II. Renessance : Pengertian dan sejarahnnya Pada bagian ini kita - TopicsExpress



          

II. Renessance : Pengertian dan sejarahnnya Pada bagian ini kita akan mencoba memahami apa sebenarnya Renessaance itu. Lewat lliterratur yang ada penulis akan berusaha untuk menghantar kita pada suatu pemahaman yang kurang lebih mendekati kebenaran berdasarkan sumber-sumber yang ada. II.1. Pengertian Renessance a/. Kata Renessance ini berasal dari kata bahasa perancis yang artinya adalah “Kelahiran kembali atau kebangkitan kembali”. Kata Renessance ini juga diturunkan dalam bahasa inggris yaitu Re yang artinya “Lagi, Kembali” dan Naisance yang artinya “Kelahiran”. Arti ini tidak beda jauh dari kata bahasa perancis tadi. Sementara dalam bahasa latin ada kata yang juga menunjuk pada kata pengertian seperti kata perancis yaitu “Nascientia” yang berarti Kelahiran,lahir atau dilahirkan (Nasiar,Natus). Jadi arti dari semua istilah dara berbagai bahasa tadi menunjuk pada suatu gerekan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dialahirkan kembali dalam keadaban.Gerakan ini juga menunjuk pada zaman dimana ditekankan otonomi dan kedaulatan manusia dalam berpikir, berkreasi serta mengembangkan seni dan sastra dan ilmu pengetahhuan .3 b/. Kedudukan Renessance dalam sejarah Gerkan ini diterpkan pada periode waktu di eropa barat yang merentang dari abad 14 hingga 16. Istilah ini akhirnya muncul kembali setelah Michael 1885 dan Burckhardt pada 1860 menggunakan istilah ini dalam judul karya-karya sejarah tentang perancis dan Italia. Periode tadi dipandang sebagai kelahiran kembali semangat yunani dan kebangkitan kembali belajar ilmiah. Periode Peradaban ini terletak diujung atau sesudah abad kegelapan sampai munculnya abad moderen. Dengan adanya kelahiran kembali semangat untuk menghidupi kembali apa yang pernah ada. Orang mulai “Come back to basic” untuk mengangkat sekaligus menghargai kemampuan manusia sebagai makhluk rasional. Come back to basic itu adalah “suatu zaman dimana peradaban begitu bebas, pemikiran tidak dikungkung, sain maju yaitu zaman yunai kuno.4 III. CORAK KHAS DARI RENESSANCE DAN SUMBANGANYA TERHADAP BEBRBAGAI DISPLIN ILMU: APA DAN SIAPA Dalam bagian terakhir dari paper ini penulis akan berusaha memaparkan ciri-ciri renessance dimana akan dijelaskan tentang penghargaan bagi manusia sebagai makhluk yang otonom. Manusia sebagai makhluk otonom yang dimaksudkan oleh penulis adalah manusia yang tidak dibatasi kebebasannya untuk melakukan sesuatu. Manusia sebagai makhluk otonom berarti manusia sama sekali tidak menggantungkan diri pada kebenaran iman/wahyu seperti yang terjadi pada abad pertengahan melainkan berusaha dengan kekhasanya sebagai makhluk rasional untuk menemukan pelbagai kebenaran. Pada taraf inilah justru manusia tampil beda dengan mengguanakan daya kerja otaknya untuk mencari kebenaran yang bersifat ilmia dari berbagai disiplin ilmu. Oleh karena pada bagian ini kita akan melihat corak khas dari Renessance maka baiklah jika kita melihat juga oran-orang yang berpengaruh dalam zaman ini. Adapun yang akan menjadi focus pembahasan adalah orang-orang yang lewat kemampuan intelektualnya dapat menghadirkan pelbagai hal yang baru dalam bidangnya masing-masing. 