Ekonomi Islam Syiah 12 Imam / Mazhab Jakfari / Imamiah HANTAM - TopicsExpress



          

Ekonomi Islam Syiah 12 Imam / Mazhab Jakfari / Imamiah HANTAM Ekonomi Zionis Internasional : Hidup Persatuan Islam...Musuh bersama Islam Zionisme Internasional..!!!!!! Perang Ekonomi Melawan Hegemoni Barat Minggu, 2013 Desember 01 10:13 Muhammad Dudi Hari Saputra* Pembuka Mantan Menteri perekonomian Iran Seyed Shamseddin Hosseini telah mengumumkan rencana Teheran untuk mengelurkan beberapa mata uang barat, terutama dollar AS dan euro dari transaksi perdagangan internasionalnya, diliput oleh Fars news agency. Dalam pemberitaan Russian Today, Iran akan semakin mengurangi secara bertahap penggunaan dollar dan euro untuk perdagangannya dengan negara lain. Selain itu, Hosseini juga menjelaskan bahwa Iran telah merubah partner dagang dan transaksinya dari Inggris dan Jerman menuju negara-negara di Timteng. Awal kebijakan Iran ini merupakan reaksi atas kebijakan sepihak AS yang menolak program nuklir Iran pada tahun 2005, yang oleh Presiden Ahmadinejad direspon dengan mengganti transaksi nya dari dollar ke euro. Iran memang negara berani, negara ini semakin memperkuat niatnya untuk tidak menggunakan dollar dan euro sebagai hard currency (mata uang kuat) untuk perdagangan internasional nya. Dan kebijakan ini akan berdampak merugikan bagi AS (Amerika Serikat) dan UE (Uni Eropa), karena akan mengurangi jumlah cetak dan penggunaan mata uang mereka, yang apabila digunakan oleh Iran bisa memperkokoh nilai valas dan devisa AS dan UE, karena saat ini Iran memiliki partner dagang yang luas, pasar mobilnya tidak hanya menguasai Timur-Tengah, namun juga Asia-Selatan, negara ini pada tahun 2012 sudah menempati negara dengan pendapatan 17 terbesar di Dunia. Sebenarnya hard currency di dunia yang bisa digunakan selain dollar dan euro itu ada, selama mata uangnya stabil baik dalam nilai, stabil dalam kebijakan fiskal dan moneternya serta digunakan oleh banyak negara. Kemungkinan besar Iran akan menggunakan yuan (Cina) yang memang selama ini selalu menjadi partner dagang minyak Iran. Iran sudah mengalami embargo mata uang setidaknya selama 2 tahun oleh dollar AS, sehingga nilai Riyal Iran melemah 20.000 lebih atas dollar AS, namun negara ini sudah mandiri, sehingga sebagian besar barangnya adalah buatan dalam negeri atau di impor dari China, sehingga tidak berdampak besar bagi perekonomian dalam negeri Iran. Sebenarnya ini bagian dari perang ekonomi antara Iran dan kekuatan Zionis dunia (perbankan AS dan negara Israel), untuk menguasai dunia maka salah satunya dengan menguasai uang, Susan Strange (ekonom kiri) berpendapat kemajuan negara saat ini tergantung sejauh mana pemerintahan yang mampu mengendalikan uang yang bergerak seperti orang gila. Dan nilai uang di dunia saat ini ditentukan berdasarkan nilai dollar dan euro yang merupakan bentukan dari kekuatan finansial zionist dunia (Fed yang dibuat oleh Rockefeller, J.P. Morgan, dsb). Sehingga untuk melawan hegemoni mata uang ini adalah dengan tidak menggunakannya lagi, partner dagang minyak Iran yang banyak dan jumlahnya besar tentu akan mereduksi hegemoni kapital dari AS dan UE serta Israel. Iran telah maju selangkah dari marxisme yang selama ini dalam melawan hegemoni kapitalisme, hanya sebatas pada tenaga kerja dan buruh. Perlawanan negara-negara lain dalam menghadapi hegemoni ekonomi Barat Dan negara-negara dunia lain juga tak ingin ketinggalan melakukan jejak yang sama seperti dilakukan oleh Iran, negara yang paling getol dalam perang ekonomi ini adalah Cina, Cina yang sampai saat ini masih dianggap musuh dari AS. Mulai berubah merubah strategi hubungan internasional nya, dari hard power (kekuatan militer) ke soft power (kekuatan ekonomi), salah satu strategi perang Cina ini adalah dengan menjadikan mata uang nya yaitu yuan sebagai mata uang hard currency alternatif dalam perdagangan internasional, yang perlahan tapi pasti akan menggeser dollar dan euro, mengingat Cina merupakan