Fatwa Yang Mulia Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri - TopicsExpress



          

Fatwa Yang Mulia Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri –ﻪﻈﻔﺣ ﻪﻠﻟﺍ- Pertanyaan: Apakah zakat itu boleh diserahkan kepada kepala kabilah atau kepada yayasan-yayasan? Jawaban: “Apabila kepala kabilah tersebut merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah dan dia dibebankan untuk mengurus zakat, maka zakat itu boleh diserahkan kepadanya. Nabi - ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻟﺁ ﻢﻠﺳﻭ- bersabda: « ﺬﺧﺆﺗ ﻦﻣ ﻢﻫﺀﺎﻴﻨﻏﺃ ﺩﺮﺘﻓ ﻰﻠﻋ ﻢﻫﺀﺍﺮﻘﻓ » “Zakat itu diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka.” Orang-orang yang mengumpulkan zakat pada masa Rosululloh - ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ - adalah wakil-wakil beliau. Akan tetapi jika kepala kabilah tersebut bukan perpanjangan tangan dari pemerintah, maka kebanyakan mereka mengumpulkan zakat tetapi kemudian menyia- nyiakannya. Engkau telah tahu bahwasanya mereka itu bukanlah para penguasa atau pemerintah dan kebanyakan kepala kabilah itu adalah koruptor. Kita tidak mengatakan semuanya koruptor, akan tetapi banyak dari mereka itu koruptor yang seandainya mereka mampu, mereka akan mengambil harta itu dari arah mana saja, baik halal maupun harom. Adapun yayasan-yayasan, mereka telah menghalangi orang- orang yang miskin dari apa-apa yang telah Alloh tetapkan untuk mereka yang berupa zakat. Mereka akan memberikan zakat tersebut kepada orang-orang yang sekelompok atau sejalan dengan mereka. Sesungguhnya yayasan-yayasan ini telah menguasai harta-harta para pemberi zakat untuk memerangi dakwah salafiyyah dan untuk fanatisme golongan serta untuk orang-orang yang bersama mereka. Mereka juga menyimpan zakat-zakat itu di bank-bank (yang melakukan praktek riba). Mereka dengan zakat itu membeli televisi, parabola dan mengerahkan diri mereka untuk hal tersebut dan menyia-nyiakan waktu mereka untuk mengurusinya. Kemudian mereka memberikan zakat tersebut kepada orang-orang yang tidak berhak menerima zakat dan menghalangi orang-orang yang seharusnya berhak menerimanya. Zakat itu ketika berada di tangan para pengurus yayasan tersebut menjadi pelayan hizbiyyah dan menjadi pemerang dakwah dan Islam. Sesungguhnya menyerahkan zakat kepada yayasan- yayasan termasuk meletakkan harta bukan pada tempatnya. Aku tidak menasehatkan kepada seorang pun yang memiliki harta untuk menyerahkan zakatnya kepada yayasan-yayasan. Mereka itu bukanlah orang- orang yang bisa dipercaya untuk mengurusi harta umat. Ini adalah suatu nasehat, kami mengetahui benar hal tersebut demikian juga setiap orang-orang yang mengenal yayasan-yayasan itu. Yayasan-yayasan itu di dalamnya terdapat banyak penyelewengan seperti memotret gambar yang bernyawa, meminta-minta harta kepada manusia dan tidak menjaga darinya, menyia-nyiakan waktu untuk datang kepada orang-orang kaya. Barangsiapa tersibukkan dengan hal tersebut, maka dia telah dipalingkan dari mencari ilmu yang syar’i dan terfitnah dengan dunia serta menjadi pengikut hizbiyyun. Bahkan dia menjadi sangkar bagi ahli tahazzub (orang yang berfanatik golongan). Kami tidak mengetahui dari seorang ulama salaf pun yang dirinya condong kepada yayasan-yayasan sebagaimana