Hai-hai para pecinta kaos oblong dan para pecinta kaos distro. - TopicsExpress



          

Hai-hai para pecinta kaos oblong dan para pecinta kaos distro. Kali ini kita mau bagi-bagi tentang sejarah kaos oblong, gimana sih sebenernya sejarah dari kaos oblong itu sendiri. kalo kita mau lihat di film-film yang temanya mengisahkan cerita jaman dulu pasti pakaiannya rapi-rapi pakai jas dan minimal baju kemeja. Gak ada yang keluar rumah pakai kaos oblong aja. Nah, kalau dilihat dari sejarahnya kaos oblong atau T-shirt yang ada sekarang tidak terlalu jelas siapa penemunya pertama kali. Jaman dahulu kaos hanya dipakai sebagai pakaian dalam oleh kaum pria. Ketika itu warna dan bentuknya (model) itu-itu melulu. Maksudnya, benda itu berwarna putih, dan belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan. T-shirt mulai populer sewaktu dipakai oleh Marlon Brando pada tahun 1947, yaitu ketika ia memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater yag berjudul “A Street Named Desire” karya Tenesse William di Broadway, AS. Saat itu si tokoh Stanley ini mengenakan T-shirt berwarna abu-abu, dan T-Shirt yang dikenakan begitu pas dan lekat di tubuh Brando yang memerankan Stanley, serta sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya. Pentas ini membuat penontong langsung berdecak kagum dan terpaku, terhadap peran Brando sebagai Stanley dan membuat style Stanley yang mengenakan kaos oblong sebagai pakaian yang dikenakan sehari-hari. Meski demikian, style yang dikenakan Stanley membuat sebagian penonton protes, dan beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut termasuk tabu, tidak pantas, kurang ajar dan sebuah nilai pemberontakan. Akhirnya munculah kisruh Pro Kontra gara-gara style Stanley ini. Pro Kontra yang terjadi yakni, sebagian kalangan menilai pemakaian kaos oblong – undershirt – sebagai busana luar adalah tidak sopan dan tidak beretika. Namun di kalangan lainnya, terutama anak muda pasca pentas teater tahun 1947 itu, justru dilanda demam kaos oblong, bahkan menganggap benda ini sebagai lambang kebebasan anak muda. Dan, bagi anak muda itu, kaos oblong bukan semata-mada suatu mode atau tren, melainkan merupakan bagian dari keseharian mereka. Dan sperti biasa ternyata sejak dahulu sebuah masalah atau Polemik justru menaikkan publisitas dan popularitas kaos oblong dalam percaturan mode. Akibatnya pula, beberapa perusahaan konveksi mulai bersemangat memproduksi benda itu, walaupun semula mereka meragukan prospek bisnis kaos oblong. Akhirnya Industri Fashion mngembangkan kaos oblong dengan perbagai bentuk dan warna serta memproduksinya secara besar-besaran. Citra kaos oblong semakin menanjak lagi manakala Marlon Brando mengenakan kaos oblong yang dipadu dengan celana jins dan jaket kulit menjadi bintang iklan produk tersebut. Akhirnya karena kaos oblong mulai populer pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut agar kaos oblong diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang telah menjadi bagian budaya mode. Demam kaos oblong yang melumat seluruh benua Amerika dan Eropa pun terjadi sekita tahun 1961 itu. Apalagi ketika aktor James Dean mengenakan kaos oblong dalam film “Rebel Without A Cause”, sehingga eksistensi kaos oblong semakin kukuh dalam kehidupan di sana. Di Indonesia, masuknya kaos oblong dibawa oleh orang Belanda. Namun ketika itu perkembangannya tidak pesat, sebab benda ini mempunyai nilai gengsi tingkat tinggi, dan di Indonesia teknologi pemintalannya belum maju. Akibatnya benda ini termasuk barang mahal. Namun demikian, kaos oblong baru menampakkan perkembangan yang signifikan hingga merambah ke segenap pelosok pedesaan sekitar awal tahun 1970. Ketika itu wujudnya masih konvensional. Berwana putih, bahan katun-halus-tipis, melekat ketat di badan dan hanya untuk kaum pria. Beberapa merek yang terkenal waktu itu adalah Swan dan 77. Ada juga merek Cabe Rawit, Kembang Manggis, dan lain-lain Hari ini kaos oblong jadi sebuah style wajib bagi siapa saja. Dan dari dahulu sampai sekarang pecinta kaos oblong selalu anak muda. Memang pemakaiannya dan kenyamannya ketika digunakan membuat kaos oblong memiliki tempat tersendiri bagi anak muda. “kebebasan” lambang pemakaian kaos oblong sebagai pakaian sehari-hari dan saat itu, pertama kali dikenakan Stanley untuk menunjukan karakternya dalam Theter, mungkin tanpa sadar juga membuat anak muda dimasa berikutnya yang identik ingin menuju kebebasan menyukai kaos oblong. (dari berbagai sumber/edit)
Posted on: Wed, 17 Jul 2013 17:55:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015