Dalam era global dewasa ini pemahaman kita pada maha karya Yesus dan seisi alkitab, tidaklah mendemonstrasikan hal mujizat dan keajaiban, semisal menyembuhkan berbagai penyakit, karena ilmu pengetahuan sedang menangani semua itu. Demikian juga soal sandang (pakaian dan asesoriesnya termasuk sarana transportasi dan komunikasi) pangan (makanan dan minuman) papan (tempat tinggal), karena negara sudah mengurusnya. Maka seharusnya orientasi orang percaya dan komunitas orang percaya berada dalam tataran memberdayakan umatNya secara moral dan etika dengan daya nalar dan intelektual yg tinggi sehingga hadir sebagai pembawa damai, pemimpin,pembimbing, pembina, pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia, agar selalu ada kecukupan dan kemampuan menjalani kehidupan ini dalam survivalitas dan tangguh. Menjadi orang percaya tidaklah menjadi eksklusif memisahkan diri dari kehidupan dunia, karena jika demikian, sama saja mengabaikan amanat agung dan hukum kasih. Ayat ft pada bagian lainnya berkata Aku mengutus kamu bagai domba ketengah sekawanan serigala, hendaklah kamu Tulus ( bermoral, beretika dan sudah tentu beriman) seperti merpati. Dan cerdik ( berpengetahuan dan intelektual) seperti ular. Ingatlah tugas dan tggjwb pertama kali yg diberikan kepada manusia, beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan TAKLUKANLAH itu. Berkuasalah atas tiga hal sebagai makna symbolik yaitu ilmu pengetahuan. Begitulah firman Tuhan selalu realistis dan up to date sepanjang masa atau orang percaya dan komunitas orang percaya ingin kembali hidup di zaman nuh? Di zaman Herodes, atau di zaman para rasul2?
Posted on: Wed, 14 Aug 2013 07:51:10 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015