EDITORIAL: Kevin Strootman dan Tumpulnya Insting Belanja - TopicsExpress



          

EDITORIAL: Kevin Strootman dan Tumpulnya Insting Belanja Moyes 30-10-2013 16:25 Bola.net - Oleh: Ronny Wicaksono AS Roma tengah berlari kencang di Serie A musim ini. Dan dari satu serigala yang krusial membantu kebangkitan Giallorossi adalah Kevin Strootman - sosok yang diabaikan David Moyes saat memimpin belanja Manchester United musim panas kemarin. Performa Strootman sejatinya sudah memikat sejak memperkuat PSV Eindhoven dan timnas Belanda, jauh sebelum namanya dikaitkan dengan Roma. Dianggap memiliki kemampuan lengkap sebagai gelandang, tak heran namanya menjadi rebutan beberapa klub besar Eropa saat PSV bersedia melepasnya. Dan United yang saat itu masih ditangani manajer legendaris Sir Alex Ferguson pun disebut memantau situasinya selama beberapa tahun dan menjadi yang terdepan mendapatkan tanda tangannya. Namun Moyes yang menggantikan Ferguson di awal musim ini, rupanya tak melihat potensi Strootman sebagaimana sang pendahulu. Pria Skotlandia itu seolah ingin menegaskan kekuasaannya sendiri dengan mengabaikan warisan Ferguson, termasuk dalam hal pemain buruan. Walhasil, Strootman pun melenggang ke ibukota Italia dengan bandrol cuma 17 juta pounsterling alias 20 juta euro total - 16,5 juta dibayar kontan sementara sisanya dalam bentuk macam-macam bonus. Tak masuknya nama Strootman dalam daftar belanja Moyes kemungkinan karena ia tak memandang gelandang 23 tahun itu bisa memberi suntikan tenaga instan untuk timnya. Oleh karena itu ia lebih memburu sejumlah nama besar di musim panas kemarin macam Thiago Alcantara dan Cesc Fabregas, namun keduanya gagal diyakinkan untuk menyeberang ke Old Trafford. Dan saat transfer musim panas mendekati akhir sementara pemain tak didapat, Moyes pun panik dan mengalihkan pandangan pada gelandang Athletic Bilbao, Ander Herrera - nama yang sejatinya juga tak lebih tenar dari Strootman. Setelah upaya itu pun gagal, diimbuhi lelucon penyusup dalam transfer, Moyes pun menjadi bulan-bulanan fans karena mengais kembali loyalitas mantan anak asuhnya di Everton, Marouane Fellaini dengan bandrol 27 juta poundsterling - 10 juta lebih mahal dari harga Strootman. Namun apa yang dilewatkan Moyes sejatinya bisa menjadi tambahan amunisi sangat berharga untuk United, terutama jika mengingat tampilannya di Roma musim ini. Dengan kemampuan teknis yang mumpuni, ia menjadi sosok penting di lini tengah Roma bersama figur perusak macam Daniele De Rossi dan kreativitas Miralem Pjanic. Mampu memainkan peran defensif sekaligus ofensif, serta memuluskan transisi tim dari bertahan menjadi menyerang, nampak jelas kualitas yang dimiliki Strootman sudah begitu berguna untuk skuat Rudi Garcia mencatat awal menakjubkan di Serie A musim ini. Meski bacaan statistiknya tak jauh beda dari para gelandang United, kontribusi Strootman sangat kentara di atas lapangan. Akurasi passingnya memang cuma 86% alias tidak lebih baik dari Shinji Kagawa, Tom Cleverley, Michael Carrick dan Fellaini. Tapi ia sudah menciptakan peluang menciptakan gol sebanyak 14 buah - lebih banyak dari semua gelandang United. Tekelnya yang 3,5 per laga pun jauh lebih tinggi dari semua pemain United. Pun demikian dengan akurasi blokingnya yang mencapai 0,9 per laga yang sekali lagi di atas rata-rata pemain United. Untuk urusan ofensif, Strootman juga menyediakan 1,8 umpan kunci per laga - hanya Patrice Evra dan Wayne Rooney yang lebih tinggi darinya. Total passing per laganya sebesar 58,6 pun hanya kalah dari Carrick dan Cleverley. Namun yang lebih dahsyat adalah sumbangsihnya dalam skema serang. Strootman sudah mencetak satu gol dan 5 assist sejauh ini, hanya kalah satu assist dari sang kapten Francesco Totti. Jumlah assist itu melampaui semua pemain United dengan Evra dan Rooney yang tertinggi lewat masing-masing donasi 2 assistnya - bahkan di sektor gelandang, hanya Antonio Valencia yang mencatatkan namanya di tabel assist. Strootman mengaku terpikat dengan keseriusan Roma dan pelatih Rudi Garcia mendatangkannya ke Italia, menyindir tak adanya minat dari Moyes yang membuang waktu merayu Fabregas dan Thiago tetapi tak menemui hasil. Bahkan tim serigala ibukota itu rela menurunkan nomor 6 dari rak pensiun untuk diberikan padanya. Jujur saja, saya tak berpikir untuk meninggalkan PSV. Tapi yang terjadi sangatlah sederhana - saya sangat diinginkan oleh Roma dan segera terjalin ikatan apik di antara kami, tukasnya saat resmi berseragam Roma musim panas lalu. Banyak pihak boleh berargumen jika Premier League punya karakter beda dari Serie A sehingga Strootman lebih berkembang di Italia. Namun teori tersebut pun bisa dibalik, sangat mungkin lini tengah United menjadi kian dahsyat dengan kehadiran pilar De Oranje tersebut, terlebih dengan usianya yang masih cukup muda dan sejatinya sesuai dengan kebijakan klub. Mungkin adalah insting - dan pengaruh kepemimpinan, Rudi Garcia yang menjadikan Strootman dan Roma begitu eksplosif sejauh ini. Sementara Moyes seolah membuktikan dirinya masih hijau dalam mengidentifikasi talenta seorang pemain sehingga mungkin andai ia membeli Strootman pun, kemampuannya belum tentu bisa dimaksimalkan - terbukti dengan meringkuknya Shinji Kagawa dan Wilfried Zaha di bangku cadangan United. Sebelum membentuk timnya sendiri, Moyes tak boleh lagi berkilah masa kerjanya pendek dan harus banyak mengasah insting belanjanya sehingga tak lagi tumpul seperti musim panas kemarin. Semoga .... (bola/row)
Posted on: Wed, 30 Oct 2013 10:39:49 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015