Hadirin yang sedang ber-rebahan sembari mendinginkan - TopicsExpress



          

Hadirin yang sedang ber-rebahan sembari mendinginkan pikir. Sejenak kita merenungkan diri kita sebagai manusia, masyarakat atau bangsa Indonesia di tengah2 konfigurasi kebudayaan dan peradaban terkini. di tengah perkembangan kebudayaan dan peradaban yang disorong oleh Revolusi Guttenberg dan Revolusi komunikasi dan informasi [baca: revolusi teknologi internet dan lain2]. menurut pengamatan saya, kita sedang terayun2 di antara rentangan zaman kelisanan, keberaksaraan, naskah dan kelisanan sekunder secara simultan. maksudnya, ada sebagian masyarakat masih dalam zaman kelisanan primer; ada sebagian yang berada dalam zaman keberaksaraan. bahwa pada gugusan kebudayaan dan peradaban yang bertumpu pada kelisanan primer dan juga naskah sulit berkembang bahkan tertinggal daripada gugusan yang bertumpu pada keberaksaraan. Hadirin yang sedang meminum kopi ataupun yang sedang meneguk keringat. Dalam hubungan ini, berbagai fakta dan berita telah memperlihatkan bahwa kebudayaan, peradaban dan bahasa2 lokal di Indonesia yang bermasa depan suram bahkan terancam punah selama abad XX adalah kebudayaan, peradaban dan bahasa lokal yang pada umumnya tidak memiliki keberaksaraan dan tradisi baca-tulis. hal tersebut bermakna bahwa semakin mantap dan kuat keberaksaraan suatu gugusan kebudayaan dan peradaban, semakin berkembang pula, bahkan maju gugusan kebudayaan dan peradaban; sebaliknya, semkain kuat kelisanan primer suatu kebudayaan, semakin sulit berkembang kebudayaan dan peradaban tersebut. Poro sederek ingkang sumereh awak ing bayang. Sebuah kebudayaan dan peradaban yang tidak memiliki tradisi keberkasaraan yang kuat juga tidak memiliki tradisi intelektual atau pemikiran yang kuat dan sehat, sehingga berada dalam keadaan rentan, malah mudah runtuh. sebaliknya, masyarakat yang unggul di berbagai lapanangan kebudayaan dan peradaban selalu memiliki tradisi keberaksaraan [sekaligus tradisi pemikiran] yang sangan MANTAP. jadi terdapat kesejajaran perkembangan lapangan kebudayaan dan peradaban manusia. kita bisa melihat bangsa yunani, mesir kuno, cina kuno, persia kuno, india kuno, macedonia kuno menjadi unggul peradaban dan kebudayaannya berkat tradisi keberaksaraan yang demikian mantap. Sederek, kalau sekarang kita masih bisa membaca epik wiracarita berjudul Ramayana yang ditulis oleh Valmiki pada abad 6 SM, epik naratif berjudul odyssey yang ditulis oleh homer pada abad 8 SM, dan berbagai macam tulisan tentang kesusastraan, pemikiran, dan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan berkat keberkasaraan yang disangga oleh tradisi baca-tulis yang bermutu dan keterbukaan pikiran yang dialogis-konstruktif. dan itu menandakan keberaksaraan sebagai episentrum perkembangan, bahkan kemajuan berbagai lapangan kebudayaan dan peradaban manusia. Poro sederek penghuni warung kopi. Hal yang paling mudah kita jangkau untuk memantapkan kebudayaan dan peradaban di lingkungan kita sendiri adalah pergaulilah profesi penjual buku seperti Gus Rijal Pakne Avisa, dkk, agar tradisi keberaksaraan itu muncul di diri kita masing2 hingga memantapkan dalam keterbukaan pikiran yang dialogis-konstruktif. tanpa lupa untuk minta DISKON. kembali mencari; KOPI...MANA KOPI???
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 07:41:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015