"Fake Love" 5 Samara berjalan menuju gerbang sekolah, ia berjalan - TopicsExpress



          

"Fake Love" 5 Samara berjalan menuju gerbang sekolah, ia berjalan dengan langkah kaki penuh semangat. Saat memusaki gerbang samara dikejutakan oleh sesuatu. " Good morning samara.". Ucap louis lembut dengan tiba-tiba dari balik sisi gerbang hingga louis mampu mengejutkan samara. Samara mendengus kesal. " ini masih pagi, tidak bisakah kau menunda sedikit untuk mengerjaiku ha ?.". " hei, aku tidak berniat mengerjaimu, aku hanya mengucapkan Good Morning .". Tukas louis. " Terserah, .".aku berlalu , meninggalkan louis dengan wajah kesal. " Gila tu anak, udah melawan ya dia. Ehhh... Terpaksa aku bersikap manis di depanya. Liat aja ya kalau nanti aku udah buat kamu jatuh cinta aku bakal tinggalin kamu.". Oceh louis dengan mata yang terus memandangi samara. Saat selesai mengoceh tiba-tiba dari belakang ia merasakan sebuah tubuh menabraknya, hingga louis hampir terjatuh, " Aaww....". Suara orang yang menabrak louis dari belakng, terdengar juga suara beberapa buku yang terjatuh. louis dengan cepat membalikan badanya mencari tahu siapakah gerangan manusia yang menabraknya dari belakang. Louis menemukan sosok cewek yang tengah menunduk memungguti buku-bukunya, awalnya louis biasa saja sebelum melihat paras yang menabraknya, tapi ketika si orang itu telah selesai memungguti bukunya lalu melihat ke arah louis. Louis dan sang penabrak sama-sama terkejut, mata louis membesar dengan keterkejutan begitu juga dengan orang yang menabrak itu. " Louis.". Tutur orang penabrak itu, tak menyangka. " Ell...". Louis juga kaget. Senyum simpul tergurat di bibir ell ketika ia mengetahui kalau itu louis, tapi berbeda dengan louis , louis merasa tak bahagia, ia merasa ini seperti sebuah mimpi. " Kenapa kau ada disini ?". Tanya louis heran. " Aku sekolah disini, kemarin aku baru pindah. Aku tak menyangka kalau bisa bertemumu disini. Apa kabarmu lou ? Aku merindukanmu.". Tutur ell panjang lebar. " Kenapa kau kembali ? ". Tanya louis garang, pipnya mulai memerah, urat-urat dilehernya terlihat jelas, matanya membesar. " Lou, kau kenapa ? ". Tanya ell lembut, ell mencoba menyentuh pipi louis, tapi dengan cepat louis menepis sentuhan tangan ell. Hingga membuat ell merasa buruk. " Serharusnya kau tak pernah kembali dan menapakan wajahmu dihadapanku.". Geram louis, hingga membuat hati ell sakit mendengarnya, mata ell mulai memerah tapi louis tak peduli dengan tampang kesal dan seperti ada sesautu di hati louis hingga membuatnya segarang ini. Louis berjalan meninggalkan ell dengan mata yang mulai memerah. " Lou....". Lirih ell. Ell menutup matanya hingga membuat matanya menggalirkan air mata ke pipinya. *** Di perpustakaan aku membaca sebuah novel tentang kisah cinta, kubaca novel itu dengan seksama. Novel yang kubaca berhasil menutupi wajahku saking seriusnya aku membaca. " Kau suka novel ?.". Tany seseorang tiba-tiba dari sampingku, suaranya jelas mengejutkan dan menggangu konsentrasi membacaku. Ku toleh ke kananku, dan aku menemukan sosok menyebalkan lagi. " Louis.". Ucapku tak menyangka, rasanya ini hal yang sulit di percaya, untuk pertama kalinya louis datang ke perpustakaan. " Ya aku, kenapa ? Hei tak perlu memasang mimik wajah seperti itu. ". " Louis, kumohon pergilah dari perpusatakaan, perpustakaan buka tempat untuk berisik pasti kau dan teman-temanmu ingin mengerjaiku di perpustakaan kan, pergi cepat. Kau menggangu pengujung perpustakaan.". Ocehku. " Eeiitss......... Aku tak menggangu dan aku tak ingin mengerjaimu. aku hanya ingin membaca ". Jawab louis santai, lalu ia menyender ke bahu kananku. Aku terkejut dengan tindakan louis, lalu ku tapis bahuku dari kepalanya, hingga hampir saja membuat louis terjatuh. " kau ini apa-apaan ha ? ". Tanyaku heran dengan mata memperhatikan ke se isi perpustakaan berharap kalau tidak ada yang menyaksikan kejadian tadi. " Aku hanya menyenderkan kepalaku. ". Louis santai seperti tak ada rasa bersalah di wajahnya. " Kalau kau ingin membaca buku, bacalah jangan mengangguku lagi. .". " Aku ingin membaca hatimu, boleh.". Pinta louis dengan wajah dan nada yang menggoda. Aku benar-benar kaget dengan tingkah orang satu ini, dan geli dengan kalimatnya barusan. Karna merasa terganggu akhirnya aku beranjak dari kursi yang kududuki. " Hei mau kemana ?.". Tanya louis dengan sedikit menjerit hingga semua mata yang berada di perpustakaan melihat ke arah kami. " Mau kemana aku pergi itu bukan urusanmu.". Jelas ku dengan nada pelan namun tatapan yang cukup tajam ke arah louis. Aku berjalan keluar perpustakaan dan louis masih menatapi tubuhku yang berjalan keluar perpus hingga akhirnya aku hilang dari balik pintu perpus. " Sial. ". Louis menepuk meja. " masa tu cewek jual mahal ke aku ? Aih... Kenapa juga mesti samara, apa gak ada yang lebih cantik dan menawan ?.". Keluh louis. Saat jam pelajaraan sejarah, guru yang ditunggu tak kunjung datang padahal jam sudah berlalu 30 menit yang lalu. Samara tertidur pulas di atas mejanya menghadap ke diniding sebelah kirinya. 