Harga Daging Sapi Tinggi Namun Tidak Mendatangkan Keuntungan Riil - TopicsExpress



          

Harga Daging Sapi Tinggi Namun Tidak Mendatangkan Keuntungan Riil Bagi Peternak ----------------------------- Ketua Forum Peternak Sapi Indonesia, Nasyir Alhamdie, mengaku hanya menikmati keuntungan semu ketika harga daging mahal. Kami memang untung, tapi untung semu. Karena menyesuaikan kebutuhan pasar juga, kata Nasyir disela-sela rapat koordinasi dengan para jagal sapi di Surabaya, Minggu (24/11). Menurutnya, harga sapi hidup saat ini juga fluktuatif menyesuaikan pasokan. Peternak rakyat, kata Nasyir, berbeda dengan peternak industri atau spekulan. Peternak rakyat, biasanya bekerja mulai dari pembibitan, budi daya, pembesaran dan penjualan. Peternak rakyat terus melakukan kegiatan budidaya sapi. Sedangkan spekulan, kata Nasyir, cenderung mengambil untung dari penjualan sapi dan enggan melakukan budidaya sapi. Bila harga beli rendah dan dijual saat harga tinggi, spekulan dipastikan meraup untung. Kalau peternak rakyat keuntungannya semu. Karena uang hasil penjualan sapi, digunakan untuk budidaya sapi lagi dan budidaya sapi tidak tergantung harga, katanya dilansir tempo. Ia mencontohkan, pada 2011, duit Rp 100 juta bisa membeli 10 ekor sapi bakalan. Namun, tahun ini uang sebesar itu hanya bisa untuk mendatangkan 7 ekor sapi. Untuk menekan harga daging, ia mendesak pemerintah agar mendorong semua stakeholder melakukan pembibitan massal, termasuk para jagal sapi dan spekulan. Selain itu, pemerintah harus segera memperbaiki tata niaga sapi. Jagal seharusnya juga dibebani pembibitan, jangan hanya mengatakan cuma motong, ujar Nasyir. Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Kota Surabaya, H. Hadiri, menuturkan harga daging sapi di pasaran terus menanjak. Saat ini harga sapi seperti dikutip dari Siskaperbapo (Sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok) di Jawa Timur, menunjukkan kisaran Rp 85.300. Ia mendesak pemerintah Provinsi Jawa Timur menegakkan perda dan melarang sapi siap potong keluar daerah. Hadiri mengakui, jagal di Jawa Timur kalah bersaing dengan spekulan asal DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sebab, spekulan berani menawar harga sapi hidup siap potong lebih tinggi daripada jagal di Jawa Timur. Jawa Timur bukan lumbung sapi lagi. Kami ini juga kesulitan mendapat pasokan daging. Saat ini, harga sapi hidup pembibitan sebesar Rp 50 ribu per kilogram. Harga sapi hidup siap potong sebesar Rp 40-42 ribu per kilogram. Adapun harga sapi bakalan sebesar Rp 38-40 ribu per kilogram. Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menuding penyebab harga daging masih tinggi karena ulah para pedagang yang ambil untung besar, pemerintah hanya bisa mengimbau dan tak bisa memaksa. Kenapa? Harga daging sapi ini, kalau dibeli dari Selandia Baru dan Australia itu kondisinya sekarang di bawah sekitar Rp 60.000/kg. Pedagang ini mengambil keuntungan yang tidak wajar, ungkap Suswono beberapa waktu lalu. Menurut Suswono seharusnya harga daging sapi sudah beranjak turun. Apalagi sudah dikeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang pembebasan impor sapi. Sesuai dengan Permendag Nomor 46/M-DAG/KEP/8/2013 Tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Hewan serta Produk Hewan, mekanisme impor sapi baik bakalan maupun sapi siap potong menggunakan harga referensi (harga patokan) yaitu Rp 76.000/kg dan tidak akan menerapkan sistem kuota. Baca juga... Resep Masakan Daging Sapi Suwir Kuah Laksa -> duniasapi/id/resep/2051-resep-masakan-daging-sapi-suwir-kuah-laksa.html Sumber berita : surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=b63759b4256bcb83eff3ecb1c3b26c3c&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c
Posted on: Wed, 04 Dec 2013 03:16:18 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015