G. MUNCULNYA NUR M. AINUL GHURRI Munculnya Nur M. Ainul Ghurri - TopicsExpress



          

G. MUNCULNYA NUR M. AINUL GHURRI Munculnya Nur M. Ainul Ghurri dapat dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu; 1. Muncul pada Alam Nur Pada alam ini Nur Muhammad Ainul Ghurri atau Nur Muhammad yang disifati Ainul Ghurri atau Nur Ala Nur sebagai raja adalah dijadikannya nur itu sebagai wasilah untuk meraih cita-cita bagi orang yang menginginkannya yang hal ini bisa berupa sholawat badawi kubro, sholawat badawi sughro, sholawat fatih dan lain sebagainya. Kemunculan sholawat ini adalah kemunculan hakiki dan majazi bukan tahqik da alamat, sedang tahqik alamatnya adalah Rasulullah Muhammad atau Nur Ala Nur dari sifat bukan Nur Ala Nur dari Nur. Orang yang berdo’a dengan sholawat nuroniyah atau sholawat nur maka akan dikabulkan oleh Allah SWT jikalau mereka faham tentang hakiki dan majazi sholawat itu, bahkan akan di angkat oleh Allah SWT sebagai Wali Agung. Akan tetapi jika mereka tidak memahami hakiki majazi kecuali faham tentang tahqik dan alamat, maka mereka akan diangkat sebagai seorang ulama’ yang bashiroh atau ulama’ yang mendapatkan ilham dan ma’rifat billah. 2. Muncul pada Alam Bawathin Di alam bawathin muncul pada tanggal 09-5-1957 bertepatan dengan lahirnya Sayyid M. Ainul Ghurri. Sejak umur tujuh tahun beliau sudah mengetahui bahwa dirinya adalah Wali Allah Yang Agung dan akan menjadi orang besar serta terhormat di dunia ini. Sejak berada dibangku Sekolah Dasar beliau sudah mengetahui bahwa dirinya adalah keturunan Rasulullah SAW dari jalur laki-laki, walaupun belum mengetahui dan belum diberi tahu oleh kedua orang tuanya serta kakek neneknya akan asal-usul silsilahnya. Pada alam ini Sayyid M. Ainul Ghurri sudah mengetahui bahwa dirinya adalah Raja Agung dari Kerajaan Agung Majapahit dengan pangkat Malikul Mulki atau Raja Diraja yang berada di alam ini. Akan tetapi beliau bingung sebab negara NKRI yang muncul sedangkan Kerajaan Agung Majapahit hanya pada dirinya, tidak muncul dipermukaan. Akan tetapi beliau sadar bahwa dirinya adalah raja pada Kerajaan Agung Majapahit yang tentu pada suatu saat akan muncul menjadi kerajaan seperti kerajaan-kerajaan lain di dunia ini. Dalam benak hatinya seakan tidak mungkin akan tetapi Tuhan selalu memberikan dorongan yang tidak bisa terelakkan untuk berdo’a sampai Allah SWT meminta untuk menjadi Raja di dunia ini dan kelak di akhirat. Do’a ini di baca oleh M. Ainul Ghurri sejak dibangku Sekolah Dasar (SD) dengan tempo waktu yang bervariasi baik siang, malam, pagi maupun sore setelah mengerjakan sholat maktubah atau mengerjakan sholat sunnah. Munculnya Kerajaan Agung Majapahit hanya pada diri Sayyid M. Ainul Ghurri sehingga kerajaannya adalah hanya pada nafsunya sedangkan lahirnya beliau adalah seperti layaknya orang biasa akan tetapi mempunyai kelebihan-kelebihan, sehingga kemunculan Kerajaan Agung Majapahit di alam ini tidak ada orang yang mengetahui kecuali beliau sendiri serta beberapa orang yang diberi tahu secara implisit. Beliau Sayyid M. Ainul Ghurri selalu memohon kepada Allah untuk menjadi tokoh internasional. Oleh karena itu beliau selalu berdo’a untuk menajadi imam dan khotib Masjid al-Haram, Masjid An-Nabawi dan Masjid Al-Aqso. Didalam hatinya selalu menginginkan agar islam menjadi