Hikmah Besar Jika Selalu Beristighfar Beberapa bulan ini saya - TopicsExpress



          

Hikmah Besar Jika Selalu Beristighfar Beberapa bulan ini saya memang sedikit galau. Pasalnya tahun ini prestasi menulis saya agak kendur di awal. Tulisan saya tahun ini baru satu kali mejeng di freez kompas cetak. Disamping itu beberapa lomba blog yang saya ikuti sepertinya tidak menampakkan perkembangan positif (mencoba menutupi alibi heheheheh). Mungkin saya harus intropeksi bahwa saya belum melebihkan usaha saya dibanding orang lain. Hingga tiba saat Kamis pekan lalu saya membaca sebuah artikel menarik yang di share oleh pak Muhbib Abdul Wahab. Beliau adalah dosen saya di UIN Syarif Hidayatullah. Saya yakin beliau sudah tidak mengenal saya. Tapi pastinya saya masih mengenal beliau. Ya iyalah kalau saya sampai melupakannya, saya bisa dianggap mahasiswa durhaka hahaha. Pak Muhbib yang telah bergelar doktor ini memang sangat produktif dalam menulis. Beberapa tulisannya selalu muncul di Republika dan media cetak lainnya. Tulisannya sederhana dan mudah di cerna. Bahasanya mengalir bak air. Intinya ia banyak menggali ayat-ayat Allah SWT. Hal yang sudah saya ketahui bahkan saya pelajari. Tapi beliau mengemasnya dengan bentuk yang berbeda. Sambil membaca tulisan-tulisannya saya juga sambil mengulang kembali apa yang telah lama saya pelajari. Hingga sebuah topik tentang memperbanyak istighfar (meminta ampun pada Yang Kuasa) menyadarkan saya kembali bahwa selama ini saya jarang sekali beristighfar. Saya lebih banyak meminta dan memuji namun lupa untuk memohon ampunan. Bagaimana mungkin sebuah doa dijawab jika kita masih bergelimang dosa. Hendaklah memang kita selalu memohon ampun agar ketika ampunan itu diturunkan otomatis doa-doa kita terkirimkan. Ibarat panggilan telpon selama ini mungkin kita hanya miss call saja. Dengan istighfar mudah-mudahan panggilan kita di jawab dan diangkat. sms terkirimmmm. Dalam artikelnya Pak Muhbib membirikan sebuah cerita tentang kesusahan tiga orang yang berkonsultasi pada seorang ulama besar Hasan Basri. Resepnya hanya satu yaitu istighfar. Kesusahan berbuah kemudahan, kemiskinan berujung kemakmuran semuanya karena memperbanyak meminta ampunan. Akhirnya saya amalkan kembali istighfar dimanapun saya berada. Entah itu sedang berkendara, dijalan, sambil menunggu siswa datang ketika di lab bahasa bahkan sambil mau tidur pun saya perbanyak mohon ampunan. Ehh alhamdulillah baru dua hari mengamalkan memperbanyak istighfar saya mendapatkan kabar bahwa saya memenangi sebuah lomba foto. Acara tersebut dilangsungkan bulan sebelumnya. Puji Syukur kehadirat Ilahi Rabbi saya benar-benad takjub bahwa doa saya di ijabah (dijawab). Bulan lalu saya berdoa semoga diberikan sebuah kamera DLSR. Setelah beberapa kali berdoa kemudian saya berusaha untuk mengikuti lomba menulis dengan hadiah kamera tersebut. Alhamdulillah meskipun belum memenangi sebuah kamera DLSR ternyata doa saya dijawab. Senang bukan main rasanya. Saya memenangi sebuah kamera pocket dengan kemampuan seperti kamera DLSR. Usut punya usut ternyata pemenang pertama adalah ahli tahajud, ahli salat malam. Ya ilah pantes saya kalah. Salat malam saya kan bolong-bolong hahahaha. Dari mana saya mengetahuinya? Beliau kebetulan teman saya juga di facebook. Jadi beliau selalu update status mengingatkan rekan-rekannya untuk selalu bangun di sepertiga malam menjelang shubuh untuk melakukan salat malam. Subhanallah yaah. Saya belum sampai dalam taraf seperti beliau. Alih-alih salat malam kadang malah saya sinis pada beliau. Ini orang salat malam aja pake bilang-bilang di facebook. Astagfirullah. Yap saya tersadar itulah penyakit hati. Bagian yang paling kotor ya itu memang hati kita. Makanya bersihkanlah dengan salat malam dan perbanyak istighfar. Makanya saya bersyukur sekali ketika membaca artikel pak Muhbib Abdul Wahab. Semoga beliau diberikan kesehatan untuk terus menulis dan berkarya bagi bangsa kita. Amin yra. Salam hangat dzulfikaralala.wordpress/2013/04/15/hikmah-besar-jika-selalu-beristighfar/
Posted on: Sat, 28 Sep 2013 18:09:53 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015