Hakikat Kehidupan Dunia Allah Subhanahu Wa Ta’alla berfirman - TopicsExpress



          

Hakikat Kehidupan Dunia Allah Subhanahu Wa Ta’alla berfirman di dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 14: زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” – (QS. Ali Imran [3] :14) Sudah menjadi fithrahnya, makhluk yang dinamakan lelaki cinta dan suka terhadap perempuan, dan perempuan suka terhadap laki-laki. kecintaan manusia terhadap apa yang diinginkan itu apabila tidak sesuai dengan jalan yang benar/rel yang benar maka yang terjadi adalah penyimpangan demi penyimpangan. Wanita bagi laki-laki bisa diibaratkan sebagai perhiasan. Karena wanita adalah salah satu dari perhiasannya dunia. Nah, ada seperti halnya perhiasan. Ada saat-saatnya bisa di pakai ataupun belum bisa di pakai. Bagi seorang lelaki jika ingin memakai perhiasan ini. hendaklah dia menebusnya dengan yang namanya akad nikah. Suatu perjanjian yang kokoh(al-mitsaqan ghalidza). الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan, sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu, maka Wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah, lagi memelihara diri, ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu kuatirkan nusyuz-nya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya, Allah Maha Tinggi, lagi Maha Besar.” – (QS. An-Nisa [4] : 34) الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة – رواه مسلم “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita Sholehah (HR.Muslim) Maka bagi seorang muslim ketika ingin memilih seorang wanita sebagai calon istrinya, baginya diberi berbagai pilihan. begitu pula bagi seorang Muslimah yang ingin mencari suami yang kelak akan memimpin di dalam rumah tangganya. عنْ أبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِيِّ – صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ – قَالَ: تُنْكَحُ المَرْأةُ لِأَرْبَعٍ: لمِالِهَا، وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكْ Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, An-Nasa’I Ibnu Majah, dan Ahmad). Kemudian. Manusia, cenderung cinta terhadap anak-anak. Banyak para orang tua. yang sibuk menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah favorit. menginginkan anak-anaknya sekolah yang tinggi. tetapi banyak para orang tua yang lupa dalam mengajarkan agama kepada anak-anaknya. Anak-anak kita, kita sekolahkan sampai ke jenjang perguruan tinggi, di beri banyak privat-privat mata pelajaran, tetapi banyak dari pada orang tua yang lupa akan pendidikan Akhlak, Pendidikan agama, yang mana pendidikan yang akan membawa anak-anak kita, menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. yang berbakti kepada Allah dan Rasulnya serta berbakti kepada kedua orang tuanya. Kemudian, manusia cenderung cinta terhadap harta. kalau di gambarkan . jika seseorang telah mendapatkan satu gunung emas. Dia akan mencari gunung emas yang kedua. Itulah gambaran seorang manusia yang saking cintanya terhadap harta. Pejabat misalnya. Sudah diberi fasilitas yang baik, bukannya digunakan untuk mensejahterakan rakyat, tetapi malah habis untuk memperkaya diri sendiri, korupsi merajalela di negeri ini. Padahal rakyat tergusur dan lapar, rakyat membutuhkan pendidikan yang baik, membutuhkan lapangan pekerjaan sehingga mereka dapat hidup dengan baik dan layak. begitupun kita. Seringkali kita terpedaya dengan harta. Maka harta yang baik adalah harta yang dipegang oleh orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Karena harta yang dipegang oleh orang-orang yang beriman. hartanya di gunakan untuk beramal. Kendaraan yang mampu mengantarkannya. Zaman dahulu seseorang apabila telah mempunyai seekor kuda, kudanya dapat mengantarkannya ke berbagai belahan penjuru. Kalau konteks zaman sekarang mungkin, dengan berbagai macam alat tarnsportasi darat, laut dan udara. Manusia dapat lebih mudah untuk melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Begitu pula hewan ternak dan sawah ladang. Itu semua hanyalah kesenangan dunia. Dan Sungguh di akhiratlah tempat kembali yang baik bagi kita. Apa arti hidup yang sebenarnya? Kita sebenarnya diciptakan oleh Allah untuk apa? Allah SWT berfirman di dalam al-Qur’an surah Ad-Dzariyat :56 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ “Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”. (QS. Ad-Dzariyat [51] : 56) Jadi kita diciptakan didunia tiada lain hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Kehidupan di dunia tiadalah abadi dan kampung akhiratlah tempat kembali yang baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam al-qur’an Surah Al-An’am :32. وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ “Dan tiadalah kehidupan dunia kecuali hanya permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Apakah kamu tidak memikirkannya”. Mari kita renungkan ayat-ayat Allah SWT lewat firman-firmanNya di dalam Al-Qur’anul Kariim. Ibnu Syarif Hidayat, S.Pd.I* *Penulis adalah Staff Lembaga Studi dan Pengamalan Islam (LSPI) STIE Muhammadiyah Cilacap
Posted on: Fri, 15 Nov 2013 02:19:43 +0000

Trending Topics



smiletým chlapcem
United Arab Emirates Meyoto Flag Bowling Ball (10lbs) z0pkmakh

Recently Viewed Topics




© 2015