mulia dengan didirikannya Kekholifahan internasional sehingga beliau menginginkan untuk menjadi pemimpin atau raja yang berkedudukan di Jawa dan Makkah, karena merasa bahwa dirinya adalah orang Jawa dan orang Arab atau orang Quraisy. Beliau selalau menginginkan untuk menjadi Badal Rasulullah di bidang pemerintahan dan penegakan agama diakhir zaman dan selalu berkeinginan dengan disertai do’a agar dapat menjadi orang yang mampu memberikan syafa’at di hari kiamat. Dari dasar inilah maka beliau selalu berdo’a bahkan telah menjadi falsafah hidupnya untuk menjadi seorang kekasih Tuhan atau dalam bahasa arabnya menjadi seorang auliya’. Seorang auliya’ yang dapat memberikan syafa’at di akhirat dan dapat mensejahterakan ummat manusia di dunia, tidak pada galibnya Wali-Wali Allah yang memimpin agama di dunia ini dan hampir tidak ada yang dapat mensejahterakan ummat manusia dari kewaliannya. 3. Muncul pada Alam Dhowahir Alam dhowahir hakiki dimulai tanggal 13-05-2006 s/d 27-5-2009. Pada alam dhowahir hakiki inilah Allah SWT memerintahkan untuk menyempurnakan kewalian dan kekholifahan ditingkat internasional. Sehingga dimulainya memasuki alam wilayah dan kekholifah internasional maka hampir tidak ada orang yang faham kecuali ahlu hakiki yang kebanyakan mereka adalah keturunan Prabu Agung Joyoboyo. Pada tataran ini M. Ainul Ghurri muncul sebagai dholalah atau orang yang sesat dikarenakan beliau mundur dari Kepala Madrasah Aliyah Al-Ikhsan Kalijaring Tembelang Jombang yang telah didirikannya 20 tahun yang lalu. Kemudian beliau membuka pengajian setiap malam selasa dan digantikan malam rabu yang diambil dari kitab Al-Hikam yang disusun oleh Syaikh Ibnu Athoillah Al-Asykandari akan tetapi kemudian pengajian ini dibubarkan karena kebanyakan santri yang konon adalah masyarakat yang telah berumah tangga tidak mampu memahamkan ilmu-ilmu yang terkait tasyawuf dengan dihubungkan ilmu pengetahuan dan ilmu kenegaraan serta tasawuf modern. Pada tataran ini M. Ainul Ghurri sebagai Raja yang sekaligus merangkap sebagai Perdana Menteri tidak mempunyai penasehat, tidak mempunyai menteri, tidak mempunyai wilayah, kecuali dirinya sendiri, sehingga seluruh aktifitas yang berkenaan dengan penyampaian pembentukan negara yang berbentuk kerajaan dengan nama Kerajaan Agung Majapahit belum bisa diterima oleh masyarakat kecuali oleh murid-murid yang istimewa, seperti; Waliyullah Masrur Imam, Ahmad Tamim, Mariyatun, Nurhidayati, Ahmad Mukim, M. Irsyadul Ibad, dan beberapa santri yang mukim di Pesantren yang dipimpin oleh beliau. Adapun kabinet yang telah disusun adalah kabinet mahjub atau kabinet yang tidak mampu muncul dikarenakan kuatnya Negara Republik Indonesia yang dipimpin oleh Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Pada masa ini terjadi dua kali perubahan kabinet akan tetapi kedua-duanya adalah mahjub karena masih kuatnya NKRI beserta presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan jajarannya. Kabinet yang disusun oleh beliau adalah untuk dirinya sendiri dan diketahui sedikit dari murid-muridnya dimana Menteri Departemen berjumlah 12 orang tanpa Wakil Menteri dan Menteri Non Departemen sebanyak 8 orang. Di alam dhowahir ini dimulai tanggal 13-05-2006 yang Allah SWT telah memberikan tanda dengan meletusnya gunung merapi kearah barat daya dengan diikuti