Financeroll - Emiten produsen nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berpeluang mencetak pertumbuhan laba yang lebih tinggi di masa depan, seiring keberhasilan perseroan memangkas biaya produksi. Selama ini, efisiensi biaya menjadi focus perseroan. Di sisi lain, pergerakan harga nikel yang diprediksi menguat bakal ikut menopang kinerja keuangan dan saham perseroan tahun ini. Sementara itu, analis RHB OSK Securities Indonesia Willi Sitorus, mengatakan, ekspektasi membaiknya margin keuntungan dan harga jual nikel di pasar global akan mendukung laba perseroan menjadi lebih baik dalam beberapa bulan. Penyelesaian konversi proyek fase I dari bahan bakar minyak menjadi batubara juga berhasil menurunkan konsumsi minyak. Sebagai informasi, rata-rata harga jual nikel di London Metal Exchange (LME) hingga saat ini berada di level USD 15.667 per ton atau lebih rendah 7% dari perkiraan berkisar USD 16.890 per ton. Peningkatan inventori komoditas nikel di pasar global disinyalir sebagai pemicu penurunan harga hingga level terendah USD 14.000. Penurunan harga jual diprediksi sudah mencapai titik terendah, sehingga potensi penguatan kian terbuka dalam beberapa bulan mendatang. Hingga semester I-2013, perolehan pendapatan telah mencapai 50% dari perkiraan tahun ini. Realisasi laba bersih senilai USD 44 juta atau melonjak 698,4% sudah mencerminkan 36% dari perkiraan tahun ini. Adapun pencapaian produksi sebanyak 77 ribu ton telah mencapai 50% dari ekspektasi tahun ini. [geng]
Posted on: Tue, 20 Aug 2013 00:06:45 +0000