FF ONESHOOT Title : "Nothing Impossible" Cast : kamu sebagai aku, - TopicsExpress



          

FF ONESHOOT Title : "Nothing Impossible" Cast : kamu sebagai aku, dia sebagai biasmu Genre : Romance Tinggalkan jejak setelah membaca ne :D Seoul,3pm KST. Masih gerimis saja hari ini.Aku benci.Sangat benci.Semua menjadi flashback ke masa lalu.Masa dimana kau berjanji padaku... 4 tahun yg lalu~~ "Selamat pagi!" tiba-tiba ada orang berteriak menyapaku dan mengacak rambutku yg tersisir rapi.Sial! Aku menjitaknya. "Tumben kamu sekolah? Nggak training hari ini?" aku bertanya padanya.Ah,iya aku hampir lupa.Dia seorang trainee di SM Entertainment. "Nggak ada jadwal training.Aku kangen aja sama kamu.Makanya sekolah.Haha" candanya.Aku menjitaknya lagi sambil berkata "Aish!" Kami menaruh tas di dalam loker kami yg sebelahan.Aku mengintip lokernya.Lagi-lagi banyak hadiah menumpuk dari cewek-cewek penggemarnya. "Wah... apa aja tuh hadiahnya?" tanyaku.Dia menutup lokernya dengan lumayan keras.Aku kaget.Dia hanya menjawab "nggak tau,tuh!" Kami pun berjalan ke kelas.Baru saja memasuki kelas cewek-cewek di kelas sudah pada heboh.Ada yg minta tanda tangan,ada yg ngefoto diam-diam Ia mulai menampakkan ekspresi tidak nyaman dengan sikap cewek-cewek itu.Aku pun berdiri dan berkata "udahan ya.Kasihan tuh dia ga nyaman" Cewek-cewek itu memperlihatkan ekspresi benci padaku.Bahkan ada yg nyeletuk "sombong bgt gegara sohiban sama dia! masih juga cantikan aku!" Dadaku berdesir marah.Tiba-tiba ia meraih tanganku dan berkata "sudah,duduklah.trimakasih atas bantuannya" ia tersenyum manis sekali... Bohong jika aku tidak tertarik padanya.Bohong jika aku hanya ingin jadi sahabatnya.Tapi apa boleh buat?Begini saja aku sudah bahagia... Jam istirahat aku membawa tumpukan buku dari ruang guru ke kelas.Di koridor aku melihatnya dikerubungi oleh siswi-siswi kelas lain... Aku tersenyum kecut melihatnya.Egois memang,aku hanya ingin merasakan ia jadi milikku seutuhnya.Lagi-lagi aku bergumam,siapa aku? Aku melewati kumpulan sisiwi itu sambil menunduk agar tak terlihat olehnya.Dan agar tidak semakin sakit melihatnya dimiliki banyak orang.... Tiba-tiba saja tumpukan bukuku beralih ke tangan orang lain.Aku menoleh,dan itu dia.Aku awalnya menolak tapi dia malah berkata "aish!" "Apa nggak papa kamu ninggalin penggemarmu seperti itu?" tanyaku. Dia tersenyum geli dan menjawab "penggemar itu beda dengan sahabat." Dadaku sakit.Ya,benar.Aku hanya sahabat.Bukan someone special.Harusnya aku sadar,tapi entah mengapa aku tak ingin sadar.Bodoh,bukan?Haha. Di sela-sela jam istirahat aku sering melihatnya melatih koreografi yg dipelajari dalam masa trainee.Entah dikelas atau dimanapun ia berada. Aku mengoloknya seperti orang gila menari sendiri dengan headset terpasang di telinganya.Dan tentu saja itu membuatku menerima jitakan! Hari ini ia menyuruhku menemaninya di atap sekolah.Ia menyuruhku melihatnya berlatih dance.Aku menahan tawa saat ia salah gerakan. Ia mulai lelah dan duduk di sebelahku.Ia membuka kancing seragamnya dan itu membuatku memalingkan wajah karena...tahu kan apa yg kurasakan?! Kami menikmati angin yg berhembus di atap sekolah.Kupejamkan mata.Dan tiba-tiba ia memasang salah satu sisi headsetnya di telinga kananku... Aku menoleh padanya.Rambutnya acak-acakan terkena tiupan angin,begitupun rambutku.Ia raih rambutku dan menyibakkan ke belakang telingaku... Hari ini kelas olahraga berenang. Cewek sama cowok dipisahkan ruangan kolam nya.Ada 2 ruang kolam berenang di sekolah kami. Entah kenapa,sepertinya aku kurang pemanasan.Kakiku kram saat kami mulai berenang.Aku tenggelam