1. Bersifat individualistis Zaman ini kita boleh katakana bahwa orang menemukan dua hal yaitu dunia dan dirinya sendiri. Orang mulai menemukan bahwa pengenalan akan dirinya sendiri merupakan suatu nilai dan sekaligus menjadi kekuatan bagi pribadnya. Penemuan akan kemampuan yang ada pada diri sendiri jusrtu membuka peluang bagi kelanjutan kreatifitas yaang mau dilakukan oleh manusia. Dalam suasana seperti ini muncullah suatu kesadaran akan kemampuan yang didasarkan pada rasio mansuia sendiri. Tak secara langsung orang mulai masuk pada sikap individualitas. Namun perlu diingat bahwa sikap ini sama sekali tidak punya arti yang sangat sempit. Dalam bidang filsafat misalnya, para pemikir berpendapat bahwa kretifitas yang ditunjuk lewat penemuan-penemuan tiada sedikitpun terikat pada wibawa apapun atau pada suatu keyakinan bersama. Kebenaran hendaknya harus dicapai pada kekuatan sendiri. Orang ingin menentukan sendiri apa yang harus diselidiki. Dengan jelas kita boleh katakana bahwa zaman ini cenderung pada sikap yang individual. Lewat zaman inipun kita boleh temukan sejarah yang menampilkan banyak teori yang dipaparkan oleh orang-orang tertentu. Titik tolak dari individualitas ini didasarkan pada kebebasan mutlak bagi pemikiran dan penelitian, bebas dari pada tiap wibawa dan tradisi tertentu. Pengetahuan yang pasti bukan didapatkan dari pewarisan melainkan dari apa yang diperoleh manusia sendiri lewat kekuatan sendiri. Untuk memahami lebih lanjut sifat individualistas dari zaman ini alangka baiknya kita melihat siapa-siapa yang lewat kemampuanya berusaha menemuakn meneliti, dan memunculkan hal-hal baru. a. Dalam bidang Sains v Bidang Astronomi Nikolaus Kopernikus (1473-1543) Dia menemukan bahwa matahari beredar di pusat jagat raya . Dan bumi mempunyai dua gerak yaitu perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori kopernikus ini belum diterbitkan pada zamanya itu karena takut ia akan dikucilkan dari gereja. Memang pada zaman itu pandanganya belum moderen.5 Yohanes kepler (1571-1630) Ia menerima teori bahwa jagat raya berpusat pada matahari. Galileo galilei (1564-1642) Dialah yang mula-mula menemukan pentingnya akselerasi dalam dinamika. Yang dimaksudkan dengan Akselerasi adalah perubahan kecepatan baik dalam besarnya maupun dalam geraknya . Dia juga yang mul-mula menetapkan hukum benda yang jatuh. Selain itu juga ia menerima pandangan yag mengajarkkan bahwa matahari menjadi pusat jagat raya seperti yang dikemukakan oleh koprnikus. Ia juga membuat teleskop setelah berkenalan dengan teleskop buatan hans lliper dari Nederland. v Dalam bidang ilmu negara Nicola machiavelli (1469-1527) Cita-cita machiavelli adalah memulihkan kebudayaan romawi kuno dahulu. Dalam buku yang berjudul Il Principe cara –cara untuk mempertahankan negara. Menurtnya kekuasaan dan kewibawaan penting untuk dipertahankan oleh seseorang demi menjaga ketertiban masyarakat atau negara. Dia menngatakan bahwa pemimpin yang di takuti lebih baik dari pemimpin yang dicintai belaka karena ketakutan bisa mencegah timbulnya kecenderungan untuk melawan kekuasaan.6 Dalam penegasan ini kita boleh menemukan asas yang disampaiakan “Tujuan meghalalkan cara”. Dalam kondisi bagaimanapun pemimpin dibenrakan menempuh berbagai cara asal ditujukan demi ketertiban umum dan keselamtan negara. Pemimpin negraa tidak boleh menghiraukan masalah agama dan moral. Ia harus memanfaatkan situasi untuk kepentingan negara. Aspek negatif dari teorinya ini adalah rakyat yang dianggap bodoh dipergunkan untuk kemajuan negara.7 Thomas hobbes (1588-1679) Pada tahun1651 ia menerbitkan bukunya “Leviatan”. Ungkapanya yang terkenal adalah Homo homini lupus Arti dari ungkpan ini berarti manusia senantisa terancam keselamatannya oleh sesamanya. Oleh karena itu manusia memerlukan adanya lindungan bagi keselamatan warganya.. Pusat lindungan itu adalah negara, maka negara harus mempunyai kekuasaan mutlak. Demikian beberapa hal yang telah saya paparkan sesuai dengan ciri individual dari zaman Renessace ini. Memang masih banyak teori dan orang-orang yang berjsa pada zaman ini. Namun penulis hanya memaparkan beberapa bidang ilmu yang pengaruhnya cukup bermanfaat bagi pemikiran moderen dalam perjalanan sejarah manusia. 2. Sifat humanisme Dalam masa renessance dicanangkannya humamnisme sebagai nilai yang diunggulkan dalam usaha memahami permasalahan manusia dan kemanusiaaan. Orang tidak lagi menghayati hidup dan pikiranya dengan memusatkan perhatian pada yang ilahi dalam hal ini yang bersifat Teosentris tetapi berusaha menampilkan diri sebagai manusia yang keratif. Paham Teosentris mulai bergeser menuju paham Antroposentris. Sebua paragdigma yang menitik tolakan pemikiran, pengembangan ilmu dan perdaban pada manusia sebagai pusatnya.8 Di Italia pada abad 14 kata humanis sudah lazim dipakai. Para sarjana pemikir renessance mempopulerkan istilah ini sampai pada abad 16. Paham humnisme ini tidak berhenti pada zaman ini. Paham ini berjalan terus sehingga memberikan sumbangan yang beser terhadap dunia. Dimana nilai kemartabatan mansuia dipandang begitu berharga. Hak ini bisa kita lihat dan nikmati sendiri pada zamn kita ini yaitu diresmikannya piagam hak-hak asasi manusia yang berlaku untuk seluruh dunia pada tahun 1948. Dalam buku”A history westerm philosophy” dikatakan bahwa: The first phase of the renessance at cultural movement was humanism. Humansim in this restulcted sense is the process of turning to the clasical civilization of ancient Greece kind romo for the exemplar and the instruments for fullflling the aim at the renessanse, that this the realization of a new concept and image pf man in a new order of works and forms of live.9 Maksud gerakan kelahiran kemabali ini dalah merealisasikan apa yang pernah hidup pada za,man yunani kuno yaitu titik tolak segal sesuatu bersumber pada manusia. Manusialah yang menjadi pusat dari segala sesuatu bukan raja atua Allah. Konsekwensi positijf yang boleh didapat adalah adanya suatu bentuk hidup yang baru dibandingkan dengan apa yang terjadi pada abad pertengahan. Adapun strategi awal dari renessance untuk mengembalikan segala dimensi kehidupan kepada mansuia. Kurang lebih ada dua peristiwa yaitu: The first of the these may be called the philogical. Thje second may be called the interpretative and expressive and in the case of at philosophy, speculative.10 Kedua peristiwa itu bertujuan memberikan suatu pegangan dasar yaitu bahasa, pernyataan perasaan dan interpretasi terhadap segala bentuk penemuan ilmu pengetahuan dan seni yang ada pada waktu itu. Lewat bahasa orang zaman itu dapat mengetahui secara benar kebudayaan yunani kuno sekaligus menafsirkan pelbagai bentuk disiplin ilmu yang sejak awal telah dirintis oleh orang-orang yunani kuno. Semua usaha tidak terlepas dari usaha untuk menampilakan manusia sebagai sosok yang memiliki pelbagai kemampuan berdasarkan apa yang dimilikinya sebagai makhluk yang berakal budi.
Posted on: Sun, 25 Aug 2013 08:10:02 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015