Festival Danau Toba 2013 "Kreasi" (Pulo) Samosir Kategori - TopicsExpress



          

Festival Danau Toba 2013 "Kreasi" (Pulo) Samosir Kategori berita:OpiniArtikel dimuat pada: 07 Sep 2013, 01:10:00 WIB gambar_berita (Ilustrasi) Oleh: Tigor Damanik. “Pulo Samosir do haroroanku Samosir do, Ido asalhu sai tong ingotonhu, Saleleng ngolungku hupuji ho , Ido asalhu sai tong ingotonhu, Saleleng ngolungku hupuji ho. (Ref) : Lao pe au marhuta sada, Tung sopola leleng nga mulak au, Di parjalangan ndang sonang au , Sai tu Pulo Samosir ma sihol au “ (Judul Lagu : Pulo Samosir, Ciptaan : Nahum Situmorang) Festival Danau Toba ( FDT) tahun ini akan digelar di Kabupaten (Pulo) Samosir pada tanggal 8-14 September 2013 yang akan datang. Sejak tahun 2012 lalu, perhelatan yang masih bernama Pesta Danau Toba (PDT) ini diserahkan kepada masing-masing Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang berada di KDT ( Kawasan Danau Toba). Kabupaten yang mendapat giliran pertama untuk menyelenggarakan PDT di 2012 dan berlangsung di Parapat pada 27-30 Desember 2012 lalu adalah Kabupaten Simalungun. Sebagaimana penyelenggaraan PDT di tahun-tahun sebelumnya, PDT 2012 yang ditutup oleh (saat itu) Plt Gubsu dan malah diwakili oleh Bupati Simalungun sendiri yakni Dr JR Saragih SH MM di Pantai Sosor Pasir Parapat Senin 31-12-2012 boleh dikatakan biasa-biasa saja. Tidak terlalu istimewa. Terkesan penyelenggaraannya bak rutinitas belaka. Yang kalau orang Batak bilang : “Palua taru sambing” (sekedar melepas taruhan atau sekedar memenuhi formalitas). Dimana kala itu acara penutupan pesta ditandai dengan penyerahan obor PDT oleh Bupati Simalungun kepada Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon yang menjadi tuan rumah PDT 2013. Historia: Dari PDT ke FDT dan Konsep 5 Tahunan. Jika ingin menoleh “jauh” ke belakang, bahwa PDT untuk pertama kali dilaksanakan pada pertengahan Juni 1969 dan diketuai oleh Mr Djariaman Damanik SH, mantan Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di era tahun 1980-an. Hingga ke penyelenggaraan di tahun 2012 dan memang selalu rutin dilaksanakan pada setiap tahunnya dengan hasil dan manfaatnya disimpulkan : “cukup baik”. Harus dikatakan cukup baik, karena selain untuk tujuan memotivasi (pemompa semangat) , juga, karena paling tidak perlu diapresiasi bahwa masih ada niat, semangat, rasa peduli dan upaya dari para putra-putri “Batak” asal KDT (Taput, Humbahas, Tobasa, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi dan Pakpak Barat), baik setempat maupun perantauan. Mengapa diganti menjadi FDT ?. Kalau sebelumnya PDT dinilai berjalan monoton dari tahun ke tahun, kini di 2013, FDT memang diproyeksikan untuk dapat memulihkan iklim pariwisata Sumut dari kelesuan selama ini. Sebab, FDT berbasis Danau Toba akan dikemas secara nasional berkelas dunia. Berbeda dari PDT-PDT sebelumnya yang digelar secara monoton dari tahun ke tahun. Ketua Umum FDT 2013, Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengatakan bahwa event FDT kali ini akan digiring hingga ke mancanegara. FDT merupakan lanjutan event PDT. Hanya saja PDT lebih bersifat domestik sebatas regional Sumut, sementara FDT merupakan event nasional melalui konsep sinergisitas antara daerah dan pusat berbasis budaya. Mangindar juga mengemukakan bahwa FDT sudah dikonsep untuk 5 tahun ke depan secara konsisten tanpa dipengaruhi faktor internal kepemimpinan daerah. Sehingga siapapun pemimpin daerah di KDT kelak wajib dan atau tetap akan mengikuti konsep yang telah digariskan. Pada FDT peran masyarakat Batak baik yang ada di daerah maupun yang di perantauan sangat besar dan penting guna dapat menggaet para wisatawan mancanegara di samping wisatawan lokal. Menu utama FDT selain 27 ikon pendukung rutin adalah : “ Solu bolon, Paralayang yang mendarat di Danau Toba (water boat landing), dan Gondang. Dimana hingga selama 5 tahun ke depan menu pendukung dan utama tersebut tidak boleh menyimpang dari penyelenggara FDT. Sesuai rencana FDT juga akan mengadakan pertandingkan lomba renang terpanjang di dunia dengan mengelilingi Danau Toba sejauh 117,8 KM yang dilakukan secara estafet oleh para perenang profesional. Berenang, yang kalau orang Batak bilang “marlange”, direncanakan akan dilakukan selama 3 hari. Selain renang jarak jauh/panjang juga direncanakan akan dilaksanakan renang jarak pendek sejauh 500 meter yang dikuti oleh 50 peserta dari setiap kabupaten di sekitar KDT. Program budaya lain yang direncanakan akan ikut meramaikan FDT yakni acara sulang-sulang pasangaphon natorasna (acara adat memberi makan/suapan untuk menghormati orangtua), pertunjukan Si Gale-gale, Paduan Suara, Vokal Solo (putra dan putri), keberadaan Stand Pameran dan Festival Kuliner. Sementara acara sulang-sulang untuk menghormati orang tua akan dipoles melalui empat sub etnis Batak yang mendiami pinggiran Danau Toba, seperti Batak Toba, Simalungun, Karo dan Pakpak Bharat. Persiapan, Peluang, Kreatifitas dan Profesionalisme Bahwa KDT dikelilingi kantong-kantong besar kebudayaan. Sehingga panitia FDT mesti memberdayakan kantong-kantong budaya yang menjadi stakeholder Danau Toba. Dimana terdapat pemangku adat , pemangku budaya, komunitas seni dan budaya, para pengrajin souvenir hingga pelaku/pedagang kuliner. Termasuk museum, galeri, rumah/sanggar seni, sekolah/perguruan tinggi, taman budaya, dan hotel-hotel serta restoran yang merupakan kantung-kantung budaya yang berpotensi tinggi dan bernilai tinggi. Sedangkan mengenai lokasi kegiatan FDT, menurut Mangindar ada tiga titik yang menjadi lokasi inti. Yakni Simanindo menjadi panggung utama yang dibuat di atas air untuk acara pembukaan dan penutupan FDT. Kemudian Open Stage Tuktuk Siadong dan ibu kota Samosir, Pangururan. Ketiga lokasi inilah yang akan di desain sedemikian rupa untuk menarik minat para pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Perlu diingatkan kepada Panitia Penyelenggara FDT 2013, jangan seperti umumnya kebiasaan “buruk lama” kepanitiaan di Sumut dimana waktu pelaksanaan sudah sangat dekat 8 September. Sehingga yang perlu mendapat perhatian ekstra adalah progres kerja panitia harus sudah selesai paling tidak pada H-3. Tempat/lokasi dan pelbagai peralatan pertandingan serta personil pengawas, juri, dan sebagainya. Lalu panitia harus sesegeranya menyediakan pelbagai fasilitas seperti penginapan (hotel, home stay, dan sebagainya) yang cukup memadai mengingat FDT bukan hanya untuk turis domestik namun sasaran utama adalah menggaet mancanegara. Juga tenda atau tratak untuk tempat berteduh , baik dari panas terik maupun hujan. Termasuk ketersediaan pelayanan bank dan money changer yang harus ada di tiap-tiap lokasi event. Mengingat FDT 2013 ini memang diproyeksikan untuk dapat memulihkan iklim pariwisata Sumut dari kelesuan, dengan mencoba menggiring event FDT hingga ke manca negara, maka Ketua Panitia Mangindar Simbolon harus ekstra keras didalam mempersiapkan segala sesuatunya dan mengomandani para anggotanya agar FDT dapat berlangsung sesuai rencana dan keinginan masyarakat Sumut dan sekitar KDT. Dimana FDT 2013 menjadi batu loncatan dan menjadi contoh untuk setiap penyelenggaraan tahunan FDT yang berevent nasional melalui konsep sinergitas daerah dan pusat yang berbasis budaya atau dengan perkataan lain pelaksanaan dan atau penyelenggaraannya sudah tidak lagi seperti PDT yang bersifat domestik hanya untuk Sumut. Sehingga diharapkan penyelenggaraan FDT 2013 yang dikabarkan memerlukan biaya sebesar Rp, 11,6 M atau miliar ( dari APBD Pemprov Sumut Rp. 5 M, APBN Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp. 5 M, dan APBD Pemkab Samosir Rp. 1,6 M ) itu menjadi tidak mubazir, malah sebaliknya dapat berjalan baik dan berkualitas. Ibarat berdagang/berjualan yah tentu barang jualan (makanan dan atau penganan, dan lain-lain ) dan acara festivalnya (pertandingan olah raga, kesenian, permainan rakyat, acara adat, dan sebagainya) sejatinya disajikan dengan enak, menarik dan bermutu. Memang tidaklah gampang untuk mengkreasi sebuah perhelatan sekelas FDT, apalagi dari monoton ke kreatif , yang dapat memuaskan semua pihak/orang. Oleh karena itulah maka dibutuhkan pengorganisasian dan pengkoordinasian kepanitiaan secara profesional. Horas !. Selamat ber- FDT di Pulo Samosir. *** Penulis adalah pemerhati Pariwisata dan Danau Toba, tinggal di Medan
Posted on: Sun, 08 Sep 2013 09:11:57 +0000

Trending Topics




Recently Viewed Topics




© 2015