EDITORIAL: Shinji Kagawa Menjelma Ninja di Old Trafford Bola.net - TopicsExpress



          

EDITORIAL: Shinji Kagawa Menjelma Ninja di Old Trafford Bola.net - Oleh: Ronny Wicaksono Karir Shinji Kagawa di Manchester United tengah menukik, atau bahkan bisa dibilang di ambang titik nadir. Sebuah hal yang mungkin sulit dipercaya jika mengingat ia baru beberapa musim lalu menjadi salah satu pilar sukses pasukan muda Borussia Dortmund. Kagawa mendarat di Old Trafford dengan diiringi espektasi dan antusiasme tinggi berkat reputasinya yang terasah di Bundesliga. Namun tak sedikit pula yang mencibir pembeliannya adalah bagian strategi demi peningkatan penjualan jersey dan brand United di kawasan Asia, seperti dilabelkan pada Park Ji-Sung. Sinyal bakal meredupnya karir Kagawa yang sebelumnya melesat bak meteor, sejatinya sudah tergambar di musim lalu - justru di saat Setan Merah tengah menikmati masa-masa terakhir pengabdian Sir Alex Ferguson. Manajer legendaris yang kemudian mengundurkan diri di akhir musim itu, lebih banyak memasang Kagawa di sayap kiri yang notabene bukan posisi idealnya. Bahkan pelatih Dortmund, Jurgen Klopp menangisi talentanya yang terbuang percuma dengan pernyataannya pada The Guardian di bulan Mei silam: "Shinji adalah salah satu pemain terbaik dunia dan kini ia bermain 20 menit saja di Manchester United - di sayap kiri. Hati saya terluka. Sungguh, saya meneteskan air mata." Saat musim kemarin berakhir, kekecewaan Klopp memuncak dan ia pun coba menarik pulang mantan anak asuhnya itu ke Westfalenstadion. Namun United menolak dan Kagawa pun harus memperjuangkan masa depannya di Old Trafford, diiringi keluhan dari fans Dortmund dan Jepang tiap kali namanya tak masuk tim. Setelah Ferguson mendadak pergi, Kagawa pun mendapati nasibnya tak membaik di bawah manajer baru David Moyes. Bisa dibilang ia tak beruntung dengan kedatangan pria Skotlandia dari Everton tersebut. Dengan ekspektasi tinggi meneruskan jejak sukses Ferguson, Moyes tak punya banyak waktu untuk bereksperimen sehingga ia memilih tim yang sudah dia kenal dan terpercaya - dalam hal ini Kagawa tak masuk di dalamnya. Dalam beberapa kesempatan, Moyes memberi sinyal bakal memberi kepercayaan pada Kagawa. Tetapi berkali-kali pula ia mengingkarinya dengan dalih kondisi fisik sang pemain tak siap. Tetapi belakangan ia mengirim isyarat pengakuan jika sejatinya ia tak paham bagaimana memaksimalkan potensi Kagawa. Dipasang sebagai starter di sayap kiri pada laga kontra West Brom akhir pekan lalu, Moyes menariknya keluar di paruh laga demi memasukkan bintang muda Adnan Januzaj. Setelah United takluk 1-2, ia pun seolah menyalahkan Kagawa dengan klaim: "Posisi terbaiknya mungkin nomor 10 (playmaker). Tapi di timnas Jepang pun ia bermain di sisi kiri, jadi itu seharusnya bukan posisi yang asing untuknya." Peliknya lagi, di posisi playmaker Moyes saat ini lebih mempercayai Wayne Rooney. Sementara di posisi winger, ia tak mau ambil resiko mematangkan Kagawa dan lebih senang memainkan Ashley Young - pemain yang banyak dibenci, bahkan oleh fans United sendiri, karena kegemarannya melakukan diving. Sementara di posisi kreatif, ia lebih memilih sosok dengan kekuatan fisik macam Marouane Fellaini ketimbang pemain dengan visi macam Kagawa. Dan itulah sebabnya di beberapa laga, termasuk ketika dipermalukan Manchester City 1-4 di partai derby, lini depan United tampak buntu dan tak punya kreativitas. Banyak pengamat menyebut jika lini tengah, terutama sisi kreatif, adalah area yang perlu mendapat pembenahan, terlebih sejak pensiunnya (lagi) Paul Scholes. Moyes bukannya tak paham akan hal itu, terbukti dengan usahanya membeli sejumlah gelandang kreatif di bursa musim panas kemarin. Namun setelah gagal mendapatkan targetnya, Moyes justru tak menyadari jika ia punya talenta mewah yang sudah berada di bench United : Shinji Kagawa. Tak seperti Juan Mata yang juga terpinggirkan di Chelsea sejak kedatangan Jose Mourinho, kasus Kagawa tak banyak menyita atensi dan sorotan. Kampanye #FreeShinji yang digagas fans Dortmund di dunia maya pun tak mampu mengusik United untuk melepasnya pulang ke Signal Iduna Park, dan kini hanya waktu yang akan membuka tabir masa depannya. Untuk saat ini Kagawa bukan lagi seorang samurai, namun ia menjelma menjadi ninja - fisiknya hadir namun keberadaannya tak terdeteksi.
Posted on: Thu, 03 Oct 2013 09:08:52 +0000

Trending Topics



ass="stbody" style="min-height:30px;">
These last few months have been 1 thing after another I am so
Amós 9 - 1. VI o Senhor, que estava em pé sobre o altar; e me
When the attacker uses fear and guilt to try and get you on the
Bayelsa Tyrant OPEN LETTER TO GEJ Your excellency sir Bayelsa
guys,lona ba le batang go nna in cras relos!!if u commit urself
Hi, Im looking to find permanent teaching positions at London

Recently Viewed Topics




© 2015