Diam - Diam Suka3 ~PART 26 - - - NO BULLY NO - TopicsExpress



          

Diam - Diam Suka3 ~PART 26 - - - NO BULLY NO COPAS - - ****************************** Iqbaal merenggangkan pelukan nya “sekarang kita pulang” ucap nya menarik tangan (namakamu) perlahan “tapi aku ingin kerumah sakit terlebih dahulu. Putri akan pulang hari ini” pinta (namakamu) Iqbaal tersentak, rumah sakit? pastinya disana ada Babas. Apa jika ia bertatap wajah dengan Babas, wajah ia (Iqbaal) akan biru2 lagi? Ataukah Iqbaal harus menolak ajakan (namakamu)? (namakamu) mengernyitkan alisnya. Menatap Iqbaal heran “mengapa? kau mau menjenguk Putri juga bukan?” tanya (namakamu) “a a aku hanya.......” “aku akan menjelaskan semuanya pada Bastian!” ucap (namakamu) seolah2 mengerti masalah Iqbaal, lalu ia menarik tangan Iqbaal dan menuju rumah sakit yang tak jauh dari St Jame’s Park ** “Put ...” ucap (namakamu) menghampiri Putri yang tengah duduk diranjang dan memeluk nya “(namakamu)! k katanya lo kabur” ucapnya khawatir “enggak kok. Buktinya sekarang aku ada disini kan” jawab (namakamu) merenggangkan pelukan nya Babas menatap tajam Iqbaal yang berada didekat pintu. (namakamu) menoleh ke Babas, “Bas..” seru (namakamu), mencoba mengalihkan pandangan nya dari Iqbaal. sepertinya Babas masih kesal dengan Iqbaal, padahal kan yang nabrak Putri, Dira. Bukan Iqbaal .-. Iqbaal hanya tersenyum tipis “ayok Pulang. Udah semua kan?” tanya Aldi Babas mengangguk lalu menuntun Putri *** SKIP, kagak ada ide gue -....- Malam Harinya “aku ingin pergi sebentar” ucap (namakamu) menuruni anak tangga sembari memakai mantelnya “mau kemana?” tanya Kiki, mereka kini tengah menonton acara tv yang sedang disiarkan waktu itu “ke.....” “kemana lagi sih kalo bukan ke apartemen nya cowok br*engsek itu” ucap Babas santai memotong pembicaraan (namakamu) “Bas ...” ucap Putri penuh penekanan “apaan? Gue ngomong sesuai fakta kan!” timpal nya Putri menghela nafasnya (namakamu) mencoba tersenyum dengan tingkah Babas “mau aku antar?” tawar Aldi lalu beranjak dari duduk nya “eh , ti tidak usah. Aku hanya sebentar” tolak (namakamu) lembut “sebentar atau semalem?” tanya Babas santai tanpa menatap (namakamu) “entahlah” jwab (namakamu) menggidikkan bahunya “palingan juga semalem!” ucap Babas yang sepertinya ia benar2 kesal dengan Iqbaal, dan juga...(namakamu) (namakamu) hanya terdiam “udahlah bas. Lo gak usah mojok2-in (namakamu) terus!” bela Aldi Babas tak menggubris nya “baiklah, aku pergi dulu.” Kata (namakamu) lalu membuka pintu villa dan berlalu. Ia tak ingin diantara sahabatnya ada pertengkaran ** CLEK Gadis ini masuk kedalam apartemen Iqbaal. karena sedaritadi ia mengetuk pintu,sama sekali tak ada jawaban. Akhirnya ia memutuskan masuk Tak ada orang , sepi... kemana Iqbaal? entahlah, gadis ini menulusuri semua ruangan apartemen Iqbaal. mulai dari dapur, kamar mandi, ruang tv, ruang makan, gudang (?) namun sama sekali ia tak menemukan sosok Iqbaal disana Hanya 1 yang belum ia masuki. Kamar tidur Dengan ragu, gadis ini mengetuk pintu kamar tidur Iqbaal. tak ada jawaban sampai berkali2. Akhirnya ia masuk, kosong. Ia tak juga menemukan Iqbaal disana. Bulu kuduk nya tbtb saja berdiri, “Iqbaal.. kau dimana? “ ucap (namakamu) setengah berteriak “Iqbaal.. aku tidak suka dengan candaan mu” sambung (namakamu) sedikit kesal. Masih tak ada jawaban “Iqbaal.. ini semua tidak lucu.!” Kesal (namakamu) mulai melangkah mundur karena tbtb saja gordyn kamar Iqbaal berterbangan (?) BRUK Sesuatu terjatuh dari meja kecil tepat disamping kasur Iqbaal. jatuh sendiri, tanpa penyebab .