Gerakan Rp 1.000 “Sentil” Kuala Namu This entry was posted by - TopicsExpress



          

Gerakan Rp 1.000 “Sentil” Kuala Namu This entry was posted by Dedi Coky | Medan Talk on 10/08/2010 at 5:41 PM Gerakan Rp 1.000 “Sentil” Kuala Namu Karena pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang dianggap terlalu lambat dikerjakan, Development Institute (Pusat Studi dan Aksi Pembangunan) menggelar aksi “Gerakan Rp 1000 Untuk Kuala Namu” di kawasan Jalan Sisingamangaraja XII, Medan, Selasa (10/8) siang tadi. “Tujuan dari aksi ini adalah untuk mendorong pemerintah pusat dalam rangka percepatan pembangunan bandara Kuala Namu,” ucap Direktur Eksekutif Development Institute, Aulia Rahman, di sela pendeklarasian “Posko Gerakan Rp 1000 Masyarakat Sumut Untuk Percepatan Pembangunan Bandara Kuala Namu,” di Medan, Selasa (10/8). Aulia mengatakan, pembangunan fisik bandara Kuala Namu awalnya ditargetkan selesai pada tahun 2009. Namun, molor tahun 2010, bahkan diperkirakan bisa selesai tahun 2012 mendatang. Tersendatnya pembangunan Kuala Namu, lanjut dia, oleh pemerintah dipicu masalah pembiayaan. “Jadi alasan dana yang dikemukakan pemerintah sangat tak masuk akal. Karena sebelumnya, Wapres Boediono sudah mendesak percepatan bandara di dua daerah yakni Lombok dan Bali. Namun, tak menyinggung Kuala Namu. Artinya, alasan pendanaan sangat tak masuk akal. Bisa-bisa bandara itu bisa jadi besi tua,” sesal Aulia. Hal itu melatarbelakangi pihaknya menggalang tiap lembaran seribu rupiah dari masyarakat. Bagi yang ingin menyumbang usai pendeklarasian, kata dia, bisa langsung mendatangi posko di Sei Padang nomor 72. Kotak penggalangan dana juga disediakan di bandara Polonia. Tak hanya itu, untuk menggalang dukungan dari masyarakat luas terkait gerakan ini lebih besar, juga bisa diakses ke facebook, dengan nama deklarasi yang sama. Dukungan dari masyarakat banyak khususnya Sumut sangat dibutuhkan agar pembangunan fisik bandara bisa diselesaikan secepatnya. “Nantinya, tiap 2 atau tiga minggu berapa banyak dana terhimpun akan diantarkan ke Jakarta, sehingga pemerintah pusat tidak lagi memiliki alasan tak punya biaya bagi pembangunan bandara senilai Rp 1,8 triliun itu,” tuturnya. Dia menilai, jika pembangunan Kuala Namu selesai dikerjakan, maka dipastikan pertumbuhan ekonomi Sumut yang tadinya hanya 6,4 persen bisa digenjot menjadi 7,7 persen. Tidak hanya itu saja, kehadiran bandara bandara juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Posted on: Fri, 26 Jul 2013 11:33:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015