Harus diakui, orang Indonesia terkadang gampang percaya dengan - TopicsExpress



          

Harus diakui, orang Indonesia terkadang gampang percaya dengan janji-janji dan harapan yang diberikan seseorang. Tak cuma dalam masalah politik, dalam urusan sepakbola pun kita bisa dengan mudahnya percaya akan sebuah janji dan harapan, meski ternyata hal tersebut tak pernah terealisasi. Berikut adalah beberapa Pemberi Harapan Palsu (PHP) sepakbola Indonesia, 1. NIVU. Inilah PHP pertama dalam sejarah sepakbola Indonesia. Nederlandsche Indische Voetbal Unie (NIVU)-organisasi sepakbola yang dibentuk pemerintah penjajah Belanda, sepakat untuk bekerjasama dengan PSSI yang diketuai oleh Ir. Soeratin. Dalam perjanjian yang dikenal dengan Gentlement Agreement tersebut, salah satu poinnya adalah jika ada pertandingan melawan tim luar negeri, maka kedua belah pihak harus diikutsertakan. "Karena perdjandjian ini, maka tak moengkin bila salah satoe tim melakoekan pertandingan dengan kesebelasan loear negeri, maka fihak yang lain joega haroes toeroet ambil bagian didalamnja," demikian tertulis dalam perjanjian. Secara gamblang dipaparkan bahwa pembentukan tim nasional lebih bersifat kooperatif dan tak merugikan kedua belah pihak. Karena itulah, sewaktu FIFA "mengundang" Hindia Belanda untuk turut serta dalam Piala Dunia 1928, Ir. Soeratin/ PSSI percaya bahwa NIVU juga akan mengajak pemain-pemain asli Indonesia. Namun, apa mau dikata, dengan diam-diam dan secara curang, NIVU ternyata mengirimkan tim sepakbolanya sendiri ke ajang Piala Dunia 1938, tanpa mengikutsertakan satu orang pun dari pihak PSSI. Akibatnya, Ir. Soeratin pun berang dan memutuskan untuk mengakhiri Gentlement Agreement tersebut. 2. Goal Project FIFA (2007). Goal Project FIFA merupakan PHP sepakbola Indonesia di era modern. Tahun 2003, PSSI mengajukan proposal Goal Project ke FIFA, yang mana salah satu rencananya adalah untuk membangun pusat pelatihan terpadu. Namun, proposal pertama ini ditolak FIFA karena tanah yang diajukan untuk lokasi Training Center bukan milik PSSI sendiri. Di tahun 2007, PSSI kembali mengajukan proposal Goal Project, dan ternyata disetujui oleh FIFA. Ternyata, dalam perkembangannya Goal Project ini tak pernah terealisasi, dan sampai saat ini pun masih menjadi misteri, apakah goal project yang sempat disetujui FIFA tersebut batal, atau dana goal projectnya menguap. 3. News Corp Mungkin, inilah PHP terbesar dalam sejarah sepakbola Indonesia. Ditengah konflik dualisme pengurus dan kompetisi, tiba-tiba saja pihak PSSI dan LPIS mengumumkan akan diajak kerjasama partnership dengan salah satu raja media, News Corp. Tak kurang, kabar ini bagaikan angin segar bagi klub-klub IPL yang saat itu tengah didera krisis finansial. Meski sempat bertemu dengan perwakilan News Corp, rencana partnership ini dipastikan gagal karena pihak News Corp beranggapan masih ada dualisme kompetisi dan pengurus. 4. BVSport Setelah PHP News Corp, kembali muncul PHP dengan modus yang hampir sama, yakni investasi sepakbola Indonesia. Kali ini pelakunya adalah BV Sport. Dan nilainya pun tak tanggung-tanggung, dikabarkan mencapai 1,5 triliun. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, BV Sport ternyata masih ada ikatan keluarga dengan grup Bakrie. Dan sampai saat ini, kabar kelanjutan BV Sport sudah hilang.
Posted on: Fri, 27 Sep 2013 03:04:10 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015