bau yang tidak sedap berupa belerang. Pada masa ini mukasafah M. Ainul Ghurri yang sebelumnya adalah mukasafah melewati Malaikat Muqorrobin atau Malaikat Jibril maka pada tahap ini beliau dipindahkan atau dibuka pada kewalian internasional dan kekholifahan internasional yang pada sebelumnya kewalian dan kekholifannya adalah pada tingkat kabupaten level-2, sehinga jabatan yang beliau emban tertinggi adalah Pembantu Ketua I STAI Bahrul ‘Ulum Tambak Beras yang hanya mencapai kurang dari dua tahun. Pada tahap ini M. Ainul Ghurri sebagai Raja Kerajaan Agung Majapahit yang memberikan maklumat adalah Korinul Insi, Korinul Jinni. Malaikah dan Nurullah. Sehingga beliau bingung akhirnya dengan petunjuk Allah SWT, seluruh maklumat yang berasal dari Korinul Insi atau Korinul Jinni dan Malaikat bisa dihilangkan dan terakhir beliau menerima berasal dari Nurullah. Pada tahap ini yang dilalui adalah diwajibkannya mengaku sebagai Auliya’ Tingkat Internasional yang akan menjabat sebagai Raja Kerajaan Agung Majapahit atau Perdana Menteri Kerajaan Agung Majapahit. Sedang adindanya yang bernama Sayyidah Ummu Thoyibah sebagai Yang Dipertuan Agung Pada Kerajaan Agung Majapahit. Pada alam dhowahir ini banyak sekali rintangan-rintangan karena banyaknya masyarakat yang tidak bisa menerima bahkan mereka menganggap beliau sebagai orang yang tersesat atau menganggab sebagai kahin atau orang yang ahli memberikan syafa’at dibidang penyakit, bahkan diantara mereka ada yang menganggap sebagai orang mazdub yang pandai meramal. Allah SWT selalu memberikan perlindungan kepada beliau raja yang tidak ada bukti kecuali bukti hakiki dan majazi yang hanya diketahui oleh murid-muridnya, melewati karomah kewalian dan karomah kekholifahannya. Atas perlindungan yang diberikan Allah maka selamatlah beliau sampai memasuki pada tingkat kewalian dan kekholifahan yang tidak bisa dihinakan atau dijatuhkan dari martabat yang telah Allah SWT, berikan baik di dunia maupun di akhirat. Pada tahap ini Allah SWT memberikan instruksi untuk menyusun silsilah baik yang berasal dari Rasulallah maupun raja-raja, kemudian diteruskan menyusun struktur organisasi kerajaan, menyusun kabinet, menyusun UUD negara, menyusun UU Pendidikan dan mempersiapkan para Pejabat Tinggi Negara baik yang berasal dari murid-muridnya atau yang berasal dari orang lain. Pada alam ini Kerajaan Agung Majapahit belum terlihat kecuai hanya ada tanda-tanda yang berupa perangkat lunak berupa UU dan sejenisnya, sebab kemunculan di alam ini berupa kerajaan setingkat usroh atau keluarga dan belum bersifat formal kecuali hanya bersifat non formal. Kerajaan Agung Majapahit walaupun kemunculannya tingkat keluarga akan tetapi banyak sekali orang-orang yang ma’rifat sudah mengetahui akan kemunculan kerajaan Agung Majapahit, akan tetapi kebanyakan dari mereka belum tahu siapa raja yang dimaksud. a. Alam Dhowahir Majazi Pada alam Dhowahir majazi ini dimulai pada tangga 17-5-2008. Pada saat inilah Allah mewajibkan hijrah ke Payak Mundil untuk meneruskan riyadhoh dan menghilangkan celaan orang yang belum faham akan kewalian dan kekolifahan yang dimiliki Prabu Agung M. Ainul Ghurri dari jenis nur bukan jenis sifat, bukan jenis dzat, dan bukan jenis af’al dengan membeli rumah serta kolam yang dapat menutupi kekurangan beliau agar masyarakat tahu