dan guru olahragakulah yg menolongku. Entah knp saat sadar akan tenggelam,aku meneriakkan namanya dalam hatiku.Aku berharap ia yg datang menolongku,dan tiba-tiba semua jadi gelap Aku membuka mata,dan ruangan serba putih menyambutku.Sepertinya aku di klinik.Kepalaku berat mungkin gara-gara banyak meminum air kolam tadi Tidak ada petugas jaga.Mungkin ke kamar mandi atau kemana?Aku kembali merebahkan diri di tempat tidur klinik dan memejamkan mataku kembali. Aku mendengar suara orang berbincang di luar klinik.Samar-samar seperti suaranya tapi siapa siswi yg bicara dengannya?Aku mendengarnya debat "Apa kau pacaran dengannya?" tanya siswi itu."Pacara?Dengannya?Tentu tidak.Kami hanya sahabat.memang kenapa?" jawabnya. Aku terdiam... "Tapi kau kesini menjenguknya?Dan kau terlihat khawatir."lanjut siswi itu. "Menurutku wajar saja kalo kita khawatir dengan sahabat"jawabnya. Air mataku menetes.Kumohon...Cukup menyebut kata-kata sahabat itu...Aku selalu mencintaimu dari dulu sampai detik ini...Tuhan kenapa begini? "Syukurlah kalau begitu,kumohon jangan kecewakan kami sebagai fans mu ya!" kata siswi itu.Dan aku mendengar suara kaki menjauhi klinik. Siswi itu sudah pergi.Aku mengusap air mataku.Kuurai kepalan tanganku dan tetap kupejamkan mataku.Aku mendengarnya melangkah masuk ke klinik Aku mendengarnya menyibak tirai satu persatu mencari ranjangku.Aku pura-pura tidur agar ia tak tahu aku mendengar pembicaraan tadi... Aku mendengar tiraiku tersibak.Aku deg-degan saat mendengar langkahnya pelan mendekati ranjangku.Aku merasakan ia berdiri disebelah kananku Aku merasakan hangat tangannya yg menyibak poniku dan mengelus dahiku.Aku merasakan tangannya yg memegang pipi kiriku.Aku mendengar nafasnya "Kalau begini,kau terlihat seperti bayi" gumamnya.Aku menahan ledakan tangisku. "Aku sangat bakat dalam berbohong,bukan?Tidak mencintaimu?" "Mungkin harusnya aku trainee sebagai aktor.Bahkan aku bisa membohongimu pula.Aku bahkan tak mampu lepas darimu" gumamnya lagi. Oh Tuhan...Ingin rasanya aku bangun dan memeluknya kemudian berteriak bahwa aku merasakan apa yg ia rasakan! Aku menangis dalam hati saja..."Rasanya ingin mati saja saat mendengar bahwa kau tenggelam tadi.Rasanya kakiku lemas saat berlari kesini.Kau tak tahu kan jika aku begini?" "Ah,kau harus istirahat.Dan aku lega kau tak mendengar semuanya." lanjutnya.Tiba-tiba kurasakan bibirku dikecup.Begitu hangat rasanya... lalu kurasakan ia menyelimutiku dan pergi keluar klinik.Setelah tak terdengar suara tapak kakinya,aku membuka mataku.Air mataku menetes... Aku menangis hebat.Sesak menyelimuti dadaku.Mataku buram karena banyaknya air mata yg menumpuk.Aku mencengkeram selimut dan menggigit bibir. Dasar bodoh! Aku mendengarnya! Kenapa tak kau katakan saja saat aku sadar?! Kenapa kau membuatku merasakannya sendiri?! Kenapa?! Esoknya aku berusaha bersikap sebiasa mungkin.Ia pun begitu.Masih suka menjitakku.Masih suka menggodaku.Aku tertawa,tapi menangis dalam hati Mungkin saja memang ini yg takdir kehendaki.Kami saling mencintai dalam diam.Saling mengagumi dalam diam.Saling menangis dalam diam... Tahun-tahun kami lalui seperti orang bodoh yg tak bisa mengungkapkan perasaannya.Tidak terasa ini adalah tahun terakhir kami di SMA. Aku tak pernah mempunyai kekasih,begitupun dia.Aku tak ingin mencurangi perasaan ini yang memang hanya untuknya.Entahlah kalau perasaannya.. Graduation Day tiba juga. Kami memakai seragam untuk terakhir kalinya.Aku akan kuliah di Dongguk,dan dia akan debut bersama boygroup baru SM Sebelum upacara Graduation Day,aku mengunjungi kelas untuk terakhir kalinya.Kusentuh mejaku,lalu