Di KTT APEC China 2014, RI akan Tetap Perjuangkan Sawit Wiji - TopicsExpress



          

Di KTT APEC China 2014, RI akan Tetap Perjuangkan Sawit Wiji Nurhayat - detikfinance Rabu, 09/10/2013 13:07 WIB Jakarta - Produk perkebunan Indonesia yaitu kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) gagal dimasukan ke dalam daftar produk ramah lingkungan di KTT APEC 2013 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan pemerintah Indonesia tetap akan memperjuangkan CPO untuk masuk ke dalam produk ramah lingkungan. Kita akan perjuangkan terus dan persoalan tentang mis persepsi soal sawit ini bisa diakhiri, kata Suswono saat diteemui di Gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (9/10/2013). Pada keputusan akhir APEC 2013 kemarin, Suswono mengatakan proposal CPO Indonesia diterima tetapi tidak dibahas tahun ini. Sehingga kemungkinan besar, masalah CPO akan kembali dibicarakan di KTT APEC 2014 yang berlangsung di China. Jadi bukan gagal ditolak, proposal ini diterima tetapi tidak dibahas sekarang. Pertemuan yang akan datang akan menjadi masukan dan akan dibahas, imbuhnya. Ia juga meminta dukungan negara pengimpor CPO atas langkah Indonesia yang ingin memasukan CPO ke dalam produk ramah lingkungan. Suswono dengan tegas menyatakan kampanye hitam soal CPO adalah tidak benar. Negara maju importir sawit kita berharap agar isu CPO tidak ramah lingkungan ini bisa kita selesaikan dan keselahpahaman ini bisa diakhiri. Selama ini tidak ada bukti sawit itu merusak kesehatan. Buktinya di Prancis gugatan Pantai Gading atas produk CPO mereka itu dimenangkan. Saat ini banyak negara itu sudah banyak mencantumkan sawit itu berbahaya bagi kesehatan, katanya. Selain CPO, di tahun 2014 Indonesia juga berencana akan memasukan karet masuk produk ramah lingkungan. Kedua komoditas perkebunan ini adalah produk unggulan ekspor dan penyumbang devisa terbesar Indonesia. Karet juga sama. Kita perjuangkan. Ini dua komoditas yang menjadi andalan ekspor dan penyumbang devisa kita, cetusnya. (wij/hen) Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang! Browser anda tidak mendukung iFrame Baca Juga • Isu Sawit di KTT APEC Kembali Tertunda • Cerita Bos BUMN Minyak Goreng China yang Masih Bergantung Pada Indonesia • Kena Kampanye Negatif, Pengusaha Sawit Ngaku Tak Rugi Materil • Sawit RI Kena Kampanye Negatif, Gita Wirjawan Desak Pengusaha Melawan finance.detik/read/2013/10/09/130714/2382358/1036/di-ktt-apec-china-2014-ri-akan-tetap-perjuangkan-sawit Cerita Bos BUMN Minyak Goreng China yang Masih Bergantung Pada Indonesia Maikel Jefriando - detikfinance Sabtu, 05/10/2013 12:48 WIB Foto: Industri Sawit (dok.detikFinance) Jimbaran - Siapa sangka, ternyata China masih bergantung juga kepada Indonesia, khususnya untuk pasokan bahan baku industrinya. Contoh saja minyak goreng, sampai saat ini, China masih bergantung pada Indonesia sebagai pemasok minyak sawit (CPO). Direktur Utama COFCO Frank Gaoning Ning mengatakan, perdagangan CPO dari Indonesia ke China dimulai sejak dibukanya perdagangan bebas Asia (AFTA). Hingga saat ini, COFCO masih terus mengimpor CPO dari Indonesia. COFCO merupakan BUMN China produsen bahan makanan dan minyak goreng. China selama ini impor CPO dari Indonesia. China sangat bergantung, ujarnya dalam diskusi perdagangan dan investasi pada rangkaian kegiatan KTT APEC di Hotel Ayana, Jimbaran, Bali, Sabtu (5/10/2013). Frank menuturkan, perdagangan Indonesia-China sejauh ini berjalan cukup rapi. Bahkan tidak hanya untuk CPO, namun juga untuk barang-barang lainnya. Kita lihat dari sejarah China dengan Indonesia. Kita lihat selalu ada hubungan yang baik, ucapnya. Pada 2014, China akan menjadi tuan rumah pertemuan ABAC. Ia berharap perdagangan bebas semakin digiatkan dalam agenda selanjutnya. Perdagangan, investasi dan hasil dari agenda ini akan menjadi fokus ke depan, pungkas Frank. (mkl/dnl) Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang! Browser anda tidak mendukung iFrame Baca Juga • Foto Gita Wirjawan Dukung Mobil Esemka Terpampang di Parkir Timur Senayan • Besok, Mobil Esemka Dijual Rp 112 Juta/Unit di Parkir Timur Senayan • 2 Mobil Esemka Mejeng di Parkir Timur Senayan, Ada Apa? • Di Forum APEC 2013, Syarief Hasan Beberkan 3 Masalah UKM Indonesia finance.detik/read/2013/10/05/124831/2378711/1036/cerita-bos-bumn-minyak-goreng-china-yang-masih-bergantung-pada-indonesia Isu Sawit di KTT APEC Kembali Tertunda Maikel Jefriando - detikfinance Minggu, 06/10/2013 15:37 WIB Nusa Dua - Misi pemerintah meloloskan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai produk ramah lingkungan di KTT APEC kembali tertunda, mengulang kegagalan pada KTT sebelumnya. Pada KTT APEC 2013, belum ada kepastian apakah sawit dapat diloloskan melalui agenda APEC tahun ini. Pemerintah mengganti konsep dalam proposal penawaran CPO. Konsep ini dinamakan kerangka inklusif produk-produk agro. Sayangnya konsep tersebut baru akan masuk pada tahun 2015. Implementasinya tahun 2015, sebut Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan di sela-sela agenda KTT APEC di Nusa Dua, Bali, Minggu (6/10/2013). Gita mengaku konsep ini lebih baik dari yang sebelumnya, yaitu produk yang dimasukan tidak hanya satu jenis. Beberapa produk seperti CPO, karet bahkan beras akan dimasukan dalam satu paket proposal. Utamanya dari konsep ini adalah produk dapat menopang pengentasan kemiskinan, pembangunan perdesaan dan kesejahteraan masyarakat. Ini kerangka yang lebih inklusif dibandingkan sebelumnya yang hanya by product. Jadi kerangka yang akan disusun dalam beberapa bulan, ujarnya. Menurutnya jika hanya CPO, Gita memastikan penolakan dari negara-negara maju terus bergulir. Alasannya, CPO masih belum bisa diolah dengan teknologi canggih sehingga menimbulkan reduksi emisi karbon yang tinggi. Jadi alasan penolakannya kan proses, tegasnya Gita menegaskan pemerintah telah menyiapkan konsep yang baru. Dari pertemuan APEC tingkat menteri, Gita mengaku banyak dukungan positif yang dilontarkan, bahkan negara-negara maju yang sebelumnya menolak Tapi sekarang kita masukan untuk tahn 2015. Ini disepakti oleh China, dan Papua Nugini dan seluruh negara APEC sepakat, ungkap Gita. (mkl/hen) Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang! Browser anda tidak mendukung iFrame Baca Juga • 2 Artis Akan Pamerkan Mobil Esemka di KTT APEC Bali • Cerita Bos BUMN Minyak Goreng China yang Masih Bergantung Pada Indonesia • Di Forum APEC 2013, Syarief Hasan Beberkan 3 Masalah UKM Indonesia • UKM Sekarang Perusahaan Tradisional, 5 Tahun Lagi Internasional finance.detik/read/2013/10/06/153743/2379204/1036/isu-sawit-di-ktt-apec-kembali-tertunda
Posted on: Sun, 20 Oct 2013 03:56:29 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015