Falsafah Jawa memandang suatu makna terdalam dari sifat hakekat - TopicsExpress



          

Falsafah Jawa memandang suatu makna terdalam dari sifat hakekat Tuhan yang Maha Adil, yang memiliki konsekuensi bahwa wahyu bukanlah hak atau monopoli suku, ras, golongan, atau bangsa tertentu. Mekanisme kehidupan di alam semesta adalah bersifat dinamis. Dinamika kehidupan berada dalam pola hubungan yang mengikuti prinsip-prinsip keharmonisan, keseimbangan, atau keselarasan (sinergi) jagad raya seisinya. Dinamika dan pola hubungan demikian sudah menjadi hukum atau rumus Tuhan Yang Maha Memelihara sebagai ANUGRAH terindah kepada semua wujud ciptaanNYA, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa. hakekatnya dengan kebenaran Illahiah, adalah bersifat memelihara. Ini suatu pelajaran hidup yang mengandung rumus Tuhan, bahwa di dalam kehidupan alam semesta dengan segala isinya termasuk juga manusia, semua dipelihara oleh kebenaran sejati, yakni kebenaran Illahi. Di mana kehidupan alam semesta dan manusia akan mengalami keselarasan, keselamatan, ketenteraman, kebahagiaan dan kesejahteraan apabila nilai kebenaran bisa dihayati dan ditegakkan dengan baik dan benar. membangun harmonisasi dan sinergi atau keselarasan energi antara jagad kecil yang ada di dalam diri pribadi (inner world) dengan jagad raya disebut sebagai orang yang sudah memperoleh wahyu dyatmika. Dyatmika berarti batin, atau hati, wahyu dyatmika artinya wahyu Tuhan yang diterima seseorang untuk memiliki daya linuwih meliputi daya cipta, daya rasa, dan daya karsa yang disebut sebagai prana. Hamemayu Hayuning Bawono & RAT, serta Pangruwating Diyusinergisme dan harmonisasi energi vertikal-horisontal, mikro-makro kosmos, inner wolrd dengan alam semesta, jagad kecil dengan jagad besar, menekankan keharusan eling dan waspada
Posted on: Mon, 17 Jun 2013 18:55:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015