah,” kata bank sentral pada hari Rabu dalam laporan survey bisnis Beige Book, yang berisi laporan singkat dari 12 distrik Fed dua pekan sebelum pertemuan pejabat untuk menetapkan kebijakan moneter. Belanja konsumen meningkat di sebagian besar wilayah Amerika Serikat, dengan para retail mengekspresikan sikap optimis tentang penjualan di musim liburan. • Asia Masih Cemaskan Kebijakan Fed. Bursa saham Asia tergelincir seiring berlanjunya aksi profit-taking akibat kecemasan Federal Reserve mungkin dapat segera mulai kurangi pemberian stimulus moneternya. Nikkei melemah akibat maraknya aksi profit-taking seiring meredanya pelemahan yen. Kospi turun setelah meningkatnya optimisme ekonomi AS memberikan bukti tambahan akan tangguhnya perekonomian AS sehingga dapat mendorong Fed untuk kurangi pemberian stimulus dalam waktu dekat. Hang Seng melemah seiring berlanjutnya kekhawatiran atas outlook kebijakan moneter Federal Reserve. • Indeks Dow dan S&P Kembali Rontok di Sesi Keempat. Indeks Dow dan S&P 500 berakhir lebih rendah untuk sesi keempat beruntun pada hari Rabu setelah investor temukan beberapa alasan, dengan ketidakpastian yang masih tersisa atas kapan Federal Reserve akan mulai kurangi stimulus moneter. Indeks Dow Jones tergelincir 24.85 poin atau 0.16%, untuk berakhir di 15,889.77. Indeks S&P 500 melemah 2.34 poin, atau 0.13%, untuk di tutup di 1,792.81. Namun indeks Nasdaq composite naik tipis hanya 0.80 poin, atau 0.02%, untuk berakhir di 4,038.00. • Emas Menguat Lebih Dari 2% Atas Reli Short Covering. Harga emas bergerak lebih tinggi pada hari Rabu, rebound setelah mengalami pelemahan selama dua sesi yang lebih dari 2%, seiring para trader mencerna data ekonomi AS, termasuk pertumbuhan pekerjaan di sektor swasta AS, untuk petunjuk pada kapan Federal Reserve mungkin akan kurangi program pembelian obligasi. Para analis mengatakan sebab menguatnya emas adalah karena aksi “short-covering” di tengah penurunan total sebanyak $30/onz, atau 2.4%, pada hari Senin dan Selasa. Namun “meskipun ada penangguhan pelemahan dalam satu hari, bias terhadap harga emas masih bearish, sampai akhir tahun ini, menurut pikiran saya,” kata Jeffrey Wright, direktur umum di H.C. Wainwright LLC. • Laporan EIA Lonjakan Harga Minyak. Harga minyak AS naik lebih dari $1 pada hari Rabu seiring data pemerintah menunjukkan penurunan yang tak terduga dalam stok minyak AS di negara konsumen minyak terbesar di dunia. Minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat setelah lembaga Energy Information Administration melaporkan stok minyak dalam negeri AS turun sebanyak 5.6 juta barel pada pekan yang berkahir 29 November, hentikan kenaikan persediaan selama 10 pekan terakhir. Sebelumnya minyak di perkirakan akan naik 300.000 barel dalam polling Reuters. • J.C. Penney: Penjualan Di Bulan November Naik 10%. J.C. Penney Co. melaporkan bahwa penjualan di toko yang bukan setidaknya selama setahun naik sebesar 10% pada bulan lalu seiring CEO Mike Ullman mencoba untuk memperbaiki pendahulunya yang gagal untuk memindahkan rantai kelas atas dengan menggunakan promosi untuk meraih kembali pelanggan. Penjualan E-commerce juga berjalan “cukup baik pada tahun depan” kata perusahaan yang berbasis di Texas dalam pernyataannya, tanpa berikan angka yang spesifik. • Mistsubishi Pangkas Harga Mobil Listriknya Di AS. Mitsubishi Motors Corp. menurunkan harga mobil listrik i-MieV di AS sebesar 21 persen untuk memacu permintaan kendaraan yang hanya menarik 12 pembeli pada bulan lalu. Tipe hatchback i-MieV 2014 akan di jual seharga $22.995, turun dari $29.125 untuk model sebelumnya, kata perusahaan yang berbasis di Tokyo dalam pernyataannya. Mobil tersebut memenuhi syarat untuk subsidi pajak sebesar $7.500 di AS dan rebate sebesar $2.500 di California, menurunkan harga untuk menjadi $12.995, kata Mitsubishi DewaTrading
Posted on: Thu, 05 Dec 2013 00:46:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015