HUKUM HARUS ADIL ////////////////////////// Siapa Kompol AD yang - TopicsExpress



          

HUKUM HARUS ADIL ////////////////////////// Siapa Kompol AD yang Nyelonong ke Kantor BNN? Jakarta - Perwira menengah Bareskrim Polri, Kompol AD, disebut-sebut masuk paksa gedung perkantoran Badan Narkotika Nasional (BNN), tepatnya di lantai enam tempat Deputi Pemberantasan Irjen Benny Mamoto berkantor. Aksi AD cukup nekat, dia memaksa petugas keamanan untuk dapat mencapai lantai tersebut dan mengambil dua folder dokumen. Siapa AD? Penyidik di Bareskrim Polri yang enggan disebutkan namanya mengatakan, AD pernah tergabung dalam satuan elit kepolisian khusus penindakan terorisme, Densus 88/Antiteror. Beberapa tahun bertugas di satuan berlogo burung hantu, AD kemudian diperbantukan di BNN saat dijabat Komjen (Purn) Gories Merre. Namun, perjalanan dinas AD tidak mulus. Petugas BNN memergoki AD mengkonsumsi narkoba. Akhirnya AD didepak dari BNN. AD tidak pergi begitu saja. Dia membawa lencana khusus BNN. Lencana tersebut biasa dikenakan aparat BNN kala melakukan operasi di lapangan sebagai identitas. Lencana tidak sembarang ditenteng begitu saja oleh seluruh penyidik BNN. Identitas baru dikeluarkan bila ada perintah operasi. Rupanya, lencana tersebut digunakan AD untuk keperluan seorang bandar kakap Andre Samsul Malik (36). Sang bandar dibekuk Direktorat Tindak Pidana (Tipid) Narkotika Bareskrim Polri i Perumahan Taman Surya V Blok JJ 5 No 23, RT 8 RW 3, Pegadungan, Jakarta Barat, Selasa 18 September 2012 lalu. Andre mengaku lencana tersebut didapat dari AD. Lencana itu digunakan untuk memuluskan bisnis narkotika yang dikelolanya. Agar lebih meyakinkan, Andre mengganti pelat nomor mobilnya menggunakan pelat BNN. Ada 3 pelat yang dia gunakan yakni B 88 BNN, B 86 BNN, dan B 89 BNN. Polisi sudah mengkroscek ke BNN ternyata Andre memang bukan anggota BNN. Kabar pengungkapan yang menyebut adanya keterlibatan BNN itu sampai ke telinga Gories Merre. Jenderal bintang tigas kelahiran Mangarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu pun geram. Meski diakui Andre, AD turut serta dalam bisnis haram itu, perwira melati satu itu tetap bertugas di kepolisian. Bahkan tetap memegang kewenangan sebagai penyidik.
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 00:15:48 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015