bahwa Prabu Agung M. Ainul Ghurri pindah ke Payak Mundil adalah untuk bekerja dengan menebarkan ikan bawal dan lele. Pada masa ini susunan kabinet pun berubah lagi mencapai tiga kali perubahan hanya untuk M. Ainul Ghurri dan diketahui oleh beberapa muridnya. Dengan jumlah Menteri Departemen dua belas orang dan Menteri Non Departemen berjumlah delapan orang. Pada masa ini sudah ada beberapa pejabat Negara yang sudah ditentukan antara lain; BPN, Ketua MK. Ketua BPK dan beberapa anggota senator. Kemudian Allah SWT, memberikan kemulyaan untuk menyempurnakan rukun islam yang kelima yaitu ibadah haji dan umroh ke masjidil haram atau ke Makkah Al-Mukarromah dengan diteruskan ziarah ke makam Rasulallah SAW di Madinatul Munawaroh pada tahun perjalanan haji 2009, dan Alhamdulillah Allah memberikan gelar Al-Mahfudz artinya haji yang terjaga dilihat dari sudut pandang ahlu nur atau ahlu ilmu. Sepulang ibadah haji Allah SWT, memunculkan kewalian nur dengan pangkat Raja Diraja, yang kemudian sedikit demi sedikit hinaan, cercaan, secara tidak langsung berkurang atas ijin Allah SWT. b. Pada alam dhowahir tahqik yang dimulai pada tanggal 31-12-2010, maka disini banyak terjadi perubahan kabinet sampai tujuh kali dengan melaksanakan resufle memasukan menteri yang satu dan mengeluarkan yang lain. Pada masa ini M. Ainul Ghurri sebagai Raja Diraja telah bergeser atas petunjuk Allah SWT. Dimana istrinya yaitu Sayyidah Ummu Thoyibah yang bergelar Prabu Agung Dewi Marthaningrum telah diperintahkan untuk menjadi Raja Agung pada kerajaan Agung Majapopahit, sedang beliau M. Ainul Ghurri yang bergelar Prabu Agung Kresno Hadiningrat sebagai perdana meneteri. Pada tahapan ini Prabu Agung Kresno Hadiningrat sudah mengadakan rapat-rapat koordinasi dengan murid-muridnya melewati forum rapat-rapat persiapan pendirian negara, upacara pemberian gelar Prabu, Raden Mas, dan Raden pada murid-muridnya, yang bertempat antara lain di Rumah Prabu Agung dan di lereng Gunung Lawu tepatnya di Pemandian Grojokan Sewu Karanganyar. Untuk memperkuat dan mempertinggi ketegaran para murid-muridnya maka Allah SWT mewajibkan kepada beliau dan murid-muridnya untuk rikhlah ke Pacet Mojokerto guna Napak Tilas dan mohon berkah pada Allah SWT akan berdirinya Kerajaan Agung Majapahit pada tempat yang bersejarah yaitu rumah dan palungguhan Prabu Agung Gajah Mada di gunung daerah Pacet dan banyak orang mengenalnya. Pada masa inilah Allah SWT juga memberikan maklumat tentang penyusunan UUD Kerajaan, UU Pendidikan Nasional, Sistem Pemerintahan Negara, penyempurnaan kabinet, penyusunan buku silsilah Kholifah Al-Mahdi, penyusunan buku silsilah Ratu Adil, penyusunan buku munculnya Ratu Adil Yang Agung, penyusunan buku munculnya Kerajaan Agung Majapahit, penyusunan buku Ketata Negaraan Kerajaan Agung Majapahit dan sebagainya. Pada tanggal 17 Agustus 2011 untuk pertama kalinya Prabu Agung Dewi Marthaningrum sebagai Yang Dipertuan Agung pada Kerajaan Agung Majapahit memberikan pidato kenegaraan pada level usroh atau keluarga, sedang pada level khilafah-12 masih mahjub. Pidato kenegaraan ini disampaikan dirumah Kalijaring dan disaksikan oleh murid-murid Pesantren dan beberapa orang santri dari kalangan masyarakat. Adapun isi pidato Prabu Agung Dewi Marthaningrum sebagai Yang Dipertuan Agung Pada Kerajaan Agung Majaphit