5 menit berlalu, salah satu siswa dari kelas art 1 keluar dari kelas, awalnya ia berniat ingin ke toilet tapi karna dari arah kantor ia melihat sosok guru sejarah tengah berjalan ke arah kelas mereka, siswa dari art 1 itu tak jadi ke toilet yang berlari masuk ke kelas dan memberi tahu semua siswa-siswi art 1. " Ada mam kimberly.". Umunnya dengan suara yang tentu terdengar ke sepenjuru kelas, siswa-siswi yang ribut langsung menghentikan kegiatan suaranya, dan siswa maupun siswi yang tidur pun terbangun kecuali samara. Saking pulasnya ia tidur. " Sut.....". Suara seseorang dari sebelah kanan samara, seseorang itu mencoba mebangunkan samara dengan menepuk-nepuk bahu samara. " Eleh, ini orang tidurnya pulas banget.". Karna kehabisan cara akhirnya orang itu punya ide untuk membangunkan samara. " Lou, apa yang ingin kau lakukan. ?.".tanya niall dengan suara agak pelan. " Stttt...". Perintah louis ke arah niall dan keempat kawanya. " Apa yang ingin dilakukan louis pada samara ya ?.". Tanya liam dalam hatinya, sedikit curiga menyelimuti hati liam. " Kebakaran, kebakara.". Louis berteriak kebkaran ke telinga samara, hingga samara terlonjak , samara langsung terbangun dengan wajah takut, saking takutnya samara tak bisa berpikir jernih ia langsung memeluk louis yang tadi berada di sebelahnya karna takut. " Kebakaran...". Teriak samara ketakutan. Ia memeluk erat louis, louis juga kaget saat samara memeluknya, louis yang tadinya jahil kini diam, sesatu terjadi di hati louis. Semua semua siswa-siswi di kelas melihat ke arah samara dan louis. Tak terkecuali liam, harry, zayn dan niall. Mereka berempat terlihat kaget, liam yang tadi sibuk mengunyah keripik kentangnya kini diam, niall menganga dengan mulut yang penuh dengan keripik kentang. Mimik sedih terlihat di wajah liam. ". Good Morning .". Suara mam kimberly berdenging, ia yang awal masuk tampak semangat kini ternganga saat melihat samar memeluk louis. " Samara, Louis apa yang kalian lakukan ?.". Tanya mam kimberly dengan nada neninggi. Aku mampu mendengar suara mam kimberly tapi sesuatu menganjal hatiku, kenapa mam kimberly menyebut nama louis, akhirnya perlahan aku menyunggakan pandanganku, awalnya aku tak tahu siapa yang aku peluk dan...... Saat ku lihat. " Louis..". Aku kaget, aku langsung melepaskan pelukan ku dari louis. Louis tersenyum padaku, dari liriknya ia sepertinya tampak senang saat aku memeluknya. " Mam, aku bisa jelaskan semunya.......". Aku mncoba menjelaskan kejadian ini pada mam kimberly. " Ini sekolah bukan tempat pacaran,kalian berdua ikut saya ke kantor.". Perintah mam kimberly. " Tapi mama, louis jelaskan pada mam kimberly kenapa kau diam saja.". Suruhku pada louis agar ia menjelaskan. " Mam, aku bisa jelaskan.". Louis akhirnya angkat bicara dengan nada santai. " Nanti saja kalian jelaskan. Sekarang ayo ikut saya ke kantor.".mam kimberly mulai berjalan keluar kelas dengan wajah khasnya yang garang. Aku dan louis berangkat dari kursi berjalan bersama di belakang mam kimberly. " Ini salahmu, pasti ini salah satu trick mu untuk menggerjaiku kan.". Aku mengoceh pada louis yang berada di depanku. " Ini salahmu, kau yang memeluku.".tutur louis santai. " Setelah ini berhentilah mengganguku aku capek selalu dapat masalah saat kau menggaguku.". Perintahku dengan nada kesel. " Aneh, kok tadi aku bisa meluk louis ya ? Tapi kenapa aku merasa nyaman saat aku meluk louis ? Serasa kalau orang yang kupeluk bukan louis yang kukenal.". Kini aku berkata dalam hati, dengan mata yang terus memandangi louis berjaln di depanku. " Sial, kenapa tadi aku merasa bahagia ya saat samara meluk aku, atau...........". Louis menebak-nebak. " Oh No, No No..... Gak mungkin aku suka sama samara, harusnya aku yang buat dia suka sama aku terus aku tinggalin dia. Bukanya aku yang suka sama samara. Gak ini gak boleh terjadi.". Tuttur louis dalam hati. @1D_UpdatedIndo Desi
Posted on: Sun, 30 Jun 2013 12:46:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015