Diramalkan Gas Bakal Gantikan BBM Hidayat Setiaji - - TopicsExpress



          

Diramalkan Gas Bakal Gantikan BBM Hidayat Setiaji - detikfinance Rabu, 25/09/2013 13:55 WIB Sebuah stasiun pengisian bahan bakar gas di Jakarta. (Foto: Detikcom) Gas Apa Kabar Kuala Lumpur - Pertumbuhan penggunaan energi diprediksi bakal didorong oleh negara-negara berkembang. Sementara permintaan di negara maju, seperti Eropa, diperkirakan akan datar-datar saja. “Populasi di sana tidak banyak bertambah dan energi sudah efisien,” kata Maarten Wetselaar, Executive Vice President Royal Dutch Shell, di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin. Wetselaar memperkirakan pada 2050 permintaan energi dunia akan naik dua kali lipat dibandingkan pada 2000. Pendorongnya adalah negara berkembang. Saat itu populasi dunia diproyeksikan mencapai 9 miliar jiwa dan 75 persen hidup di perkotaan. Dengan ekonomi yang semakin berkembang, maka semakin banyak kelas menengah baru yang membutuhkan energi bagi lemari es, ponsel, atau mobil pertama mereka. Sumber energi, tambah Wetselaar, nantinya akan didominasi oleh gas, bukan lagi BBM. “Sebelum pertengahan abad ini, gas akan menjadi bahan bakar utama. Murah, sumbernya banyak, dan bisa diterima dari sisi emisi. Gas akan menjadi porsi sumber energi terbesar,” ucapnya. Wetselaar memperkirakan penggunaan gas akan ditopang oleh pembangkit listrik dan industri. Ada pertumbuhan untuk rumah tangga, komersial, atau transportasi, tetapi tidak terlalu signifikan. Menurut Wetselaar, ada yang menarik dari bisnis gas. Permintaan diperkirakan akan banyak di Asia, tetapi sumbernya bukan berasal dari wilayah tersebut. “Supply mungkin berasal bari Australia, Amerika Utara, Afrika Utara, dan Rusia. Mereka bukanlah tempat demand utama dunia,” katanya. Di Asia, permintaan gas terbesar akan berasal dari Jepang, China, dan Asia Tenggara. “Untuk Asia Tenggara, kami perkirakan permintaan besar akan berasal dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia,” ujar Wetselaar. Indonesia sendiri belum terlalu serius memanfaatkan gas sebagai sumber energi pengganti bahan bakar minyak (BBM). Meski memiliki cadangan gas yang sudah terbukti sebanyak 104,25 triliun kaki kubik, kebijakan gas Indonesia masih tak jelas. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana pada pekan lalu mengakui bahwa kebijakan itu tak berjalan. “Kami yang alokasikan ke pagu indikatif, kemarin ada anggaran, terus tahun lalu juga tidak terserap, tahun depan ada lagi,” katanya. Bappenas, kata Menteri Armida, akan mengevaluasi program tersebut. Agar ada contohnya, rencananya pemerintah akan melakukan studi perbandingan ke Thailand. Negeri ini, kata Armida, tak mempunyi cadangan minyak dan gas tapi sukses dalam program konversi BBM ke gas. (DES/DES) Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang! Browser anda tidak mendukung iFrame Baca Juga • Makin Dekat, Gas Jadi Sumber Energi Utama • Konversi BBM ke Gas, Cuma Mimpi? • finance.detik/read/2013/09/25/135549/2369014/1034/diramalkan-gas-bakal-gantikan-bbm
Posted on: Sun, 20 Oct 2013 04:00:28 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015