Efek Krisis Gas dan Listrik, Investasi Sumut "Lampu Kuning" Krisis gas dan listrik yang berkepanjangan di Sumatera Utara (Sumut) telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi industri. Bahkan beberapa perusahaan telah tutup karena tak lagi mendapatkan pasokan gas. Belum lagi, banyaknya usaha terutama yang berskala kecil menengah (UKM) yang terpaksa memangkas produksinya karena seringnya PLN melakukan pemadaman bergilir. Kondisi ini pun masih diperburuk dengan minimnya perbaikan infrastruktur hingga membuat biaya logistik membengkak. Pengamat ekonomi dari Universitas HKBP Nommensen, Parulian Simanjuntak, mengatakan, kondisi listrik, gas dan infrastruktur di Sumut saat ini bisa dibilang amburadul. "Bagaimana investor mau masuk? Kalau pun mengandalkan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang ada di Sumut seperti KEK Sei Mangkei dan Bandara Kualanamu, belum bisa menjadi jaminan investasi akan mengalir dan tumbuh. Kedua proyek ini masih baru jalan. Selain itu, kalaupun ada investor mau membuka usaha, tetap akan melihat ketersedian energi dan infrastruktur. Artinya, dengan semua permasalahan ini, Sumut bisa dikatakan warning dan menuju lampu kuning. Karena itu, investor pun akan ogah datang," kata Parulian Simanjuntak. Sampaikan tanggapan Anda untuk dimuat di rubrik Interaktif Bisnis edisi Rabu (24/7), terimakasih.
Posted on: Mon, 22 Jul 2013 10:31:25 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015