Financeroll - Pada perdagangan akhir pekan ini, di perkirakan - TopicsExpress



          

Financeroll - Pada perdagangan akhir pekan ini, di perkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang melanjutkan penguatannya tetapi waspadai pembalikan arah. Investor menanti BI rate yang akan rilis minggu depan. Secara teknis, IHSG seperti membentuk three white soilders dan berada di area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif, indikator stochastic berada di area oversold membentuk golden cross. Diperkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4381-4435 resistance. Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin berada di level 4,418. Indeks juga sempat menguji kembali resistance level 4,440 yang sekaligus merupakan level dari EMA 50, namun hingga saat ini belum mampu untuk melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks mengalami koreksi dan/atau melanjutkan masa konsolidasinya menuju support level 4,385 hingga 4,350. Namun stochastic berpeluang menghambat laju pelemahan indeks. Bursa Indonesia menguat seiring dengan IHSG ditutup menguat 31.04 poin (0.71%) di 4,418.64. Penguatan IHSG seiring dengan penguatan mayoritas bursa regional. Hanya sektor consumer goods (-0.02%) dan perkebunan (-0.01%) yang melemah sedangkan sisanya menguat terutama sektor pertambangan (2.48%) dan aneka industri (1.37%). Tercatat saham ASII, BBCA, TLKM, EXCL dan UNTR menjadi market leader sedangkan saham PGAS, UNVR, TPIA, INTP dan GGRM menjadi market laggard. Investor asing membukukan net sell senilai IDR 9.8 miliar sehingga total penjualan asing mencapai IDR 9.8 triliun. Adapun dari regional, Nikkei terkoreksi -0.09%, SET Index menguat 1.43%, Shanghai menguat 0.68% dan Hang Seng menguat 1.00%. Di sisi lain, semalam bursa AS ditutup kembali mengalami tekanan, di mana Indeks Dow Jones turun 0.90% ke 14.996,48, Indeks S&P turun 0,90% menjadi 1.678,66 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami koreksi sebesar 1,07% ke 3.774,34. Perdebatan politik di Washington telah meningkatkan kekhawatiran investor. Departemen keuangan AS memperingatkan bahwa apabila kongres tidak menaikkan plafon batas atas pinjaman akan berdampak kepada default. Sementara itu data laporan klaim penganguran mingguan naik tipis menjadi 308.000 serta ISM Non-Manufacturing PMI yang jatuh cukup dalam ke level 54.4 dari sebelumnya 58.6 yang membuat bursa Wall Street kian tertekan. Adanya Insiden penembakan dan shutdown Amerika mendorong koreksi Wallstreet. Bursa utama Amerika terkoreksi dengan Dow ditutup di bawah level 15,000. Dow terkoreksi -0.90% di 14,996.48, S&P 500 terkoreksi -0.90% di 1,678.66 dan Nasdaq terkoreksi -1.07% di 3,774.34. Sentimen negatif datang dari masih berlangsungnya shutdown pemerintahan Amerika. Pembicaraan Presiden Obama dengan empat tokoh utama Kongres tidak menemukan jalan keluar. Tujuan pertemuan adalah agar Kongres didahului oleh DPR menyetujui kenaikan pagu utang yang saat ini mencapai USD 16.7 triliun. Kenaikan pagu utang Amerika paling lambat harus dilakukan pada 17 Oktober 2013. Partai Republik menginginkan agar Obamacare dibatalkan apabila pagu utang akan dinaikkan. Namun, John Bohner diberitakan bahwa ia akan berusaha mencegah terjadinya gagal bayar. Sentimen negatif lainnya adalah insiden penembakan yang terjadi di sekitar Gedung Kongres AS dan Gedung Putih dan melukai seorang petugas. Sementara itu, bursa Eropa dit utup bervariasi dengan FTSE 100 menguat 0.18% akibat kenaikan saham BP, DAX terkoreksi -0.37% dan CAC 40 terkoreksi -0.37%. [geng]
Posted on: Fri, 04 Oct 2013 02:08:11 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015