Idul Fitri untuk Semua Idul Fitri adalah syariat Islam. Di - TopicsExpress



          

Idul Fitri untuk Semua Idul Fitri adalah syariat Islam. Di dalamnya terdapat dua ibadah mahdlah: takbir dan salat Idul Fitri. Dalam konteks Indonesia, Idul Fitri “berubah” menjadi tradisi, bahkan kebudayaan Nusantara. Kumandang takbir menyatu dengan beduk yang bertalu-talu. Dalam rangka syiar, Umat Islam menyelenggarakan takbir keliling. Mereka tidak hanya mengumandangkan takbir dan tetabuhan beduk, tetapi juga demonstrasi busana Islami dan modifikasi kreatif kendaraan. Salat Idul Fitri—di lapangan atau masjid—menandai awal halalbihalal. Setelah saling bersalaman, tradisi Idul Fitri berlanjut open house. Semua orang saling bermaafan, berkunjung, dan berbagi makanan. Semua orang berbagi kebahagiaan dengan membuka pintu rumahnya bagi siapa saja. Open house adalah ekspresi pikiran yang terang (open mind)dan hati yang lapang (open heart). Masyarakat Betawi menyebut Idul Fitri dengan Hari Lebaran. Maksudnya tentu mereka membuka lebar-lebar pintu maaf, persahabatan, dan kekerabatan. Dalam rangka Idul Fitri, berjuta orang mudikmerayakan kegembiraan bersama keluarga. Idul Fitri adalah momentum family gathering dan family reunion. Hadiah Islam Idul Fitri dengan semua tradisi yang melekat dengannya adalah hadiah umat Islam untuk Indonesia. Idul Fitri adalah contoh penetration pacifique dakwah Islam Nusantara. Melalui pendekatan budaya yang penuh kearifan, para mubalig Islam menerjemahkan secara kreatif makna rahmatan lil alamin. Mereka berhasil menciptakan simbol-simbol keislaman dan menyatukan Islam dengan denyut nadi kehidupan. Tanpa kata yang berbusa-busa dan penuh retorika, para pendakwah berhasil menghadirkan Islam untuk semua. Inilah pelajaran bagi para dai masa kini yang lebih menekankan sisi entertaining: hiburan yang miskin makna. Islam sebagai agama yang damai, hadir dengan wajah yang damai dan mendamaikan. Idul Fitri adalah ajaran Islam. Halalbihalal adalah tradisi Idul Fitri milik Indonesia. Selama Idul Fitri, bangsa Indonesia saling mengucapkan dalam satu napas: “Selamat Idul Fitri, Minal ‘Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Sesuai Hadits ucapan Idul Fitri adalah taqabbal Allahu minna wa minkum: semoga Allah menerima seluruh amal ibadah kita sekalian. Penekanannya terletak pada aspek ibadah. Sedangkan, ungkapan “Selamat Idul Fitri, Minal ‘Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin” lebih kuat aspek sosial atau muamalah. Apakah keduanya terpisah? Tentu tidak! Umat Islam meyakini, untuk membersihkan diri dengan sempurna, maka manusia harus membersihkan dirinya dari “dosa” dengan sesama manusia yaitu dengan meminta maaf. Maknanya, pengamalan ibadah tidak boleh menimbulkan ketakutan dan ketidaknyamanan bagi yang lainnya. Idul Fitri adalah hadiah umat Islam bagi bangsa Indonesia. Yang diperlukan sekarang adalah bagaimana menjadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk melakukan perbaikan kehidupan kebangsaan. Secara kultural, perbaikan kehidupan kebangsaan dimulai dari individu-individu. Melalui proses bottom-up, relasi antarindividu yang baik merupakan modal sosial yang bermakna dalam membangun harmoni dan kerukunan kehidupan nasional. Di tahun politik 2014, semangat Idul Fitri ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak tercabik-cabik oleh perseteruan politik kekuasaan. "Selamat Idul Fitri. Taqabbal Allahu minna waminkum. Minal ‘Aidin wal Faizin. Mohon Maaf lahir dan batin."
Posted on: Wed, 07 Aug 2013 19:32:31 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015