yang mereka lakukan. Cukuplah yayasan-yayasan tersebut sebagai suatu perkara yang sangat buruk, karena sesungguhnya dia itu dibangun di atas asas kemaksiatan. Alloh - ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻰﻟﺎﻌﺗﻭ - berfirman: ﴿ ْﻡَﺃ ْﻦَﻣ َﺲَّﺳَﺃ ُﻪَﻧﺎَﻴْﻨُﺑ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻔَﺷ ٍﻑُﺮُﺟ ٍﺭﺎَﻫ َﺭﺎَﻬْﻧﺎَﻓ ِﻪِﺑ ﻲِﻓ ِﺭﺎَﻧ 109:ﺔﺑﻮﺘﻟﺍ]﴾َﻢَّﻨَﻬَﺟ ] “Ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang telah runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengannya ke dalam neraka jahannam.” (QS. At-Taubah: 109) Siapa saja yang diberi sesuatu oleh mereka tanpa melalui jalan meminta-minta sebagaimana di dalam hadits Umar dan dia merasa aman atas dirinya, dan tidaklah kami merasa aman atasnya. Adapun dari sisi halal-haromnya, bukanlah ia suatu yang diharomkan kecuali jika menjurus kepada fitnah. Maka yang diinginkan adalah menjauhinya. « ﻉﺩ ﺎﻣ ﻚﺒﻳﺮﻳ ﻰﻟﺇ ﺎﻣ ﻻ ﻚﺒﻳﺮﻳ » “Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu kepada apa- apa yang tidak meragukanmu.” (Al-Hadits) « ﻦﻣﻭ ﻒﻔﻌﺘﺴﻳ ﻪﻔﻌﻳ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻣﻭ ﻦﻐﺘﺴﻳ ﻪﻨﻐﻳ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻣﻭ ﺮﺒﺼﻳ ﻩﺮﺒﺼﻳ ﻪﻠﻟﺍ ﺎﻣﻭ ﻰﻄﻋﺃ ﺪﺣﺃ ﻦﻣ ﺀﺎﻄﻋ ﺮﻴﺧ ﻊﺳﻭﺃﻭ ﻦﻣ ﺮﺒﺼﻟﺍ » “Maka barangsiapa menjaga kehormatan dirinya, maka Alloh akan menjaga kehormatannya. Barangsiapa merasa cukup, maka Alloh akan mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha untuk sabar, maka Alloh akan memberikan kesabaran padanya dan tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (Al-Hadits) Dengan ini kami nasehatkan untuk menjauhi yayasan- yayasan tersebut. Yayasan-yayasan itu sesuatu yang buruk lagi merusak yang ditumbuhkan semata-mata untuk memerangi dakwah salafiyyah dan mencerai- beraikannya. Wahai saudaraku! Pada masa Rosululloh – ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ-, di manakah yayasan-yayasan mereka? Tidakkah (saat itu) semua hak-hak sampai kepada orang yang berhak untuk memperolehnya? Adapun sekarang, yayasan-yayasan itu merupakan perkara yang baru (bid’ah), hendaklah orang-orang yang hadir menyampaikannya kepada orang yang tidak hadir. Barangsiapa yang marah dengan perkataanku ini, maka di antara kita ada kitabulloh dan sunnah rosululloh -ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻟﺁ ﻢﻠﺳﻭ - sebagai penengah. « ﻦﻣ ﺙﺪﺣﺃ ﻲﻓ ﺎﻧﺮﻣﺃ ﺍﺬﻫ ﺎﻣ ﺲﻴﻟ ﻪﻴﻓ ﻮﻬﻓ ﺩﺭ » “Barangsiapa mengadakan perkara baru dalam agama kami apa-apa yang bukan darinya, maka ia tertolak.” Sesungguhnya tuntutan untuk membentuk yayasan telah ada pada zaman Rosululloh - ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻟﺁ ﻢﻠﺳﻭ-, akan tetapi mereka tidak membentuknya. Utsman bin Affan dan Abdurrohman bin Auf serta segolongan dari sahabat, mereka adalah orang-orang yang memiliki harta. Sebagian yang lain adalah orang- orang yang miskin seperti ahlus suffah (sahabat-sahabat yang tinggal di teras masjid Nabawi). Namun mereka tidaklah mengatakan: “Dirikanlah untuk mereka yayasan- yayasan.” Tidaklah akan menjadi bagus umat ini kecuali dengan apa-apa yang orang-orang terdahulu menjadi baik dengannya. Tidak perlu orang-orang menakuti kami dengan banyaknya yayasan. Kesesatan atau kebatilan walaupun banyak, tetap ia itu batil. Kebatilan tidak boleh