kusentuh meja nya yg ada disebelahku... Aku tidur di mejaku sambil melihat mejanya dan flashback saat-saat indah kami bersama di dalam kelas ini.Aku meneteskan air mata... "Apa yg kau lakukan disini?" tanya seseorang.Aku bangun dan itu dia! Ia berdiri di ambang pintu.Aku berdiri dari mejaku dan ia mendatangiku. Aku lupa mengusap air mataku.Dan ia mengetahuinya.Ia mempercepat langkahnya dan bertanya "kenapa kau menangis?" Aku tersenyum. Kuraih tangannya dan berkata"sebentar lagi kau jadi penyanyi,kita tak akan bertemu lagi.Kuharap kau sehat dan sukses dengan boygroup bru SM" "Sementara aku.."air mataku menetes"Sementara aku kuliah di Dongguk dan hanya bisa melihatmu dari layar televisi.Berjanjilah kau akan sehat" Aku tak bisa menahan tangisku.Tangis terakhir memakai seragam ini.Dan tangis pertama dan terakhirku di hadapan pria yg kucintai. "Kau...Kenapa...Ya Tuhan..." ia menggumam kaget dan ia membawaku ke dekapannya. Akhirnya...Aku merasakan tubuh pria yg kucintai... "Tidak,berjanjilah kalau kita akan terus berkomunikasi...Tidak,kita tidak boleh berpisah" bisiknya di telingaku. Aku semakin menangis... "Tapi saat debut kau tak akan boleh membawa handphone bukan...Karena itu,kuharap aku bisa melihatmu tertawa di layar televisi nantinya..." Ia melepas dekapannya.Dan merengkuh wajahku dengan kedua tangannya.Aku melihat setetes air mata menuruni mata indahnya.Oh,tidak...Jangan... Benar saja... Aku merasakan kembali hangat bibirnya... Aku merasakan nafasnya beradu dengan nafasku.Beradu dengan isak tangis kami... Dan semua pun berlalu... Tanpa ada kata cinta yg terucap.Tanpa perasaan yg terungkap.Kami lulus dan hidup sendiri-sendiri... Takdir,kan... Seoul,3PM KST Kembali ke masa kini.Aku baru kelar kuliah.Aku mampir ke convience store dan serasa disiram air,store itu memutar lagu EXO... Aku tersenyum.Setiap ada waktu,kusempatkan melihat perform nya di televisi.Ah,dia makin tampan saja.Makin banyak penggemar... Malam ini aku mampir ke starbucks untuk membeli kopi kesukaanku.Hari ini aku akan begadang di dorm temanku membuat tugas kuliah kami. Aku mengantri di kasir 1 sambil menunggu pesananku.Aku menoleh ke kasir dua yg dikerubungi cowok-cowok dengan rambut ngejreng sekali. Aku terpaku.Tidak mungkin mataku slah lihat! Itu dia! Dia jadi lebih berotot dan warna rambutnya pun berganti.Aku melongo tak percaya... Dan entah kenapa takdir pun mempermainkan kami.Ia menoleh ke arahku.Matanya membelalak,mulutnya menganga sama denganku.Air mataku menetes... Ia membisikkan sesuatu ke teman-temannya yg aku yakin para member EXO itu.Dan ia bergegas menarikku keluar dari starbucks menuju taman... Ia melepas genggamannya,ia memunggungiku.Aku mengatur nafas.Ia menoleh dan masih tercengang.Kami sama-sama diam.Aku mengusap air mataku. "Kau...Apa yang kau..." ia menggumam.Aku tak menjawab,hanya bisa menangis lirih. lalu aku tersenyum. "Kau,sehat...sukses...syukurlah"ujarku. "Kupikir kau akan kurus...ternyata aku salah..." dan ia menyentuhkan telunjuknya ke bibirku,menyuruhku diam.Aku diam."Setelah sekian lama.." "Setelah sekian lama akhirnya aku bisa bertemu denganmu...Setelah sekian lama akhirnya aku bisa mengatakan... Aku mencintaimu..." ujarnya Aku kaget. Aku pun menyatakan perasaanku. "Tapi kita tak akan bisa bersama-sama. Kau tau statusku sekarang, kesibukanku sekarang. Apa kau menungguku?" Lanjutnya Aku meneteskan air mataku lagi. Aku hanya mengangguk "Percayalah. Aku hanya milikmu. Dan kita ditakdirkan bersama." Ucapnya yg kemudian memelukku. -END- SD
Posted on: Tue, 20 Aug 2013 08:32:55 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015