--. Gadis ini membalik tubuhnya, ia ingin segera keluar dari apartemen mengerikan menurutnya ini. Namun, ketika berbalik. Tubuhnya menabrak tubuh seorang pria (?) hingga membuatnya terkejut dan mundur kebelakang “Iqbaal..” ucap (namakamu) mengatur nafasnya karena ia sudah benar2 takut “kau kenapa?” tanya Iqbaal heran “kau ini kemana saja? Aku sudah memeriksa semua ruangan dirumah mu, namun aku tidak juga menemukan mu. Hufft...” kesal (namakamu) lalu duduk dikasur Iqbaal “aku tadi keluar sebentar, ada sesuatu yang harus aku beli. Pintu apartemen nya memang tak sengaja aku kunci agar kau bisa masuk” jelas Iqbaal lalu duduk disamping (namakamu) (namakamu) menunduk, ia masih shock dengan kejadian tadi. Ia memang tidak sukam bahkan ‘takut’ dengan hal2 yang berbau horror “kau kenapa? Sakit?” tanya Iqbaal khawatir melihat kekasihnya yang daritadi menunduk (namakamu) menoleh, menatap Iqbaal lembut. Ia menelan ludah pahitnya “aku takut” ucap (namakamu) dengan nafas yang masih tersenggal. *padahal gak lari2-an-_- Tbtb saja Iqbaal memeluk erat (namakamu), menenangkan nya “mengapa?” “a apartemen mu ini angker” jawab (namakamu) polos “yaa, memang” Iqbaal menyetujui perkataan (namakamu) (namakamu) tersentak lalu melepaskan pelukan nya “maksud mu?” tanya (namakamu) Iqbaal tersenyum, lalu berdiri. “Lepas mantel mu, ke balkon lah. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” (namakamu) mengangguk pelan. Masih bingung dengan ucapan Iqbaal tadi ** “kau ingin membicarakan apa?” tanya (namakamu). Iqbaal dan (namakamu) tengah duduk dikursi balkon kamar. diluar apartemen Iqbaal, terlihat sungai Thames dan juga Big Ben yang bisa dilihat darimana saja. Karena ukuran Big Ben yang tinggi dan besar “tidak. Aku hanya ingin berdua dengan mu” jelas Iqbaal (namakamu) mengerutkan keningnya Iqbaal menoleh kearah (namakamu), angin musim gugur yang lewat menabrak rambut (namakamu) yang tergerai dan menutupi sebagian wajahnya. Dengan cepat, (namakamu) menselipkan nya pada telinga nya “aku merindukan mu” ucap iqbaal tersenyum (namakamu) tertawa kecil “kau aneh. Aku tidak kemana2, mengapa kau merindukan ku?” Iqbaal mengambil tangan kanan (namakamu), lalu ia letakan di dada Iqbaal “hati ku merindukan mu (namakamu) sayang” jelas Iqbaal lembut. (namakamu) menatap iqbaal lalu tersenyum “okay.. jadi, kapan kita akan menikah?” tanya Iqbaal duduk mendekati (namakamu) “entahlah. Oh ya, 3 hari lagi aku akan ke 3814.” (namakamu) memberitahu Iqbaal “acara apa? Kita akan menikah disitu?” canda iqbaal (namakamu) tertawa kecil lalu menggeleng pelan “tidak. Karel akan menikah, aku diundang. Dan aku harus menghadiri nya.” “kau serius? Karel menikah?” (namakamu) mengangguk “syukurlah, saingan ku berkurang 1” sambung Iqbaal (namakamu) terkekeh “kau tidak akan punya saingan lagi Iqbaal. kita akan segera menikah” “ya ya..aku tau, bagaimana.. jika 1 minggu lagi kita