Dipindahkannya laga Kualifikasi Piala Asia U-19 dari Sidoarjo, Jawa Timur ke Jakarta ternyata tak sesuai dengan harapan. Awalnya diharapan pemindahan venue laga itu diharapkan bisa mendatangkan pendukung timnas U-19 yang lebih banyak.Tapi kenyataannya jumlah suporter yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta ternyata tak seramai seperti di Sidoarjo. Tak heran skuad timnas U-19 pun mengeluhkan minimnya dukungan dari suporter di Jakarta. Bek Hansamu Yama Pranata menjelaskan rekan-rekannya bahkan merasa kesepian saat mentas di stadion kebanggaan masyarakat Tanah Air itu. "Kami main buruk di babak pertama tadi karena faktor suporter,waktu pemanasan kami merasa kesepian, teman-teman sempat bilang lebih enak main di Sidoarjo karena suporternya lebih banyak," kata Pranata. Dalam rilis resmi yang dikeluarkan panitia pertandingan, penonton yang hadir di GBK hanya 15 ribu jauh dari kapasitas stadion yang mampu menampung 80 ribu tempat duduk. Terlepas dari itu, Pranata masih mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Indonesia. "Terima kasih kepada pelatih dan semua masyarakat Indonesia yang telah mendukung kami. Kami berharap dapat dukungan yang lebih besar lagi di dua pertandingan selanjutnya,"ujar Pranata. Sepinya penonton yang hadir di GBK juga diakui pelatih Indra Sjafrie berdampak besar pada psikologi pemainnya. Menurutnya pemain timnas U-19 ini tidak bisa bermain bagus jika hanya dihadiri sedikit penonton. "Sempat ada perkataan dari anak-anak lebih enak di Sidoarjo karena penontonnya lebih banyak, pengaruh penonton di tim ini sangat besar kami berharap adanya dukungan yang lebih besar dari masyarakat Indonesia di dua laga nanti," ujar Indra.
Posted on: Tue, 08 Oct 2013 20:35:06 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015