dibiarkan bertambah dan tersebar. Bahkan jika kebatilan itu tersebar, maka tidaklah akan menambah kecuali keburukan dan kemudhorotan. Pertanyaan: Orang yang mengetahui penyimpangan- penyimpangan yang ada dalam jam’iyyah tersebut, apakah boleh baginya untuk menyalurkan zakat kepada mereka? Jawab: “Ia berdosa, jika meletakkan hartanya kepada jam’iyyah sementara ia mengetahui kerusakan-kerusakan dan kemungkaran-kemungkaran yang ada di dalamnya serta mengetahui perpecahan yang terjadi di antara kaum muslimin. Demi Alloh, Jam’iyyah-jam’iyyah itu telah memecah belah salafiyyin di Kuwait, Sudan, dan di Yaman. Tidaklah Abul Hasan Al-Mishry dan semisalnya menjadi rusak melainkan karena sebab jam’iyyah. Juga tidaklah Abdurahman Abdul Kholik rusak melainkan dari jalur jam’iyyah. Demikian juga Abdulah bin As-Sabt, Al- Khuwaini, Muhammad Al-Mahdi, Abdul Majid Ar-Roimi, Muhammad bin Musa Al-Baidhoni, ‘Aqil Al-Maqthori dan ashhabu baro’atidz-dzimmah (pengikut Abul Hasan), mereka telah rusak dan berkelompok-kelompok. Mereka tidaklah rusak melainkan dari jalur dunia yaitu fitnah jam’iyyah dan mengumpulkan harta.[21] Oang yang mengetahui kemungkaran-kemungkaran tersebut dan tetap memberikan zakat melalui mereka berarti ia saling bantu-membantu dengan mereka dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Barangsiapa yang bantu-membantu atas perbuatan dosa dan permusuhan, maka dia berdosa. Hal ini karena Alloh –ﻰﻟﺎﻌﺗ- berfirman: ﴿ ﺍﻮُﻧَﻭﺎَﻌَﺗَﻭ ﻰَﻠَﻋ ِّﺮِﺒْﻟﺍ ﻯَﻮْﻘَّﺘﻟﺍَﻭ ﺎَﻟَﻭ ﺍﻮُﻧَﻭﺎَﻌﺗ ﻰَﻠَﻋ ِﻢْﺛِﺈْﻟﺍ ِﻥﺍَﻭْﺪُﻌْﻟﺍَﻭ ﴾ “Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah kalian tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Itithaful Kirom, hal. 30-32) Pertanyaan: Apa hukum pembentukan wadah untuk menjalin hubungan para da’i salafiyah dalam rangka memelihara da’wah dan persatuan para da’i di atas satu kalimat? Jazakumullahu khoiron. Jawab: “Hal itu tidaklah dibutuhkan! Robithoh Islamiyyah (Hubungan Islamiyyah) yang mereka namakan dengan hubungan dunia Islam adalah gerakan ikhwany (Ikhwanul Muslimun). Yang menjadi ikatan diantara kita adalah Kitab dan Sunnah. Nabi - ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻟﺁ ﻢﻠﺳﻭ- : « ﻦﻣﺆﻤﻟﺍ ﻦﻣﺆﻤﻠﻟ ﻥﺎﻴﻨﺒﻟﺎﻛ ﺪﺸﻳ ﻪﻀﻌﺑ ﺎًﻀﻌﺑ » “Seorang mu’min bagi mu’min yang lainnya adalah seperti sebuah bangunan yang sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Musa Al-Asy’ari) Alloh - ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻰﻟﺎﻌﺗﻭ - berfirman: ﴿ ﺎﻤﻧﺇ ﻥﻮﻨﻣﺆﻤﻟﺍ ﴾ﺓﻮﺧﺇ :ﺕﺍﺮﺠﺤﻟﺍ] 10 ] “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” Nabi - ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻟﺁ ﻢﻠﺳﻭ - bersabda: « ﺀﺎﻀﻗ ﻪﻠﻟﺍ ﻖﺣﺃ ﻁﺮﺷﻭ ﻪﻠﻟﺍ ﻖﺛﻭﺃ » “Keputusan Alloh lebih berhak (untuk ditaati) dan syarat- syarat yang ditentukan Alloh lebih kuat (ntuk dipenuhi).” