Demi Peruntungan, Orang Jepang Nekat Operasi Garis - TopicsExpress



          

Demi Peruntungan, Orang Jepang Nekat Operasi Garis Tangan REPUBLIKA.CO.ID, Ramalan garis tangan atau disebut juga palmistry cukup populer di banyak negara, termasuk Jepang. Dengan kemajuan teknologi, ramalan keberuntungan kini bisa dibuat dengan cara memperbaiki garis tangan lewat operasi telapak tangan. Di Jepang, palmistry cukup digemari dan orang rela mengeluarkan banyak uang untuk membaca garis tangannya. Seorang peramal cukup melihat garis-garis berpola yang terbentuk di telapak tangan, lalu dari situ ia akan meneropong masa depan orang yang diramalnya. Di masa lalu, ramalan garis tangan dipercaya sebagai takdir. Sulit diubah jika tidak dengan usaha dan mungkin doa bagi yang percaya. Namun sekarang, kemajuan teknologi membuat hasil ramalan garis tangan menjadi begitu mudah untuk dimanipulasi. Melalui bedah kosmetik, pola-pola yang terbentuk oleh garistangan bisa diperbaiki agar peramal bisa membaca masa depan yang lebih positif dari telapak tangan seseorang. Operasi semacam itu mulai populer dan orang Jepang banyak yang melakukannya. Orang di Korea juga makin gandrung. Sebuah laporan di The Daily Beast menunjukkan bahwa antara Januari 2011 hingga Mei 2013, di Jepang sedikitnya sudah ada 37 operasi bedah plastik yang dilakukan untuk memperbaiki garis di telapak tangan. Salah seorang dokter yang menanganinya adalah Dr Matsuoka. "Jika Anda ingin membentuk garis tangan dengan laser, pasti sembuh dan tidak menyisakan bekas luka," kata Dr Matsuoka, seperti yang dilansir laman Daily Mail, beberapa waktu lalu. Menurut Dr Matsuoka, garis tangan harus dibentuk dengan pisau bedah elektrik dan goresannya harus dibuat agak bergetar. Prosedur memperbaiki garis tangan biasanya memakan waktu antara 10 menit hingga 15 menit untuk mengubah 5-10 garis tangan. Pengerjaannya cepat, namun masa pemulihannya cukup lama yakni sebulan. Redaktur :Citra Listya Rini
Posted on: Tue, 23 Jul 2013 07:10:59 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015