Ikan Langka, Harga Meroket Nelayan Enggan - TopicsExpress



          

Ikan Langka, Harga Meroket Nelayan Enggan Melaut ________________________________ KETAPANG, — Cuaca buruk yang terjadi di laut Ketapang mulai berdampak kepada keberadaan ikan di pasaran. Banyak nelayan yang menambatkan kapal memutuskan tidak melaut karena ombak tinggi disertai angin yang kuat. Imbasnya, ikan di pasaran Ketapang mulai langka dan harganya mulai meroket. Salah satu pemilik warung makan di Jalan S Parman, Ibu De, mengatakan, dua hari terakhir dia sulit untuk mendapatkan beberapa jenis ikan. Di antaranya ikan Gembung dan Tenggiri. Selain mengeluhkan susah untuk mendapatkan ikan tersebut, sekalipun ada harganya juga mahal. Kalau kemarin ikan Gembung 1 kilonya Rp40 ribu. Tapi kalau sekarang lebih. Itu pun susah carinya. Tadi pagi saya cari di Pasar Haji Sani tidak ada. Kalau ikan tenggiri masih ada, tapi tidak terlalu banyak, katanya, kemarin (21/11).Tidak semua ikan susah dicari. Misalnya ikan pari. Ikan ini masih tergolong mudah untuk dicari. Harganya juga masih tergolong stabil dari hari-hari sebelumnya. Akibat susahnya mendapatkan beberapa jenis ikan di pasaran, Bu De juga menaikkan harga jual di rumah makan miliknya. Hal tersebut juga berdampak pada minat konsumen untuk membeli ikan tersebut. Yang belum naik cuma tahu sama tempe saja, guraunya dibarengi tawaan.Sementara itu, beberapa kapal penangkap ikan nampak bersandar di Tempat Pelelangan Ikan di Pasar Sentap. Kapal-kapal ini memilih tidak melaut karena cuaca di laut sedang tidak bersahabat. Kadang hujan, ombaknya juga tinggi, kata salah satu anak buah kapal, Wasriyanto, kemarin (21/11). Cuaca tak bersahabat sedang melanda Ketapang beberapa pekan ini. Hujan disertai angin kencang masih sering melanda sebagian besar wilayah Ketapang. Akibatnya, banyak nelayan yang memilih tidak melaut mengingat cuaca yang dianggap membahayakan. Dia menjelaskan, jika memaksakan tetap melaut, dikhawatirkan akan membahayakan. Selain itu, hasil tangkapan ikan juga menurun jika ombak sedang tinggi. Kalau ombak tinggi susah dapat ikan. Belum lagi kalau hujan dan angin, ujarnya.Sebagian nelayan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki kapal dan alat tangkap ikan milik mereka. Seperti memperbaiki jaring yang rusak dan sebagian juga memilih untuk pulang kampung. Daripada tidak ada kerjaan, ya perbaiki jaring saja. Yang putus dan berlubang disulam ulang, papar pria Asal Jawa Barat itu. Selain itu, mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga menjadi keluhan para nelayan. Sejak dinaikkannya harga BBM oleh pemerintah, nelayan mewanti-wanti untuk meneruskan pekerjaan mencari ikan mereka. Jika tidak melalui perhitungan yang tepat, bukan untung yang mereka dapat, melainkan merugi. Kalau ikan dapat sedikit terus, ditambah harga minyak mahal, ya rugi lah. Makanya kalau bisa minyak untuk nelayan itu jangan terlalu mahal. Kasihan kami. Jika tidak ada nelayan, siapa yang mau tangkap ikan? ungkap Yanto. Forecaster BMKG Maritim Pontianak, Primastuti Indah, mengungkapkan, berdasarkan pemantauan BMKG Pontianak, tinggi gelombang di perairan Ketapang masih dalam kategori aman. Tinggi gelombang untuk Jumat (22/11) sekitar 0,7 sampai 1,2 meter. Sabtu 23 September 0,3 meter sampai 0,7 meter begitu juga Minggu. Kalau masih di bawah satu meter relatif aman untuk pelayaran. Kalau sudah di atas dua meter itu membahayakan terutama bagi kapal dengan kapasitas kecil, katanya saat dihubungi melalui telepon. PONTIANAK POST
Posted on: Fri, 22 Nov 2013 04:18:15 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015