menikah?” tanya Iqbaal merangkul pinggang (namakamu) “seminggu? Apa tidak terlalu cepat? Memang nya kita mau menikah dimana? Aku harus meminta izin mamah ku dulu bukan?” tanya (namakamu) bertubi tubi “semua itu gampang diatur. Tenang saja” (namakamu) mengangguk Hening... Tak ada percakapan lagi diantara kedua manusia ini. mereka menikmati angin musim gugur dimalam hari ini (namakamu) melirik jam tangan yang melekat dipergelangan tanga kirinya. Pukul 23.00 waktu setempat “aku ingin pulang. Sudah malam” (namakamu) berdiri dari duduknya, disusul iqbaal “tidurlah disini” ucap Iqbaal (namakamu) tersentak. Maksud nya?... “sudah sangat malam. Lebih baik kau menginap di apartemen ku, besok ku antar kau pulang. Aku akan tidur disofa tv” jelas Iqbaal “tapi......” “berhentilah mengeluarkan kata tapi” pinta Iqbaal lalu menarik tangan gadis ini, lalu menutup pintu balkon nya (namakamu) segera menghampiri kasur, lalu membaringkan tubuhnya. Tak lupa ia memakai selimut “tidurlah” ucap Iqbaal lembut lalu mengecup pelan kening gadis ini (namakamu) mengangguk tersenyum “iqbaal, aku takut” rengek (namakamu) Iqbaal terkekeh “jangan takut, kau tidak perlu takut (namakamu). okay! Disini tidak ada apa2. Aku akan menjelaskan semuanya padamu esok” Iqbaal mencoba menenangkan (namakamu) dari rasa takutnya (nmakamu) menganguk pasrah Iqbaal menuju pintu kamar “selamat malam “ ucap nya lalu mematikan tombol lampu **** Pagi Harinya Sebuah cahaya terang masuk melalui gordyn kamar yang sepertinya sengaja dibuka oleh seseorang dan menusuk tepat dimata gadis yang tengah terlelap ini, cahaya itu mengusik tidurnya. Gadis ini mendesah sebal, lalu menghadap kan tubuhnya kesamping kiri nya. Ia mengerjap2kan matanya, sepertinya ada yang mengganjal “Iqbaal....” pekik (namakamu) melihat Iqbaal berada disampingnya, memejamkan matanya “nghhh” desah Iqbaal “s sejak kapan kau ada disini?” tanya (namakamu) yang mulai panik “tenang lah (namakamu). aku baru saja merebahkan tubuh ku. Punggung ku sakit karena semalaman tak bisa tidur disofa” jelas Iqbaal. (namakamu) tersenyum iba pada kekasihnya ini. ternyata tadi Iqbaal lah yang membuka gordyn kamarnya “tidurlah” bisik (namakamu) lembut lalu mengubah posisi nya menjadi duduk Iqbaal menarik tangan (namakamu) dengan kuat. Hingga sekarang Iqbaal mendekapnya “Iqbaal..” risih (namakamu) dengan posisi nya saat ini “aku lapar” bisik Iqbaal yang masih memejamkan matanya (namakamu) terkekeh “baiklah baiklah. Aku akan membuat kan mu sarapan” (namakamu) melepaskan tangan Iqbaal yang melingkar diperut nya Iqbaal menahan nya “kiss morning” pinta Iqbaal tersenyum namun masih memejamkan matanya (namakamu) tertawa kecil “akan kuberikan setelah kita menikah nanti” Iqbaal membuka matanya, menatap (namakamu) sedikit sebal CUP (namakamu) mengecup pipi Iqbaal lalu segera pergi kedapur Iqbaal tersenyum melihat tingkah calon istrinya ini Bersambung... okay, gue tau, part ini ternyata lebih gaje dari part2 sebelumnya. gue gak tau kenapa. Mungkin part selanjutnya akan lebih gaje lagi bahkan bisa lebih ancur .-. gue lagi kagak ada imajinasi, I swear -....- mohon dimaafkan .-. @Novitaa1_
Posted on: Wed, 04 Sep 2013 13:46:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015