I. JUDUL : MEMBUAT SELAI DARI PEPAYA II. TUJUAN : 1. Untuk - TopicsExpress



          

I. JUDUL : MEMBUAT SELAI DARI PEPAYA II. TUJUAN : 1. Untuk mengetahui pembuatan selai dari pepaya 2. Untuk mengetahui cara kerja benzoate 3. Untuk mengetahui perbandingan selai yang di beri benzoate dan yang tidak diberi benzoate 4. Untuk mengamati reaksi benzoate 5. Untuk membandingkan warna pada selai yang diberi benzoate dengan yang tanpa benzoate. III. ALAT DAN BAHAN No. Nama Alat Ukuran Jumlah Gambar 1 Kompor - 1buah 2 Sendok - 2buah 3 Wadah Besar seperlunya 4 Panci Kukus Kecil 1buah 5 Spatula - 1buah 6 Teflon Sedang 1buah No. Nama Bahan Ukuran Jumlah Gambar 1 Air - Secukupnya 2 Pepaya parut - 1 ½ kg 3 Essence - 1bungkus - 4 Gula - 1/4 kg 5 Sodium Benzoat - Secukupnya IV. TEORI Struktur Benzena Benzena dan Turunannya Senyawa benzena pertama kali disintesis oleh Michael Faraday pada tahun 1825, dari gas yang dipakai sebagai bahan bakar lampu penerang.Sepuluh tahun kemudian diketahui bahwa benzena memiliki rumus molekul C6H6 sehingga disimpulkan bahwa benzena memiliki ikatan rangkap yang lebih banyak daripada alkena. Ikatan rangkap pada benzena berbeda dengan ikatan rangkap pada alkena. Ikatan rangkap pada alkena dapat mengalami reaksi adisi, sedangkan ikatan rangkap pada benzena tidak dapat diadisi, tetapi benzena dapat bereaksi secara substitusi. Contoh: Reaksi adisi : C2H4 + Cl2 --> C2H4Cl2 Reaksi substitusi : C6H6 + Cl2 --> C6H5Cl + HCl Menurut Friedrich August Kekule, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara siklik membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120°. Ikatan antaratom karbon adalah ikatan rangkap dua dan tunggal bergantian (terkonjugasi). Analisis sinar-X terhadap struktur benzena menunjukkan bahwa panjang ikatan antaratom karbon dalam benzena sama, yaitu 0,139 nm. Adapun panjang ikatan rangkap dua C=C adalah 0,134 nm dan panjang ikatan tunggal C–C adalah 0,154 nm. Jadi, ikatan karbon-karbon pada molekul benzena berada di antara ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal. Hal ini menggugurkan struktur dari Kekule. Asam Benzoat Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh digunakan adalah 1000 ppm atau 1 gram per kg bahan (permenkes No 722/Menkes/per/1X/1988). Pembatasan penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan. Konsumsi yang berlebihan dari asam benzoat dalam suatu bahan makanan tidak dianjurkan karena jumlah zat pengawet yang masuk ke dalam tubuh akan bertambah dengan semakin banyak dan seringnya mengkonsumsi. Lebih-lebih lagi jika dibarengi dengan konsumsi makanan awetan lain yang mengandung asam benzoat. Asam benzoat mempunyai ADI 5 mg per kg berat badan (hanssen, 1989 dalam Warta Konsumen, 1997). Asam benzoat berdasarkan bukti-bukti penelitian menunjukkan mempunyai toksinitas yang sangat rendah terhadap manusia dan hewan. Pada manusia, dosis racun adalah 6 mg/kg berat badan melalui injeksi kulit tetapi pemasukan melalui mulut sebanyak 5 sampai 10 mg/hari selama beberapa hari tidak mempunyai efek negatif terhadap kesehatan. Asam benzoat Nama IUPAC Asam benzoat Nama lain Asam benzenakarboksilat, Karboksibenzena, E210, Asam drasiklik Identifikasi Nomor CAS [65-85-0] PubChem 243 Nomor EINECS 200-618-2 ChEBI 30746 Nomor RTECS DG0875000 SMILES c1ccccc1C(=O)O InChI 1/C7H6O2/c8-7(9)6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,(H,8,9)/f/h8H Sifat Rumus molekul C6H5COOH Massa molar 122,12 g/mol Penampilan Padatan kristal tak berwarna Densitas 1,32 g/cm3, padat Titik lebur 122,4 °C (395 K) Titik didih 249 °C (522 K) Kelarutan dalam air Terlarutkan (air panas) 3,4 g/l (25 °C) Kelarutan dalam THF, etanol, metanol THF 3,37 M, etanol 2,52 M, metanol 2,82 M [1] Keasaman (pKa) 4,21 Struktur Struktur kristal Monoklinik Bentuk molekul planar Momen dipol 1,72 D dalam Dioksana Bahaya