Hingga saat ini aksi demo besar-besaran menentang pemerintahan Turki masih berlangsung di Istanbul. Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan mengatakan tidak akan memberi toleransi pada demonstran. Erdogan memerintahkan kepolisian untuk memnubarkan aksi tersebut. Polisi pun melakukan pembubaran dengan cara yang keras, kepolisian Turki menggunakan water canon dan menembakkan gas air mata. Seperti dilansir BBC News, Rabu (12/6/2013), Erdogan memberi peringatan keras kepada demonstran. Dia bersumpah untuk mengakhiri demonstrasi setelah memerintahkan polisi untuk menembakkan gas air mata ke demonstran ke Taksim Square. Taksim Square merupakan titik kumpul demomnstran di Kota Istanbul selama hampir dua minggu. Para demonstran tetap melawan dengan melempar batu dan bom molotov. Siaran televisi sampai saat ini menunjukkan peristiwa bentrok itu masih berlangsung Aksi-aksi demo besar-besaran telah berlangsung di Istanbul, Ankara, Izmir, Mugla, Antaly dan banyak kota lainnya di Turki sejak 31 Mei lalu. Sejumlah tuntutan disampaikan demonstran. Salah satunya mengenai protes warga atas rencana pemerintah untuk mengeluarkan aturan pembatasan penjualan alkohol. Para demonstran juga menyerukan pengunduran diri Erdogan, yang dituding berupaya menjadikan Turki sebagai negara Islam. Menurut serikat dokter nasional Turki, lebih dari 4 ribu orang telah terluka dalam berbagai insiden bentrokan antara polisi dan demonstran di sejumlah kota. Bahkan empat orang, termasuk seorang polisi, telah tewas.
Posted on: Wed, 12 Jun 2013 00:58:31 +0000