Ekonomi - Keseimbangan Primer Pemerintah mengestimasikan - TopicsExpress



          

Ekonomi - Keseimbangan Primer Pemerintah mengestimasikan keseimbangan primer pada 2014 mencapai Rp 88.8 triliun, sedikit lebih rendah dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 sebesar Rp 117.1 triliun. Estimasi 2014 ini lebih tinggi dibandingkan dengan usulan dalam RAPBN 2014 yang defisit sebesar Rp 34.7 triliun. Dengan kondisi ini pemerintah pesimistis target keseimbangan primer dapat mencatat surplus atau berimbang tercapai pada 2015. (Sumber: Indonesia Finance Today) Industri - Migas Di tengah upaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas), industri hulu migas mengalami banyak tantangan. Di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), kendala yang dihadapi antara lain tumpang tindih lahan, perizinan, hingga pencurian fasilitas migas, dan illegal tapping. Berdasarkan data SKK Migas, saat ini terdapat 80 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Sumbagsel. Dengan rincian, 43 kontraktor sudah berproduksi dan 37 dalam tahap eksplorasi. (Sumber: Indonesia Finance Today) Industri - Semen Produsen semen asal Thailand, Siam Cement Group (SCG) terus melakukan ekspansi usahanya di Indonesia. SCG akan membangun pabrik baru melalui anak perusahaannya, yaitu Semen Jawa (SJW) di kuartal II tahun ini. Pabrik tersebut akan dibangun di Sukabumi, Jawa Barat. Total investasi untuk pabrik ini adalah Rp 3.4 triliun. kapasitas produksi pabrik baru SCG tersebut mencapai 1.8 juta ton per tahun. (Sumber: Kontan) Dyandra Media International (DYAN) DYAN memproyeksikan net profit yang didapat dari acara Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi se Asia Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali mendatang sebesar Rp 60 miliar. untuk semester kedua tahun ini, perseroan dapat meraup keuntungan dari event organizer disamping lini bisnis lainnya seperti pengelola hotel. Di tahun lalu pereroan menggarap sekitar 702 event sedangkan Event tahun ini ada 735 event. (Sumber: IQPLus) Media Nusantara Citra (MNCN) MNCN kembali melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebanyak 3,518,500 lembar saham pada tanggal 20 September 2013. Untuk kali ini saham-saham tersebut dibeli dengan harga Rp 3,191 per saham. Jadi total nilainya, yakni Rp 11.23 miliar. Perseroan akan terus melakukan buyback sahamnya hingga tanggal 28 November 2013 mendatang dengan membatasi harga hingga maksimal Rp 3,500 per saham. (Sumber: IQPLus) Budi Starch & Sweetener (BUDI) BUDI melaksanakan kembali pembelian saham (buyback) sebanyak 1,973,000 lembar saham dengan total biaya sebesar Rp 203.60 juta. BUDI mengalokasikan dana sebesar Rp 25 miliar untuk melaksanakan pembelian kembali saham (buyback) dengan jumlah saham sebanyakbanyaknya 5% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Pelaksanaan buyback saham perseroan akan dilakukan selama 3 bulan yang dimulai dari tanggal 5 September 2013 sampai dengan tanggal 3 Desember 2013. (Sumber: IQPLus) Express Transindo Utama (TAXI) Emiten jasa transportasi darat, TAXI, menargetkan pangsa pasar segmen taksi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebesar 30% pada 2015. Untuk mencapai target tersebut Express akan menambah armada secara berkala. Tahun ini perseroan menargetkan menambah 2.000 armada taksi reguler dan lima pool taksi dengan alokasi belanja modal Rp 500 miliar. (Sumber: Indonesia Finance Today) Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) BTPN telah menyediakan dana untuk pelunasan pokok dan bunga oblgasi pemegang obligasi sebesar Rp 424.85 miliar. Dana tersebut akan dipergunakan untuk pelunasan pokok Obligasi Seri A sebesar Rp 400 miliar dan bunga Obligasi sebesar Rp 24.85 miliar, terdiri dari seri A sebesar Rp 8.75 miliar dan seri B sebesar Rp 16.10 miliar. (Sumber: Indonesia Finance Today)
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 03:14:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015