HARIANJAMBI.COM, JAMBI – Setiap pasangan suami istri tak perlu - TopicsExpress



          

HARIANJAMBI.COM, JAMBI – Setiap pasangan suami istri tak perlu punya alasan untuk menginisiasi atau melakukan hubungan intim. Lagipula sudah menjadi rahasia umum jika orgasme yang diperoleh saat bercinta dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Mengapa begitu? Salah satu alasan utama mengapa orgasme terasa begitu nikmat adalah karena saat itu terjadi otak melepaskan hormon oksitosin. Oksitosin yang disebut juga dengan hormon cinta tersebut memiliki peranan penting dalam memperkuat ikatan antarpasangan. Selain itu, berikut 11 manfaat orgasme lainnya yang tentunya mendorong Anda untuk makin rajin bercinta dengan suami/istri, seperti dikutip dariHuffingtonpost, Sabtu (23/11/2013). 1. Meredakan stres Dalam buku yang ditulis seksolog Beverly Whipple, The Orgasms Answer Guide, ia mencantumkan hasil sebuah studi yang dilakukan Carol Rinkleib Ellison di tahun 2000 dimana Ellison mewawancarai 2.362 wanita berusia 23-90 tahun. Disitu Ellison menemukan 39 persen partisipan mengaku melakukan masturbasi agar bisa rileks. Orgasme meredakan ketegangan karena hormon oksitosin merangsang munculnya perasaan hangat serta relaksasi, ungkap Ellison. Studi lain dari Groningen University, Belanda pun menemukan ketika seorang wanita mencapai orgasme, bagian otak yang berkaitan dengan rasa takut dan kecemasan yaitu amygdala tidak memperlihatkan adanya aktivitas tertentu. 2. Mencegah pasangan selingkuh Tim peneliti dari Jerman memutuskan menggelar sebuah percobaan di tahun 2012 untuk mengamati kekuatan pengaruh dari oksitosin. Selama ini peneliti percaya oksitosin dosis tinggi dapat mendorong seorang pria untuk berselingkuh dari pasangannya. Untuk itu peneliti memberikan oksitosin pada sekelompok pria dan memperkenalkan mereka pada beberapa wanita cantik. Kemudian partisipan diminta menentukan kapan wanita-wanita tersebut berada pada jarak ideal dan kapan mereka berada pada jarak tak nyaman dengannya. Ternyata partisipan yang sudah memiliki pasangan mengonsumsi oksitosin terlihat memberi jarak pada wanita cantik hingga 4-6 inci lebih jauh daripada partisipan lajang yang mengonsumsi oksitosin. Dari situ peneliti menyimpulkan oksitosin bukannya menyebabkan pasangan berselingkuh, tapi malah makin mempererat hubungan antarpasangan. 3. Orgasme wanita membuat pria jadi lebih fokus Saking besarnya kekuatan orgasme itu sendiri hingga sebuah organisasi di San Fransisco yang bernama One Taste rutin mempraktikkan meditasi orgasmik, dimana dua pasangan diminta fokus agar si wanita mencapai orgasme. Hal ini tak hanya menguntungkan sang istri tapi si suami pun juga menerima manfaat serupa hanya dengan memberikan kepuasan pada istrinya. Dalam sebuah artikel yang ditulis New York Times, salah seorang pria yang tergabung dalam One Taste mengakui jika latihan pemusatan pikiran pada zona orgasmik pada tubuh istrinya ternyata dapat meningkatkan konsentrasi kerjanya. 4. Mengatasi insomnia Dalam studi lain yang dilakukan Ellison dilaporkan bahwa 32 persen dari 1.866 wanita Amerika mengaku mereka melakukan masturbasi agar bisa tertidur nyenyak. Kendati tak ada yang tahu apa sebabnya, para ilmuwan dan terapis seks menduga pelepasan neurochemical lainnya seperti endorfin ketika mencapai orgasme dapat memberikan efek sedatif atau menyebabkan kantuk. 5. Orgasme pria membuat wanita tak lagi depresi Sebuah studi kontroversial yang dilakukan di State University of New York, Albany menyimpulkan wanita yang bercinta tanpa memakai kondom memperlihatkan gejala depresi lebih sedikit daripada wanita yang memakai kondom atau jarang bercinta. Ini berarti sperma yang dihasilkan dari orgasme pada pria bisa jadi antidepresan efektif untuk istrinya. Kendati begitu, tak ada satupun pakar yang merekomendasikan seks tanpa pengaman. Lagipula seks tanpa pengaman identik dengan penyakit menular seksual atau kehamilan tak terencana yang pada akhirnya juga mengakibatkan depresi beserta risiko kesehatan maupun risiko sosial lainnya. Ketua tim peneliti studi tersebut, yaitu Gordon Gallup pun percaya sperma berpotensi untuk meningkatkan mood seorang wanita karena kandungan sejumlah hormon pengubah mood di dalamnya. Dan sebagian besar hormon ini ditemukan di dalam darah wanita sesaat setelah ejakulasi. 