negara pengekspor dan pelaku perdagangan terbesar dunia. Selain partner dagang Cina yang luas sehingga penggunaan yuan menjadi meningkat, Cina juga melakukan langkah penguatan mata uang nya dengan melakukan akuisisi yang emas besar, yang mencapai angka 1000 ton per tahun semenjak 2011, jumlah emas Cina yang besar akan menjadi penopang semakin kuat nya mata uang yuan. Selain itu, menurut US Financial Media, Cina telah melakukan 20 kesepakatan sebesar 2 triliun yuan dengan berbagai negara untuk menggunakan yuan sebagai transaksi perdagangan, serta setidaknya telah membuat blok perdagangan minyak yang menggunakan yuan oleh Rusia, Angola, Sudan, Iran dan Venezuela. Dan bahkan, India pun dalam transaksi minyak nya kepada Iran tidak lagi menggunakan dollar melainkan rupee. Cina juga merupakan negara kreditor terbesar kepada AS, yang sempat membuat AS hampir default jika gagal membayar hutang nya, dan kondisi ini semakin mempertegas posisi kuat Cina, bahwa default tidaknya AS bergantung kepada kemampuan atau tidaknya membayar hutang kepada negara tirai bambu ini. Akuisisi dan kekuatan Cina yang semakin menggurita di sektor finansial dan moneter tak lepas dari pesan Konfusius bahwa aturan dari emas (uang) adalah siapa yang menguasai emas akan membuat peraturan (baca: menguasai dunia). Dan selain Cina, negara-negara yang juga getol melawan atau setidaknya mengurangi hegemoni ekonomi barat adalah negara-negara yang tergabung didalam BRICS, yaitu Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Salah satu komitmen luar biasa dari negara-negara ini ketika diadakan pertemuan G-20 di Rusia pada tahun 2013 ini, dengan terprakarsanya sebuah kesepatakan monumental untuk membuat bank bersama sentral bersama, yang akan menjadi alternatif moneter selain bank dunia dan IMF yang selama ini didominasi oleh kepentingan AS dan Uni Eropa. Sinyalemen keruntuhan dominasi ekonomi AS pasca tidak digunakannya lagi emas sebagai patokan nilai mata uang, AS mulai menggesernya menjadi fiat currency (nilai mata uang tidak lagi ditentukan oleh sesuatu yang intrinsik, dan tidak didukung oleh nilai aset yang tetap), sehingga nilai mata uang tergantung pada jumlah transaksi uang tersebut, semakin besar mata uang tersebut digunakan sebagai transaksi perdagangan, semakin besar nilainya. inilah bentuk dominasi mata uang dollar itu terjadi, ketika sebagian besar transaksi perdagangan dunia menggunakannya, selain itu mekanisme transaksi ini menciptakan patokan lain; yaitu minyak. Petro-dollar, atau menjadikan transaksi minyak sebagai dasar nilai mata uang ketika terjadi deal luar biasa antara AS dan Arab Saudi, dimana AS membeli minyak Arab Saudi sedangkan Arab Saudi kemudian membeli uang dollar dengan surat hutang, sehingga wajar jika AS dan Arab Saudi kemudian memiliki hubungan yang sangat mesra. Namun, dunia ini selalu bergerak, bangkitnya Cina sebagai kekuatan ekonomi baru, dan kekuatan migas mulai bergeser ke Iran dan Rusia, telah menjadikan yuan (mata uang cina) sebagai mata uang yang kuat dan menjadi primadona baru dalam transaksi perdagangan. Sehingga mulai banyak pemberitaan menurunnya dollar yang digantikan oleh yuan, sebenarnya fenomena ini menunjukkan bahwa AS mulai semakin menurun sebagai kekuatan ekonomi imperialis dunia dan mulai digeser oleh kekuatan ekonomi baru yang sebagian besar berada di benua Asia. Dan pengurangan dominasi finansial oleh satu mata uang, menurut Bank sentral Cina akan mengurangi dampak menyebarnya resiko dan krisis ekonomi. *) Mahasiswa S2 Hubungan Internasional, Konsentrasi Diplomasi Perdagangan Global, UGM. indonesian.irib.ir/hidden-23/-/asset_publisher/Cl35/content/perang-ekonomi-melawan-hegemoni-barat?redirect=http%3A%2F%2Findonesian.irib.ir%2Fhidden-23%3Fp_p_id%3D101_INSTANCE_Cl35%26p_p_lifecycle%3D0%26p_p_state%3Dnormal%26p_p_mode%3Dview%26p_p_col_id%3D_118_INSTANCE_VbI8__column-1%26p_p_col_pos%3D1%26p_p_col_count%3D3
Posted on: Sun, 01 Dec 2013 23:13:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015