ETUL, jika kita mendengar kata ‘Iran’, pikiran kita akan - TopicsExpress



          

ETUL, jika kita mendengar kata ‘Iran’, pikiran kita akan menuju Timur Tengah dan membayangkan orang-orang Arab. Timur Tengah dan bangsa Arab identik dengan Islam, tapi tidak di Iran. Memang, di Iran juga ada orang Islam yang beraliraan Sunni, selain orang Syiah (tentu saja, dan celakanya, dunia dibikin sama dalam eksekusi imej itu bahwa Syiah merupakan bagian atau salah satu aliran dalam Islam), orang Yahudi, dan orang Kristen. Namun orang Islam di Iran sangatlah minoritas dan tertindas. Sejak bergulirnya revolusi Iran dibawah kepemimpinan Imam Khomeini, Iran berubah menjadi sebuah negara digdaya di kawasan Arab. Kekuatan militer mereka berkembang pesat. Mereka kerap melayangkan kritik tajam terhadap kebijakan Barat. Sikap permusuhan pun dipertunjukkan oleh Iran kepada Israel, seolah betapa bencinya orang Iran kepada Israel. Sepak terjang Iran banyak menarik simpati kaum muslimin dunia. Pasca runtuhnya kekhilafahan Turki Utsmani, kaum muslimin memang kehilangan pelindungnya. Dan kini Iran muncul menentang kezhaliman dunia Barat (kafir) terhadap dunia Islam ditengah kebisuan dan ketidakberdayaan para pemimpin-pemimpin negeri Arab. Hmmm.. Apakah Iran akan menjadi bagian dari seri sejarah keperkasaan Islam? Secara kasat mata memang seperti itulah adanya. Namun sejarah telah berkata lain tentang Iran yang berakidahkan Syiah Ghulat (Rafidhah). Lihatlah bagaimana Syiah mempunyai andil atas terbunuhnya sahabat Rasulullah shalallohu alaihi wa sallam yang mulia, Ali bin Abi Thalib. Begitu juga pengkhianatan mereka atas Husein rodhiallohu ‘anhu. Dan tak akan hilang dari catatan sejarah bagaimana Syiah berkonspirasi dengan pasukan Tar-Tar untuk mengkudeta kepemimpinan Harun Ar-Rasyid. Sejarah justru bertutur bahwa Syiah adalah musuh besar bagi kaum muslim sunni. Iran masa kini Lalu bagaimana dengan Syiah Iran saat ini? Tindak-tanduknya memang terlihat pro terhadap Islam, tapi wajib diketahui bahwa orang-orang Syiah adalah orang-orang yang pendusta. Saat ini mereka berkata A, sedetik kemudian mereka berpaling akan berubah menjadi B. Hal ini karena mereka memasukkan dusta sebagai bagian dari akidah (taqiyah). (Al-kafi: 2/219) Banyak fakta telah terungkap bahwa pada kenyataannya permusuhan Iran justru tertuju kepada Islam itu sendiri. Lihatlah di Ibukota Iran, Teheran. Silahkan Anda hitung berapa banyak Masjid-Masjid Sunni jika dibandingkan dengan Sinagog (tempat peribadatan orang-orang Yahudi) ?! Tidak ada satupun Masjid sunni berdiri disana, justru Sinagog bertebaran hingga lebih dari 45 buah! Padahal populasi muslim sunni di Iran adalah terbesar kedua setelah Syiah. Itu hanya secuil bukti ketimpangan amal perkataan dengan fakta lapangan.
Posted on: Sun, 26 Jan 2014 12:45:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015