Impossible2 PART 4 NO BULLY! NO COPAS !!! *** “lo serius kan? - TopicsExpress



          

Impossible2 PART 4 NO BULLY! NO COPAS !!! *** “lo serius kan? Jujur sama gue (namakamu), jangan buat gue khawatir!” ucap Steffi lembut (namakamu) tersenyum “pas pulang tadi, gue udah chek up ke dokter. Dan kata dokter, gue itu terlalu capek atau banyak pikiran” jelas (namakamu) “banyak pikiran?” ulang Steffi (namakamu) mengangguk Steffi terdiam sesaat, apakah (namakamu) terlalu memikirkan masalah nya? Tentang Kiki dan Iqbaal? TOK TOK TOK Pintu kamar (namakamu) diketuk. (namakamu) terjaga, takut bahwa itu adalah Kiki “siapa?” tanya Steffi sedikit berteriak “BD” jawab seseorang yang berada diluar kamar (namakamu) Steffi beranjak dari duduk nya, namun (namakamu) menahan nya “usahain jangan sampe BD ngeliat gue yah” pinta (namakamu) memohon Steffi mengangguk pelan dan tersenyum CLEK “ada apa?” tanya Steffi Alis BD bertaut, kenapa yang membuka pintu nya Steffi? Inikan kamar (namakamu), kemana dia?BD mencoba melihat kedalam ruangan, namun Steffi berusaha menghalangi pandangan BD “(namakamu) mana?” tanya BD “d dia di toilet” alibi Steffi BD menggigit bibir bawah nya, dia menemukan kebohongan dari raut wajah adik nya. BD menerobos masuk kekamar secara paksa dan terkejut ketika melihat (namakamu) terbaring dengan sehelai tissu menyumbat lubang hidung nya “(namakamu), l lo kenapa?” tanya BD khawatir dan duduk disamping (namakamu) yang tengah terbaring Steffi memutar kedua bola matanya, menurutnya sifat BD terlalu berlebihan. Steffi menutup pintu kamar dan mengunci nya. (namakamu) melirik kearah BD yang memasang wajah khawatir, perlahan (namakamu) bangun dan BD membantu nya “gue gpp” jawab (namakamu) melepas tissu tersebut. Ternyata darah nya sudah berhenti BD melihat tissu yang dipegang (namakamu), didominasi oleh warna merah “lo mimisan?” tanya BD dengan nada tinggi PLETAK “suara lo bisa dikecilin gak sih!” kesal Steffi menjitak kepala BD BD menatap Steffi tajam, ia sedang tidak mau berdebat dengan adik nya “lo..ke-na-pa?” ulang BD lembut sedikit dieja (namakamu) tersenyum “gue gpp, suer deh” jawab (namakamu) menunjukan jari telunjuk dan tengah nya hingga membentuk huruf “V” “tapi lo “mimisan!” potong Steffi BD kembali menatap tajam Steffi, adik nya benar2 menyebalkan “(namakamu) mimisan, dia udah chek ke dokter. Dan kata dokter, dia bakal mimisan kalo kecapean atau gak lagi banyak pikiran” jelas Steffi berdiri diujung kasur BD menatap Steffi penuh keraguan “Steffi bener BD! Tadi gue udah cerita ke dia. gue gak apa2” ucap (namakamu) mengerti tatapan BD BD mengalihkan pandangan nya pada (namakamu), hidung nya masih ada sedikit warna merah. Walau darah nya sudah berhenti “Kiki udah tau?” tanya BD (namakamu) menggeleng lemah “please! Jangan kasih tau bang Kiki soal ini. gue yakin, kalo dia tau , dia pasti bakal ngebatesin kegiatan gue” pinta (namakamu) “tapi (namakamu) “kalo lo bisa jaga rahasia Kiki dari gue, berarti lo juga bisa jaga rahasia gue dari Kiki” sambung (namakamu) memotong ucapan BD BD menatap Steffi, meminta jawaban. Dan Steffi mengangguk tersenyum “okay, tapi kalo ada apa2, bilang ke gue yah” ucap BD lembut dan tanpa sdar tangan nya menindih tangan (namakamu) lembut (namakamu) sedikit tersentak atas maksud BD memegang tangan nya, (namakamu) menatap BD yang tengah tersenyum manis padanya “heh!!” Steffi memukul tangan BD yang menimpa tangan (namakamu), sekaligus membuyarkan lamunan BD BD menarik tangan nya yang sakit “apaan sih!” kesal nya “ngapain tuh pake pegang2 segala? Gak inget apa sama Salsha? Lagian juga (namakamu) kan pacar nya Iqbaal, dihajar Iqbaal baru tau rasa lo” gerutu Steffi seenak nya Baru BD membuka mulutnya untuk membalas celotehan Steffi, (namakamu) mendahului nya “BD sama Salsha udah jadian?” tanya nya antusias BD menoleh (namakamu) kaget “e enggak kok” “ciee” ledek (namakamu) tertawa kecil “belum! BD sama Salsha belum jadian! BD nya gak peka sama Salsha, yaa... maklum lah, dia kan gak punya perasaan. Sampe2 pernah nampar cewek!” celetuk Steffi menyindir BD. BD mengambil guling yang tak jauh dari