Di Indonesia angka kesakitan dan kematian karena kanker payudara - TopicsExpress



          

Di Indonesia angka kesakitan dan kematian karena kanker payudara menempati peringkat ke dua setelah kanker serviks. Berbeda dengan di luar negeri dimana kanker payudara menempati peringkat pertama. Hal ini tidak dapat diartikan bahwa kita telah berhasil menekan angka kesakitan dan kematian kanker payudara sehingga di peringkat kedua. Sebaliknya jumlah penderita kanker payudara di Indonesia mungkin sama saja dengan luar negeri. Kanker payudara termasuk jenis kanker yang dapat dideteksi dan didiagnosa secara dini. Bila berhasil ditemukan pada tahap dini, dapat segera dilakukan tindakan yang tepat untuk upaya kesembuhannya. Upaya deteksi dini secara pribadi dilakukan dengan tehnik sarari (pemeriksaan payudara sendiri) setiap bulan sekali maupun oleh dokter dengan melakukan pemeriksaan payudara setahun sekali. Upaya skrening juga perlu dipertimbangkan dengan tehnik mammografi maupun USG. Upaya deteksi dini diatas hanya dapat menghasilkan kesimpulan kecurigaan adanya tumor saja. Diagnosa pasti kanker dilakukan oleh seorang Pathologist baik dengan tehnik FNA-C (Fine Needle Aspiration-Cytology) maupun dengan memeriksa jaringan tumor setelah dilakukan tindakan operasi. Bidadari bersepakat bahwa faktor penyebab kanker payudara adalah adanya Multi Hit Trauma yang pernah dan telah dialami seseorang selama masa hidupnya. Bidadari beranggapan bahwa kanker diawali dari mutasi DNA pada inti sel yang memiliki faktor proto-oncogen yang berubah menjadi faktor oncogen. Perubahan sel ini mungkin disebabkan kondisi sel yang terus menerus lemah dan atau sakit yang kemudian terkena paparan. Akhirnya bidadari sampai pada kesimpulan bahwa upaya untuk menanggulangi kanker payudara seyogyanya difokuskan pada pendekatan menyingkirkan berbagai penyebab perubahan sel tersebut.
Posted on: Sat, 24 Aug 2013 11:26:05 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015