Filosofi Amundsen: Anda tidak menunggu hingga menghadapi badai tak terduga (baca: kecelakaan) untuk menyadari bahwa anda memerlukan lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan serta persiapan yang intens setiap saat, sehingga ketika kondisi tidak menguntungkan, anda bisa menggunakan pengetahuan, dan cadangan tenaga anda yang luas. Sementara Scott kebalikan dari Amundsen. Merasa sudah memiliki pengalaman penjelajah, lebih menghabiskan waktu dengan minum-minum dan meremehkan masalah serta mengandalkan ‘kereta luncur bermotor’ yang sebelumnya belum pernah diuji dalam kondisi ekstrem seperti di Kutub Selatan dan menggunakan kuda poni. Ternyata mesin kereta motor itu rusak dalam beberapa hari dan kuda poninya ambruk dengan cepat dan timnya patah semangat. Tidak seperti Scott, Amundsen secara sistematis membangun antisipasi luar biasa untuk kasus kasus yang sulit diduga(sekarang bisa jadi sama dengan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko serta Penetapan Kontrol). Untuk mengantisipasi perjalan pulang, Amundsen membangun depot persedian dan memberi tanda dengan menempatkan 20 panji hitam (mudah dilihat ditengah salju putih) dalam jarak yang sama dikedua sisi depot. Untuk mempercepat perjalan pulang, dia menandai jalannya dengan sisa peti pengepak dan bendera hitam yang diikatkan ditongkat bambu.
Posted on: Thu, 29 Aug 2013 03:14:22 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015