adalah sebagai mana pada lampiran 1. c. Pada alam dhowahir alamah yang dimulai pada tanggal 31-12-2011, pada masa inilah M. Ainul Ghurri yang bergelar Prabu Agung Kresno Hadiningrat sudah mampu menguasai masa-masa kritis dalam pemerintahannya, karena sudah memasuki pada kekholifahan ahli wilayah karena pada martabat ini kholifah atau wali yang memerintah sudah tidak mungkin dijatuhkan oleh pembesar Negara, oleh Ulama’, atau oleh rakyat, bahkan mereka semua taat dibidang pemerintahan dan taat dibidang agama. Pada masa ini Prabu Agung Dewi Marthaningrum selalu berdo’a agar Kerajaan Agung Majapahit dapat terealisir pada alam sahadah, sebab kekacauan dinegara ini sudah sangat tidak bisa ditoreransi, banyaknya korupsi, perebutan tanah, banyaknya orang miskin yang tidak terlindungi dan tidak mendapatkan perhatian layaknya sebagai warga negara. Prabu Agung Dewi Marthaningrum selaku Yang Dipertuan Agung pada Kerajaan Agung Majapahit pada alam Dhowahirul Alamah berusaha mempersiapkan diri baik lahir maupun batin berupa kewalian, kekholifahan, ilmu pengetahuan, kecerdasan, kewibawaan, dan lain sebagainya untuk kebahagian, kemakmuran, dan kemajuan bagi seluruh rakyat semua lapisan. Prabu Agung Dewi Marthaningrum selalu meminta tambahan ilmu pengetahuan kepada kakandanya agar kelak setelah memerintah dialam sahadah tidak mendapatkan kesulitan sedikitpun dan selalu mendapatkan hidayah, inayah serta maklumat dari Allah SWT untuk kesejahteraan dan kemakmuran. Dan beliau akan menjadikan Negara ini menjadi Negara yang penuh dengan keadilan untuk dijadikan Negara yang loh jinawi toto tentrem kerto raharjo. Sedang Prabu Agung Kresno Hadiningrat berusaha keras untuk menyempurnakan murid-muridnya, sebab kebanyakan murid-muridnya menganggap bahwa munculnya pemerintahan pada Kerajaan Agung Majapahit di alam sahadah adalah masih membutuhkan waktu yang lama. Hal ini adalah sangat keliru, disebabkan secara hakiki dan majazi kemunculan NKRI dan kekuatan SBY sebagai presiden terus melemah, karena dicabut oleh Allah kekuatannya sedikit demi sedikit. Demikian dapat juga dilihat partai-partai politik yang ada di NKRI selalu berebut kekuasaan dan berebut hasil korupsi yang setelah tertangkap basah maka berusaha untuk menolak dengan sekerasnya. Pada masa ini banyak dari kalangan masyarakat Indonesia yang sudah mengetahui akan munculnya Kerajaan Agung Majapahit di alam dhowahir alamah akan tetapi mereka bingung belum mengetahui siapa Raja Diraja dan siapa yang akan menjadi Perdana Menteri, dan bagaimana kelanjutan negara ini setelah berbentuk kerajaan. Bahkan diantara mereka banyak yang berkumpul untuk mengadakan do’a secara kelompok untuk mendo’akan raja yang akan muncul, raja yang akan membebaskan keterpurukan dari berbagai masalah yang tidak kunjung dapat diselesaikan. Pada alam ini susunan kabinet sudah disempurnakan bahkan sudah mencapai finishing dan insya Allah tidak ada perubahan setelah memasuki pada tahapan alam sahadah, disebabkan pada masa ini Prabu Agung Kresno Hadiningrat sudah fokus pada penyempurnaan penulisan buku persiapan menjelang memasuki alam sahadah dimana pemerintahan pada Kerajaaan Agung Majapahit sudah dapat dilihat pada alam nyata yaitu Kekholifahan-12 atau Kekholifahan Agung-12. Disamping itu setelah beberapa minggu dari masuknya kea lam dhowahir