Di bandara Soetta menunggu boarding ke Solo untuk mengisi dua Seminar Energi yang diadakan di UNS Surakarta. Pada waktu meninggalkan rumah, suasana sunyi senyap karena gundul gundul masih klenger hanya Maknya Gundul saja yang bangun. Pak Palimin sebagai pengemudi komando selalu siap standby 24 jam. Sebagai akademisi adalah wajib untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan menyambung pemikiran. Lek Mun Ajat (Dr. Munajat) akan siap menjemput di bandara Surakarta. Inilah kesempatan kami untuk berdiskusi mengenai strategi sosialisasi politik di medan pertempuran Dapil V Jawa Tengah. Pertanyaannya adalah sederhana: Bagaimana caranya memenangkan pertarungan politik di Dapil V dengan mengetengahkan karya, pemberdayaan masyarakat, dan kejujuran. Kenyataan di lapangan sebagian politisi masih menjadikan transaksi sebagai alat/basis sosialisasi. Tetapi apalah artinya kemenangan politik bila mencederai semangat proses pesta demokrasi yaitu kejujuran. Insya Allah kami akan menjaga untuk tetap berjalan dalam rel kejujuran dan kebenaran. Pernah ada seorang penting di Dapil V (yang juga makelar suara) menyatakan Pak Darmawan, anda masih hijau di politik. Kalau tanpa mbayar ya jelas rakyat nggak akan milih anda. Anda pasti kewirangan (malu karena kalah). Saya menjawab dengan lantang Pak, kami siap memberikan segalanya bagi kebesaran bangsa ini. Jangankan hanya kewirangan (rasa malu), nyawa pun kalau perlu kami serahkan demi kebesaran bangsa ini. Prinsip kejujuran adalah harga mati Bapak. Bapak tersebut terdiam dan sampai sekarang tidak pernah kontak lagi. Kami hanya bisa berdoa Ya Allah dalam perjuangan ini jauhkanlah kami dari kebathilan, dekatkanlah kami dengan kebaikan, dan berikanlah kami kekuatan sehingga niat mengabdi untuk nusa dan bangsa dimudahkan. Amiiiin YRA. Boarding time now.
Posted on: Tue, 19 Nov 2013 22:10:13 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015