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah – ﻲﺿﺭ ﻪﻠﻟﺍ ﺎﻬﻨﻋ-) « ﻻ ﻦﻣﺆﻳ ﻢﻛﺪﺣﺃ ﻰﺘﺣ ﺐﺤﻳ ﻪﻴﺧﻷ ﺎﻣ ﺐﺤﻳ ﻪﺴﻔﻨﻟ » “Tidaklah sempurna keimanan salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun ‘alaih dari Anas bin Malik – ﻲﺿﺭ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻨﻋ -) Maka alat pengikat itu adalah Islam. Kami tidak butuh kepada hubungan-hubungan atau ikatan-ikatan yang dibuat-buat yang tidak ada pada pendahulu kita yang telah lalu. Nabi - ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻟﺁ ﻢﻠﺳﻭ - tatkala datang orang-orang Muhajirin kepada beliau, maka Nabi - ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻟﺁ ﻢﻠﺳﻭ - mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshor. Kemudian setelah itu membesarlah kekuatan Islam dan jadilah persaudaraan Islam di atas itu semua.” (Al-As’ilah Al-Indonesiyyah, 26 Jumada Tsaniyyah 1424H) Syaikh kami – ﻪﻈﻔﺣ ﻪﻠﻟﺍ - ketika diajukan pertanyaan kepada beliau bahwa sebagian jam’iyyah-jam’iyyah yang ada tidak berada di atas aturan yang sama, atau jam’iyyah-jam’iyyah yang ada di sebagian negara tidaklah sama dengan jam’iyyah-jam’iyyah yang ada di negara lainnya. Beliau menjawab: “Hal ini merupakan perkara-perkara yang mempercepat tersebarnya kejelekan! Hal-hal yang jam’iyyah-jam’iyyah itu berkembang di atasnya telah kami dapati di sebagian slogan-slogan mereka. Akan tetapi semua itu tidaklah menjadikan saudara-saudara kita tersebut boleh menceburkan diri dalam jam’iyyah- jam’iyyah itu dengan alasan bahwa jam’iyyah yang satu ini lebih sedikit kegiatannya dibandingkan dengan jam’iyyah-jam’iyyah lainnya dan tidak … Alloh tidaklah akan menyempitkan saudara-saudara kita salafiyyun sehingga dakwah mereka tidaklah bisa tegak kecuali dengan jam’iyyah. Pada jam’iyyah-jam’iyyah itu ada at- tashwir (potret gambar makhluk bernyawa) atau penyimpanan harta di bank atau susunan kepengurusan jam’iyyah, diantaranya ketua serta wakilnya. Kami juga mengetahui keadaan jam’iyyah yang tunduk kepada undang-undang negara. Sama saja, apakah mereka menamakannya dengan jam’iyyah atau mu’assasah (yayasan) atau dengan nama-nama lainnya yang mereka inginkan. Oleh karena itulah telah berlalu jawaban untuk permasalahan ini dengan jawaban yang tegas yang telah Alloh mudahkan untuk saudara-saudara kita salafiyyun, baik yang ada di sini maupun di sana, yaitu untuk menjauh dari jam’iyyah-jam’iyyah tersebut. Demi Alloh, kami telah melihat madhorot, kejelekan dan perpecahan yang ditimbulkannya serta ke-hizbiyyah-annya dan perbuatan-perbuatan lainnya yang muncul dari mereka dan telah memecah-belah salafiyyun. Wahai saudaraku, bertakwalah kepada Alloh dengan menjauhi celah-celah fitnah. Jam’iyyah-jam’iyyah itu wakaupun mempunyai program-program yang lebih sedikit dengan apa-apa yang telah kusebutkan, tetap merupakan pintu yng menyampaikan pada fitnah. Tidaklah pertanyaan yang kalian dengar ini muncul kecuali merupakan akibat dari fitnah jam’iyyah. Maksudnya adalah bahwasanya salafiyyun mengingkari jam’iyyah-jam’iyyah tersebut, tetapi mereka tetap saja melandaskan amaln mereka pada sebagian fatwa yang mungkin mereka ambil dari sebagian orang yang belum jelas baginya dampak-dampak buruk jam’iyyah atau diambil dari sebagian orang yang kami anggap bahwa fatwanya tersebut keliru. Oleh karena itu –barokallohu fiikum-, menjauhlah dari jam’iyyah-jam’iyyah ini walaupun di sana ada perbedaan-perbedaan (diantara masing-masing jam’iyyah). Jam’iyyah-jam’iyyah itu di sana (demikian-demikian) dan di sini demikian. Mereka terus-menerus menjalankan program-program serta pemikiran-pemikiran mereka. Menjauh…menjauhlah (dari jam’iyyah tersebut)…!
Posted on: Wed, 25 Sep 2013 08:26:17 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015