MSDS ScienceLab Indeks EU not listed Bahaya utama Menyebabkan iritasi NFPA 704 1 2 0 Titik nyala 121 °C (394 K) Senyawa terkait Asam karboksilat terkait asam fenilasetat, asam hipurat, asam salisilat Senyawa terkait benzena, benzaldehida, benzil alkohol, benzilamina, benzil benzoat, benzoil klorida, asam 3-nitrobenzoat, asam 3,5-dinitrobenzoat Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa) Sangkalan dan referensi Kristal asam benzoat Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya. Sejarah Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah kemenyan pertama kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya oleh Alexius Pedemontanus (1560) dan Blaise de Vigenère (1596). Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832. Mereka juga meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoat. Pada tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat memiliki aktivitas anti jamur. Produksi Pembuatan secara industri Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial toluena dengan oksigen. Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan naftenat. Proses ini menggunakan bahan-bahan baku yang murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai ramah lingkungan. Sintesis laboratorium Asam benzoat sangatlah murah dan tersedia secara meluas, sehingga sintesis laboratorium asam benzoat umumnya hanya dipraktekkan untuk tujuan pedagogi. Ia umumnya diajarkan kepada mahasiswa universitas. Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air. Dengan hidrolisis Sama seperti nitril ataupun amida lainnya, benzonitril dan benzoamida dapat dihidrolisis menjadi asam benzoat ataupun basa konjugatnya dalam keadaan asam maupun basa. Dari benzaldehida Disproporsionasi benzaldehida yang diinduksi oleh basa dalam reaksi Cannizzaro akan menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil alkohol dalam jumlah yang sama banyak. Benzil alkohol kemudian dapat dipisahkan dari asam benzoat dengan distilasi. Dari bromobenzena Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi" zat anatara fenilmagensium bromida: C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl Dari benzil alkohol Benzil alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam benzoat. Pembuatan secara historis Proses industri pertama melibatkan reaksi antara benzotriklorida (triklorometil benzena) dengan kalsium hidroksida dalam air, menggunakan besi sebagai katalis. Kalsium benzoat yang dihasilkan kemudian diubah menjadi asam benzoat dengan menggunakan asam klorida. Produk proses ini mengandung turunan asam benzoat yang terklorinasi dalam jumlah yang signifikan. Oleh karena itu, asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi manusia didapatkan dari distilasi getah kemenyan. Pada zaman sekarang, asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi diproduksi secara sintetik Resonansi Pada Benzena Berdasarkan hasil analisis sinar-X maka diusulkan bahwa ikatan rangkap pada molekul benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah (terdelokalisasi). Gejala ini dinamakan resonansi. Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal. Delokalisasi elektron yang terjadi pada benzena pada struktur resonansi adalah sebagai berikut: Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi bukan struktur nyata dari suatu senyawa, tetapi merupakan struktur khayalan. Sedangkan struktur nyatanya merupakan gabungan dari semua struktur resonansinya. Hal ini pun berlaku dalam struktur resonansi benzena, sehingga benzena lebih sering digambarkan sebagai berikut: Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu. Oleh karena itulah reaksi yang umum pada benzena adalah reaksi substitusi terhadap atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya. Kegunaan Senyawa Benzena dan Turunannya Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya: • Toluena Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit). • Stirena Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir. • Anilina Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida. Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut: • Benzaldehida Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis) • Fenol Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan. • Asam Benzoat dan Turunannya. Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah: 1. Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma. 2. Natrium benzoat yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng. 3. Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin. V. PROSEDUR KERJA No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan 1 200 gram gula dan air dimasukkan ke dalam Teflon dan di aduk rata - 2 Kemudian masukkan pepaya parut ke dalam adonan gula, aduk hingga rata - 3 Kemudian masukkan sisa gula dan asam sitrat secukupnya ke dalam adonan, aduk hingga rata - 4 Adonan selai di bagi 2, salah satu adonan di beri sodium benzoat dan essence, dan adonan yang lain di beri essence - 5 Kemudian kedua adonan Selai Di kukus - 6 Kedua Selai di simpan beberapa hari Setelah diamati dalam beberapa hari, ternyata selai yang tidak menggunakan sodium benzoat lebih cepat berjamur di bandingkan selai yang menggunakan benzoat VI. HASIL PENGAMATAN No Hari Selai Tanpa Benzoate Pakai Benzoate 1 Sabtu Belum ada perubahan pada selai Belum ada perubahan pada selai 2 Senin Sudah Mulai tampak ada sedikit jamur Belum ada perubahan pada selai 3 Selasa Jamur semakin banyak Belum ada perubahan pada selai 4 Rabu Seluruh permukaan selai di penuhi jamur Belum ada perubahan pada selai 5 Kamis Seluruh permukaan selai di penuhi jamur Belum ada perubahan pada selai Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dengan adanya percobaan praktikum ini, saya dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan selai dari pepaya dengan memberi perasa essence. Dan juga saya dapat mengetahui bagaimana reaksi dari asam benzoate pada selai. Benzoate merupakan bahan pengawet makanan yang sangat sering digunakan. Hampir setiap makanan yang menggunakan pengawet, kebanyakan menggunakan Benzoate. Benzoate tidak baik di konsumsi secara terus menerus, apabila dikonsumsi terus menerus akan berdamfak buruk bagi kesehatan, yaitu terjadi edema (bengkak) yang teradi karena retensi atau tertahannya cairan tubuh dan juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma karena pengikatan air oleh natrium. SARAN : 1. Seharusnya praktikan menguasai materi praktikum sebelum melakukan percobaan. 2. Teliti dan hati-hati dalam melakukan pengamatan ketika praktikum. 3. Kebersihan alat menjadi faktor penting dalam mendapatkan data yang lebih akurat. 4. Pelaksaan praktikum harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru. 5. Siswa di anjurkan untuk tidak membuat keributan dan tidak meninggalkan ruangan saat praktikum di laksanakan. Guru Bidang Study Aek Nabara, 30 Agustus 2013 Praktikan ( Bestina Panggabean S.pd ) ( Pinta Marito Manullang) NIP. 197706212006042037 DAFTAR PUSTAKA • Arsyad, M.N. 2001: Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta : Gramedia • Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. 2011 : Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari. Surakarta : Uns Press. • Hasibuan, Susi. 2006 : Pelita Biologi SMA. Jakarta : Erlangga • google.co.id • artikelkimia.info/sodiumbenzoate • industri10yusup.blog.mercubuana.ac.id/2010/10/07/sodium-benzoa • pom.go.id/katker/doc/asam benzoat.htm • ilmukesker • tristarculinaryinstitute/
Posted on: Wed, 04 Sep 2013 14:35:02 +0000

Trending Topics



634">AVON are looking for additional Representatives in this area.
BECAUSE GOD HEARD THE NEGATIVITY AND ALL THE GOSSIP PERTAINING TO

Recently Viewed Topics




© 2015