posisi nya dan memukul Steffi “lo ngomong seenak jidat lo yak!” kesal BD memukuli Steffi “aduh aduh.. BD!!” ringis Steffi lalu berdiri dan menjauh dari BD (namakamu) tertawa melihat tingkah laku kakak beradik ini. SKIP Pagi Harinyaaaaa... “masa iya gue jalan kaki kesekolah?” tanya seorang gadis pada dirinya sendiri saat berada didepan gerbang rumah nya. (namakamu) Steffi dan BD telah berangkat duluan meninggalkan (namakamu), karena (namakamu) telat bangun. Padahal dirinya hanya telat 5 menit-_- Kiki? Entahlah kakak nya ini kemana. Mungkin saja ia lari pagi atau hal tidak penting lainnya. Secara.. Kiki telah dewasa. Iqbaal? dia tidak menjemput (namakamu) pagi ini. kemana dia? Apakah dia lupa dengan kekasih nya? Tapi.. ah! Lupakan (namakamu) melangkah kan kakinya malas keluar gerbang rumah nya. Dia benar2 harus jalan kaki hari ini. memang sih, bel masuk sekolah masih lama. Sekitar 20 menit lagi, jika (namakamu) berjalan kaki mungkin ia menempuh waktu 10 menit, dan otomatis masih tersisa waktu 10 menit. Tapi jika (namakamu) berjalan lambat seperti ini, mungkin pintu gerbang sekolah akan ditutup terlebih dahulu sebelum (namakamu) sampai disekolah nya (namakamu) bertambah malas berjalan kaki dikarenakan tas yang ia gendong cukup berat, terlebih lagi jarak kesekolah nya masih lumayan jauh. Tidak ada 1 angkutan umum pun yang melintas. Keringat nya perlahan keluar, (namakamu) merogoh saku rok nya dan mengambil sehelai saputangan yang selalu ia bawa. (namakamu) mengelap keringat itu Sebuah motor berhenti disamping nya, (namakamu) menghentikan langkah nya dan menoleh kesamping kanan nya. (namakamu) bergidik menatap seseorang itu dan kembali melanjutkan perjalanan nya. Bastian “gak mau bareng?” tanya nya menyeimbangkan laju motor nya dengan langkah (namakamu) “gak” jawab (namakamu) sinis tanpa menoleh ke Bastian “yakin? Udah mau masuk loh” ucap Bastian “gue bilang enggak ya enggak!” tegas (namakamu) mempercepat jalan nya “sebenernya sih, gue gak mau ngomong sama cewek egois kayak lo. Tapi.. gue disuruh Kiki, jadi..apa boleh buat” ucap Bastian dan berhasil memberhentikan langkah kaki (namakamu) “Bang Kiki?” Bastian mengangguk pelan Apa maksud Kiki menyuruh Bastian? Mengapa tidak Iqbaal sjaa? Memangnya siapa Bastian? Bastian hanya seorang pria jail nan usil sekaligus menyebalkan. Ditambah dengan rambut kriting nya itu. Membuat (namakamu) ingin sekali menggunduli nya “gue bisa sendiri!” ucap (namakamu) meninggalkan Bastian Bastian menatap punggung (namakamu) dan tersenyum sinis *** “hufft...” (namakamu) menghambuskan nafas beratnya dan duduk disamping Steffi, berhadapan dengan BD dan Aldi “gimana?” tanya Salsha “apanya?” (namakamu) balik bertanya “hukuman nya” (namakamu) memutar kedua bola matanya. Ditanya hukuman? Jelas saja dirinya lelah setengah mati. (namakamu) tadi terlambat, namun pintu gerbang belum ditutup. Sesampainya dikelas, seorang guru yang memiliki kumis setebal sikat cuci itu telah mengajar dikelasnya. Guru garang itu, pak Asep. Dan.. hukuman tidak bisa dihindari. Walaupun tadi (namakamu) telah memohon2 pada pak Asep sampai2 memuji kumis gurunya tersebut. Tapi, akhirnya (namakamu) tetap dihukum. Membersihkan toilet wanita, dan sekolah nya memiliki 4 tingkat. Setiap tingkat-an memiliki 1 toilet wanita. Jadi ia harus membersihkan 4 toilet wanita-_- “ya capek lah Sal” jawab (namakamu) lesu BD, Aldi Steffi dan Salsha tertawa kecil melihat ekspresi teman nya ini “gak lucu tau” ucap (namakamu) sinis menyedot minuman Salsha “eh, minuman gue!” pekik Salsha “gue haus, lo kan bisa beli lagi. Minta gih ke BD” ucap (namakamu) menunjuk BD dengan dagu nya “ciee” ledek Steffi dan Aldi bersamaan. Salsha memalingkan wajah nya, pipi nya merona (namakamu) tertawa kecil, lalu ia mengalihkan pandangan nya ke penjuru kantin. Berharap menemukan Iqbaal, tapi tidak! Iqbaal tidak dikantin. Yang ada malah manusia kriting itu yang duduk di meja kantin paling pojok sembari memainkan ponsel nya. Bersambung ... gaje? iyee, udah dari dulu.-. @Novitaa1_
Posted on: Sun, 29 Sep 2013 06:31:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015