alamah maka kesibukan untuk menghormati tamu semakin lama semakin menyita waktu. Adapun Susunan Kabinet pada alam ini adalah sebagai mana pada lampiran 2: 4. Muncul pada Alam Syahadah Kerajaan Agung Majapahit muncul di alam syahadah dimulai pada tanggal 27-6-2012 yang bertempat di Kalijaring sebagai ibu kota negara dan pusat pemerintahan. Beliau Sayyid M. Ainul Ghurri mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Agung Majapahit yang sekaligus menjelaskan tentang system ketatanegaraan yang dalam hal ini dapat dilihat pada lampiran ke-3. Adapun yang berkenaan dengan UUD negara pada Kerajaan Agung Majapahit dapat dilihat pada lampiran ke-4. Di alam syahadah inilah Prabu Agung Kresno Hadiningrat dalam pidatonya yang pertama mengangkat Yang Dipertuan Agung sebagai berikut : a. Yang Dipertuan Agung Prabu Agung Dewi Marthaningrum b. Wakil Yang Dipertuan Agung Prabu Agung Wijoyo Abdiningnegoro d. Wakil Yang Dipertuan Agung Prabu Agung Andorowati Sabdodiningrat. Kemudian Yang Dipertuan Agung bersama dengan Wakil Yang Dipertuan Agung Mengangkat Perdana Menteri sebagai berikut : a. Perdana Menteri Prabu Agung Kresno Hadiningrat b. Wakil Perdana Menteri Prabu Agung Kresno Abdiningnegoro c. Wakil Perdana Menteri Prof Dr. H. MMD Pada tanggal yang sama setelah diangkatnya Sayyid Muhammad Ainul Ghurri yang bergelar Prabu Agung Kresno Hadiningrat menjadi Perdana Menteri maka beliau mengumumkan susunan menteri departemen dan menteri non departemen. Pada sore hari tepatnya setelah sholat ashar Sayyidah Ummu Thoyibah yang bergelar Prabu Agung Dewi Marthaningrum diangkat sebagai Yang Dipertuan Agung pada Kerajaan Agung Majapahit, mengumunkan pejabat tinggi Negara yang langsung bertanggung jawab kepada Yang Dipertuan Agung sebagai berikut : 1. Ketua Mahkamah Agung : Prabu H. Ahmad Tamim 2. Ketua Kejaksaan Agung : KH. Nashuha Anwar 3. Pang. Tentara Raja Diraja : laks.TNI. AM 4. Gubernur Bank Sentral : Dr. DN 5. Ka. Pol. Raja Diraja : Jendral Polisi Muhayyad 6. Kepala Badan Intelejen : Letjen TNI MN 7. Kepala BPK : Prabu M. Hifni 8. Ketua Senator : Waliyullah Masrur Imam Kerajaan Agung majapahit sebagai pengganti NKRI yang sudah carut itu maka yang pertama kali dilakukan untuk mempercepat pembangunan maka di undangkanlah UU SISDIKNAS tahun 20..(sudah adaa), sebagai pengganti dari UU SISDIKNAS tahun 2003. UU pada kerajaan Agung Majapahit tetap menggunakan UU yang ada pada UU yang diciptakan oleh NKRI dan akan diadakan penyesuaian setelah senator dan pemerintahan baru terbentuk dengan sempurna. Adapun UU SISDIKNAS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran ke-5. Munculnya Kerajaan Agung Majapahit yang dideklarasikan oleh Sayyid M. Ainul Ghurri yang bergelar Prabu Agung Kresno Hadiningrat di Desa Kalijaring pada tanggal 27-6-2012 bukan berarti NKRI sudah hilang akan tetapi NKRI semakin melemah dan kekuatannya semakinmudah digoyahkan sedangkan Kerajaan Agung Majapahit semakin lama semakin kuat. Inilah yang dimaksud oleh leluhur nanti disuatu masa dimana akan munculnya Ratu Adil terdapat negara dalam negara, inilah yang dimaksud bahwa Kerajaan Agung Majapahit masih berada pada NKRI dikarenakan luas wilayah Kerajaan Agung Majapahit baru mencapai tibgkat badawi.
Posted on: Fri, 12 Jul 2013 01:58:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015