Delegasi Indonesia ke MSG Summit Picu Devide et Impera di - TopicsExpress



          

Delegasi Indonesia ke MSG Summit Picu Devide et Impera di Papua? zonnadamai ⋅ 21 June 2013 Kamis (20/6/2013) di Noumea, New Caledonia berlangsung The 19th Melanesian Spearhead Group (MSG) Leaders Summit, sebuah forum kerjasama ekonomi yang dibangun negara-negara rumpun Melanesia di Pasifik Selatan, yaitu Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu dan New Caledonia yang diwakili oleh kelompok politik Kanak, FLNKS (Front de Liberation National Kanak Socialiste). Pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, forum ini sudah banyak kebijakan yang dihasilkan untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini dalam semangat serumpun, seperti Seperti perjanjian bebas fiskal, jadwal pos tarif, bea-cukai, identitas produk, dan hal-hal teknis perdagangan lainnya. Sementara Indonesia sebagai salah satu negara yang juga memiliki etnis Melanesia seperti Papua, Maluku dan NTT, posisinya dalam forum MSG masih sebagai observer. Disinalah letak titik rawannya, karena para aktivis Papua merdeka tengah berupaya menggantikan posisi Indonesia di Forum MSG. Mereka telah membentuk sebuah organisasi bernama West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) dan mengajukan aplikasi ke Sekretariat MSG di Port Vila, Vanuatu untuk menjadi anggota MSG. Dan untuk kepentingan itu, konon ada lima orang perwakilan WPNCL yang ikut diundang ke MSG Summit kali ini di Noumea.Rupanya WPNCL ingin mengikuti langkah FLNKS yang berhasil menggedi New Caledonia. Menurut laporan dari rekan Kompasiana Arkilaus Baho yang saat ini mengikuti MSG Summit di Noumea itu, dalam kolom komentar atas tulisan saya kemarin berjudul “MSG Summit tak akan beri ruang Papua Merdeka” menulis : “… saat ini saja (sedang terjadi) perdebatan (yang) menjurus pada hak dagang FLNKS di Pasifik. Karena Kaledonia mash di bawah koloni Perancis, toh, tetap diputuskan FLNKS berhak berdagang. Laporan seperti ini dibawah ke forum PBB untuk jadi pertimbangan…. luar-negeri.kompasiana/2013/06/19/msg-summit-tak-akan-beri-ruang-papua-merdeka-570301.html Devide et Impera? Mengamati gerak langkah para aktivis WPNCL di atas, Pemerintah Indonsia tentu tak mau kecolongan. Kecolongan dalam arti tidak melakukan upaya serius yang berdampak pada terancamnya kedaulatan NKRI di wilayah Papua. Daripada nanti kerepotan “memadamkan kebakaran”, Pemerintah telah mengirim delegasi dengan komposisi meyakinkan. Yaitu Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya (Ketua) dan para anggota : Abraham Atururi (Gubernur Papua Barat), Lukas Enembe (Gubernur Papua), Fredy Numberi (mantan Menteri Perhubungan), Velix Wanggai (staf Khusus Presiden), Frans Alberth Yoku dan Nick Meset (Ketua Adat/mantan petinggi OPM). Kelima orang ini nantinya akan memberikan gambaran tentang kondisi obyektif di Tanah Papua saat ini kepada forum MSG. Pengamat Hukum Internasional, Sosial Politik Universitas Cenderawasih, Marinus Yaung menilai Kehadiran Lukas Enembe dkk dalam forum itu dapat menimbulkan potensi konflik horizontal yang luar biasa di Papua. Karena itu adalah bagian dari politik devite et empire, dan dipastikan ini telah menaburkan benih-benih konflik sektarian dalam masyarakat Papua. zonadamai.wordpress/2013/06/20/indonesia-kirim-delegasi-ke-forum-msg/ Namun hemat saya, penilaian itu sangat tendensius. Forum MSG membutuhkan masukan yang berimbang dari berbagai kelompok atau stakeholder di Papua agar informasi yang mereka terima lebih obyektif. Apalagi delegasi Indonesia itu sudah mengundang anggota MSG berkunjung ke Jakarta dan Papua, untuk melihat secara langsung kondisi HAM dan bertemua dengan para tokoh adat, tokoh politik bahkan orang perorang yang menjadi korban pelanggaran HAM. Lantas, dimana letak politik devide et impera itu? justeru persepsi negatif yang dikembangkan oleh pak Marianus itulah yang memicu devide et impera itu. Bukankah banyak laporan pelanggaran HAM di Papua yang dilayangkan oleh para aktivis Papua merdeka ke lembaga dunia sering disangsikan kebenarannya lantaran tidak dilengkapi bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan alias penuh sensasi…? Maka atas nama kedamaian dan kelangsungan pembangunan nasional yang sedang berjalan baik di Tanah Papua, mari kita sama-sama menjaga suasana ini. Hindari provokasi, hasutan, pembohongan publik, yang ujung-ujungnya mengorbankan kedamaian masyarakat Papua sendiri. Semoga*** Hamid Ramli/Kompasiana : luar-negeri.kompasiana/2013/06/20/delegasi-indonesia-ke-msg-summit-picu-devide-et-impera-di-papua-570611.html
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 15:04:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015