Financeroll - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah - TopicsExpress



          

Financeroll - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah serempak melemah. Sentimen negatif dari negosiasi debt ceiling (batas atas utang) AS diperparah oleh rilis data manufaktur zona euro yang di bawah ekspektasi. Pelemahan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh mencuatnya kembali isu tapering. Isu tapering untuk FOMC Oktober sudah mulai diantisipasi oleh sebagian pelaku pasar. Hal ini tampak dari harga emas yang mengalami penurunan tajam. Karena itu, sepanjang perdagagangan rupiah mencapai level terlemahnya Rp 11.500 dan terkuatnya Rp 11.330 dari posisi pembukaan di level terkuatnya terhadap dolar AS. Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (23/9) ditutup melemah 110 poin (0,96%) ke posisi Rp 11.470-11.490 dari posisi kemarin Rp 11.360-11.380. Kekhawatiran tapering, merebak setelah Gubernur The Fed St Louis James Bullard memeberikan kemungkinan tersebut. Bullard mengatakan, The Fed akan mengurangi sedikit stimulusnya yang sudah digelontorkan setiap bulan. Padahal, euforia penundaan tapering yang diputuskan The Fed pekan lalu, seharusnya membuat dolar AS mengalami pelemahan sejak Kamis pekan lalu hingga awal pekan ini. Jika melihat data Bloomberg, rupiah mengalami penguatan sehingga tampak minat pasar antusias terhadap mata uang RI ini. Diperkirakan rupiah masih konsolidasi di atas Rp 11.000 per dolar AS. Hanya saja, setelah Fed menunda tapering, akhirnya pekan ini isu pasar beralih ke isu debt ceiling (batas atas utang) AS. Kondisi ini menambah nuansa pelemahan juga sebenarnya terhadap dolar AS sepanjang pekan ini. Di sisi lain, indeks manufaktur zona euro dirilis 51,1 dari sebelumnya 51,4 dan ekspektasinya 51,8. Begitu juga dengan data manufaktur Jerman yang dirilis di bawah ekspektasi 52,2 ke level 51,3 dari sebelumnya 51,8. Ekspektasinya tinggi dan dirilis lebih rendah dari bulan sebelumnya dan ekspektasinya. Terlebih indeks manufaktur Perancis yang justru mengkhawatirkan karena di bawah level ekspansi 50 ke level 49,5 dari publikasi sebelumnya 49,7 atau masih di bawah ekspektasi 50,1. Hanya manufaktur China yang di 51,2 atau lebih tinggi dari sebelumnya 50,1 dari ekspektasi 50,9. Secara umum data ini membuat dolar AS cukup terangkat. Kondisi ini sedikit mengendurkan rally dari nilai tukar euro dan swiss. Padahal dengan positifnya data manufaktur China sebenarnya menambah momentum positif sehingga pasar juga antusias dan tampak beberapa bursa saham di Asia seperti Kospi melaju positif. Hang Seng hanya buka setengah hari karena badai Akhirnya dolar AS melemah tipis terhadap mayoritas mata uang utama. Hanya saja, dolar AS menguat terhadap euro. Indeks dolar AS hanya melemah tipis ke 80,38 dari sebelumnya USD 80,43. Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke USD 1,3514 dari sebelumnya USD 1,3525 per euro. Dari bursa saham, Pada perdagangan Senin (23/9) IHSG ditutup melemah 20,97 poin (0,46%) ke posisi 4.562,857. Intraday terendah 4.512,205 dan tertinggi 4.562,857. IHSG juga sudah terlalu jauh dari support 4.575. Karena tutup di bawah support tersebut sinyal indeks menjadi negatif. Potensi koreksi sampai 4.400. [geng]
Posted on: Mon, 23 Sep 2013 23:06:50 +0000

Trending Topics



iv class="sttext" style="margin-left:0px; min-height:30px;"> I was told earlier today that if I reject evolutionary theory (the
Les toutes premières images de la tribu des ziri dans la médina

Recently Viewed Topics




© 2015