6. Mengurangi rasa nyeri Lisa Stern, seorang praktisi yang bekerja untuk Planned Parenthood menuturkan adanya sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa orgasme dapat mengurangi berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri akibat arthritis, nyeri pasca melahirkan hingga nyeri saat persalinan. Tentu saja ini berkat pelepasan hormon oksitosin dan endorfin yang terjadi ketika orgasme. Sebuah riset menemukan toleransi rasa sakit dan kemampuan mendeteksi nyeri yang dimiliki seorang wanita cenderung meningkat menjadi masing-masing 74,6 persen dan 106,7 persen ketika mereka melakukan masturbasi hingga mencapai orgasme. 7. Lebih cepat menyembuhkan flu Sebuah studi di Jerman mempelajari 11 pria yang diminta melakukan masturbasi sampai mencapai orgasme. Kemudian sampel darah mereka diambil selama studi dan dari situ ditemukan bahwa gairah seksual dan orgasme cenderung meningkatkan jumlah sel pembunuh yang disebut leukosit. Ini artinya ketika pria-pria tersebut jatuh sakit, orgasme dapat memicu munculnya komponen sistem imun yang dapat membantu mereka sembuh dari flu lebih cepat. 8. Orgasme rutin memperpanjang usia Di tahun 1997, sekelompok peneliti dari Wales mencoba mengamati hubungan antara orgasme dengan risiko kematian. Mereka pun mempelajari frekuensi bercinta 918 pria berusia 45-59 tahun. Ternyata setelah mengevaluasi partisipan yang meninggal akibat penyakit jantung koroner, dari situ peneliti menemukan mereka yang mendapatkan dua kali orgasme atau lebih dalam seminggu berisiko meninggal separuh lebih rendah daripada mereka yang memperoleh orgasme kurang dari sekali dalam sebulan. Seorang peneliti bernama Howard S. Friedman, PhD. pun memutuskan untuk mengamati studi kepuasan hubungan yang dilakukan seorang psikolog dari Stanford University, Lewis Terman di tahun 1941. Waktu itu Terman mengamati kehidupan seks 1.500 pasangan asal California. Tak lupa Terman pun mencatat frekuensi orgasme yang dimiliki partisipan wanita. 20 tahun kemudian, Friedman dan rekan-rekannya mempelajari sertifikat kematian setiap wanita yang ambil bagian dalam studi Terman. Ternyata wanita yang dilaporkan rutin mendapatkan orgasme ketika bercinta cenderung hidup lebih lama daripada yang jarang berhubungan intim. 9. Merangsang kinerja otak Baru-baru ini tim peneliti dari Rutgers University, Barry Komisaruk dan Nan Wise meminta sejumlah partisipan wanita untuk melakukan masturbasi sembari berbaring di dalam sebuah mesin scan MRI yang berfungsi mengukur aliran darah ke otak. Dan terlihat ketika partisipan mencapai orgasme, aliran darah ke seluruh bagian otak meningkat tajam, termasuk mendistribusikan nutrisi dan oksigen ke otak. Itulah yang menyebabkan kinerja otak menjadi cemerlang. 10. Menjaga agar tetap awet muda Hal ini dibuktikan psikolog bernama Dr. David Weeks yang menghabiskan waktu hingga 10 tahun untuk menanyai kehidupan seks ribuan pria dan wanita dari berbagai usia. Hasilnya, Weeks menemukan, mereka yang berusia antara 40-50 tahun dan rutin bercinta terlihat 50 persen lebih muda daripada responden lainnya. Weeks menduga hubungan seksual menyebabkan pelepasan hormon pertumbuhan sehingga membuat kulit tampak elastis. 11. Membuat seks jadi lebih menyenangkan di usia senja Tak perlu berhenti bercinta meski usia telah menua. Faktanya semakin tua, justru pasangan merasa lebih bisa menikmati aktivitas seksual yang dilakukannya. Sebuah studi pun menemukan kepuasan seksual wanita cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usianya, bahkan diperkirakan separuh wanita yang usianya di atas 80 tahun dilaporkan hampir selalu atau selalu mengalami kepuasan seksual tiap kali bercinta.(*) Sumber: Detik Health
Posted on: Wed, 27 Nov 2013 13:57:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015