Daily News 1 Oktober 2013 • Dollar Tumbang, Pemerintahan AS - TopicsExpress



          

Daily News 1 Oktober 2013 • Dollar Tumbang, Pemerintahan AS Terancam ‘Shutdown’. Dollar AS anjlok terhadap berbagai mata uang seiring berlanjutnya kebuntuan negosiasi anggaran di Kongres, yang kian memperbesar resiko shutdown pemerintah mulai hari Selasa. Penutupan aktivitas pemerintahan dapat menggerus pertumbuhan ekonomi kuartal ke-4 sekitar 1,4 persentase poin, menurut ekonom dari Moody’s Analytics Inc. • Euro Optimis Letta Akan Menangkan Voting Kepercayaan. Euro menguat versus Dollar AS seiring Kepala Deputi Keuangan PM Italia menyatakan optimismenya bahwa pemerintah akan terhindar dari keruntuhan. Euro sebelumnya sempat terpukul oleh memanasnya gejolak politik di Italia, menyusul pengunduran diri beberapa menteri People of Freedom pimpinan Silvio Berlusconi dari kabinet dan munculnya seruan untuk menggelar pemilu baru. Langkah mengejutkan itu telah memaksa PM Enrico Letta untuk menggelar voting kepercayaan pada hari Rabu besok, dimana ia berharap akan mendapatkan dukungan dari sejumlah senator partai oposisi. • Sinyal Pertumbuhan Inggris Menopang Sterling. Sterling melesat ke level tertinggi dalam hampir 9-bulan terhadap Dollar AS pasca data menunjukkan peningkatan tertajam harga rumah dalam 6-tahun dan kenaikan persetujuan hipotek, yang menambah tanda-tanda momentum pemulihan ekonomi Inggris. Rata-rata harga rumah di Inggris dan Wales meningkat 0,5% pada bulan September setelah tumbuh 0,4% pada bulan Agustus, menurut Hometrack. • Senat Kembalikan RUU Anggaran Ke DPR AS. Senat AS pada hari Senin mengirim RUU anggaran kembali ke DPR untuk tujuan pendanaan atas undang-undang kesehatan Presiden Barack Obama dan mendanai pemerintah sampai pertengahan November. Kongres belum menyetujui RUU untuk mendanai pemerintah pada hari Senin, dan tanpa pendanaan terbaru sebagian lembaga pemerintah akan ditutup pada hari Selasa. Senator pada hari Senin menolak loloskan RUU dari DPR dan ingin merubah penundaan UU kesehatan dan membatalkan UU pajak perangkat medis. • Asia Cemaskan AS & Italia. Bursa saham Asia terpuruk akibat kecemasan atas potensi penutupan sebagian pemerintah AS dan gejolak politik Italia. Nikkei melemah seiring berlanjutnya penguatan yen yang dikhawatirkan dapat kurangi daya saing eksportir Jepang. Kospi turun akibat krisis politik Italia setelah Silvio Berlusconi menarik menterinya dari pemerintahan dan menyerukan pemilu dini. Hang Seng tergelicir seiring cemasnya pasar bahwa parlemen AS mungkin tidak akan bisa mencegah ditutupnya sebagian aktivitas pemerintah AS. • Wall St. Anjlok Seiring Investor Cemaskan Penutupan Pemerintah. Bursa saham AS tergelincir, mengurangi penguatan kuartalan untuk indeks Standard & Poor 500, seiring masih buntunya pembahasan atas anggaran federal yang meningkatkan kemungkinan atas penutupan pemerintahan. Indeks S&P 500 turun sekitar 0.6% menjadi 1,681.67 pada pukul 03.00 WIB di Jakarta. Indeks naik sebanyak 2.9 persen pada bulan ini, memberikan penguatan kuartalan sebesar 4.7%, seiring Federal Reserve pertahankan stimulus moneter. • Emas Catatkan Penguatan Kuartalan Pertama Dalam Setahun. Emas berjangka ditutup lebih rendah pada hari senin seiring investor mempertimbangkan kemungkinan penutupan pemerintah AS dan dampak pada permintaan untuk logam mulia, namun harga emas telah menguat lebih dari 8% sejak akhir Juni, ini merupakan penguatan kuartalan pertama dalam tahun ini. “Emas telah mengecewakan pada trader yang perkirakan akan adanya reli tajam atas melemahnya dollar dan ketakutan atas penutupan pemerintah AS yang semakin dekat,” kata Kevin Kerr, presiden dan CEO di Kerr Trading International. Namun ”emas masih masih sangat volatile dan seharusnya bisa tiba-tiba melonjak jika terjadi penutupan pemerintah.” • Minyak Terperosok Atas Ketakutan Penutupan Pemerintah AS. Minyak melemah pada Senin, menandai penurunan bulanan pertama sejak bulan Mei, seiring meningkatnya kemungkinan penutupan pemerintah yang menyuramkan outlook untuk permintaan minyak sementara ketegangan atas Iran terus mereda. Senat AS menolak RUU anggaran DPR, membuat penutupan pada banyak lembaga pada keesokan harinya menjadi semakin besar.“Ada perkembangan dari lingkungan aksi hindar resiko dengan kemungkinan penutupan pemerintah yang akan terjadi, yang jelas negatif untuk segala hal, termasuk aktivitas ekonomi,” kata John Kilduff, di Again Capital LLC. • Apple Rebut Posisi Coca-Cola Sebagai Worlds Most Valuable Brands. Apple telah menumbangkan Coca Cola sebagai merek No.1 di dunia, seiring perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs telah memimpin di posisi desain dan kinerja, berdasarkan sebuah study dari Top 100 brands oleh Interbrand Corp. Nilai Apple Inc. melonjak sebesar 28 persen menjadi $98.3 milyar dan Google Inc., naik di posisi kedua pada $93.3 milyar. Merek Coca-Cola Co. tergelincir dari posisi teratas setelah selama 13 tahun dan saat ini di posisi ketiga pada $79.2 milyar. • Analis Melihat Kesepakatan Penjualan BlackBerry Mungkin Dibawah $9. BlackBerry Ltd. mungkin akan menutup penawaran pembelian dari Fairfax Financial dengan harga dibawah $9 persaham dari harga yang ditawarkan sebelumnya, karena keadaan produsen smartphone tersebut terus memburuk dengan cepat, beberapa analis mengatakan pada hari Senin. Dua brokers memangkas target harga mereka pada saham BlackBerry menjadi dibawah level $9, dan beberapa lainnya menegaskan kembali target mereka di level $7.
Posted on: Mon, 30 Sep 2013 23:40:02 +0000

Trending Topics



ight:30px;">
Private Ben Tumataroa, aged 25, 28th Maori Battalion. Killed in

Recently Viewed Topics




© 2015