Indonesia kembali kedatangan tokoh sepakbola dunia. Legenda hidup - TopicsExpress



          

Indonesia kembali kedatangan tokoh sepakbola dunia. Legenda hidup sepakbola Argentina, Diego Maradona, menginjakkan kaki di Tanah Air, Sabtu 29 Juni 2013. Mengenakan kaus bergambar macan dan celana panjang serta bertopi hitam, Maradona keluar dari pintu kedatangan internasional terminal 2D sekitar pukul 06:06 WIB. Maradona menumpang pesawat Emirates Airlines dengan nomor penerbangan EK 368. Pesawat tersebut sebelumnya transit di Dubai. Mantan pelatih Al Wasl ini tidak datang sendiri. Dia berjalan bersama kekasihnya, Rocio Oliva. Sosok Maradona tidak asing bagi sepakbola dunia. Dia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. FIFA bahkan menobatkannya sebagai Player of the 20th Century bersama dengan legenda Brasil, Pele. Piala Dunia 1986 adalah momen yang membuat namanya melegenda. Di babak perempatfinal melawan Inggris, Maradona membuat dua aksi spektakuler. Yang pertama adalah mencetak gol dengan tangan, yang terkenal dengan sebutan "Hand of God" atau gol "Tangan Tuhan". Aksi kedua adalah saat dia menggiring bola dari tengah lapangan, melewati lima pemain Inggris, lalu memperdaya kiper Inggris, Peter Shilton. Gol tersebut akhirnya terpilih sebagai Goal of Century pada 2002 yang dipilih lewat polling online oleh FIFA. Puncak karier Maradona di level klub adalah saat bersama Napoli. Hanya di era Maradona-lah klub asal Naples itu bisa merebut Scudetto. The Partenopei menjadi yang terbaik di Italia pada 1986/87 dan 1989/1990. Dinanti Setumpuk Agenda Kedatangan Maradona ke Indonesia dipromotori oleh Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI). Semula, Maradona akan dijadwalkan datang pada 18 Juni 2013. Namun, karena panitia kurang memiliki persiapan, maka kedatangan "Si Tangan Tuhan" diundur menjadi Sabtu, 29 Juni 2013. Rencana semula, Maradona akan menjalani rangkaian kegiatan seperti coaching clinic, gala dinner, serta tango football. Pria berusia 52 tahun tersebut juga akan mengunjungi beberapa kota di Indonesia seperti Medan, Surabaya, dan Makassar. Setelah menginjakkan kaki di Indonesia, rencananya Maradona akan langsung on-air di sebuah acara musik yang ditayangkan stasiun televisi pada pukul 09.00 WIBi. Setelah itu berlanjut dengan acara jumpa pers dan seminar. Sebelum berlanjut ke Tango Football dan Coaching Clinic, Maradona dijadwalkan beristirahat selama dua jam di Ballroom XXI, tempat diadakannya seminar. "Tango Football pukul 2 siang di Monumen Nasional (Monas). Kemudian 15:30 sampai 17:30 coaching clinic yang akan diikuti 600 anak," kata ketua promotor kedatangan Diego Maradona ke Indonesia, Eddy Sofyan. Merasa Dibohongi Namun, pada kenyataannya banyak agenda Maradona yang tak bisa terlaksana. Salah satunya adalah coaching clinic di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sebelumnya, dia dijadwalkan menggelar coaching clinic bersama sekitar 200 anak-anak SSB Boca Juniors. Pada kenyataannya, Maradona hanya tampil selama 15 menit tanpa memberi pelatihan. Praktis hal tersebut menimbulkan kekecewaan dari orang tua peserta coaching clinic. Salah satu orang tua peserta, Jani Girsang, mengaku kecewa dengan promotor kedatangan Maradona, BASRI. Jani sudah mengeluarkan dana hingga Rp500 ribu agar anaknya bisa mengikuti coaching clinic. Terlebih awalnya promotor menjanjikan bisa foto bersama Maradona. "Buat saya ini pembohongan publik. Awalnya, diminta Rp2 juta, namun sepi peminat. Kemudian mereka menurunkan harga. Ini seperti bertemu dengan artis dangdut. Panitia sudah membayar Maradona, harusnya dia mengikuti agenda yang telah disiapkan," ketus Jani. Maradona sendiri mengaku tidak mengetahui ada agenda coaching clinic. Dia juga merasa dibohongi karena panitia ternyata menyelipkan acara tersebut dalam kunjungannya ke Indonesia. "Saya tahu ada SSB Boca Juniors. Tapi saya tidak tahu ada coaching clinic dengan anak-anak Boca Juniors. Berarti, ada yang berbohong kepada saya mengenai hal ini. Saya tak pernah janji apapun akan melakukan coaching clinic, termasuk dengan SSB Boca Juniors," kata Maradona. Maradona sebenarnya tidak keberatan bila diminta untuk mengikuti coaching clinic. "Saya mungkin ingin melatih mereka dan itu bukan masalah, tapi asal tidak ada yang berbohong soal itu. Jangan pernah membohongi anak-anak," katanya. Agenda lain yang harus batal adalah seminar. Semula acara ini dijadwalkan digelar di Ballroom XXI Djakarta Theater, Sabtu, 29 Juni 2013. Karena Maradona kelelahan acara diundur menjadi Minggu 30 Juni 2013 di Hotel Sultan. Namun, acara ini juga ternyata harus batal. Padahal para peserta sudah membayar uang pendaftaran Rp5 juta untuk mengikuti acara ini. "Saya harus membayar Rp 5 juta. Jumlah itu untuk satu orang dan satu pendamping. Pihak penyelenggara menjanjikan akan mendapat pelajaran sepakbola plus berfoto bersama," kata salah seorang peserta, Ninik. Batal ke Medan dan Makassar Selain itu, Maradona juga dipastikan batal mengunjungi Medan dan Makassar. Bendahara panitia lokal Medan, Magdalena Lubis mengungkapkan kecewa dengan sikap promotor yang membatalkan kedatangan Maradona secara sepihak. "Kami sudah siap menyambut Maradona, semua persiapan sudah lakukan. Ternyata dibatalkan sepihak dengan berbagai alasan," kata Magdalena. Akibat pembatalan ini, Magdalena mengaku pihaknya mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Pihak panitia sudah menggelontorkan banyak biaya untuk mencetak tiket, booking dua hotel, sewa stadion, izin penggunaan ruang VIP bandara Polonia hingga jasa pengamanan dari pihak Polresta Medan dan lainnya. "Kami sudah banyak keluar biaya, ditotal mencapai Rp 160 juta. Kami meminta promotor untuk mengganti kerugian biaya yang sudah kami keluarkan. Seandainya pak Edy Sofyan tidak mengganti (kerugian yang diderita pantia lolak Medan), kami akan selesaikan secara hukum, baik pidana atau pun perdata," kata Magdalena. Eddy beralasan karena Medan tidak siap menggelar acara. "Di sana belum siap menggelar acara. Maka Medan kami batalkan. Bila sedikit saja tidak sesuai dengan surat kontrak, dia (Maradona) tidak mau," ucapnya. Sementara itu, agenda Maradona ke Makassar terpaksa dibatalkan karena telah ditunggai unsur politik. Hal itu diungkapkan oleh Ketua APKASI (Asosiasi Pengurus Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia), Isran Noor. "Ada salah satu calon Walikota yang berkampanye dengan berfoto bersama Maradona. Saya tidak ingin kegiatan yang saya laksanakan ini untuk kepentingan politik," tegas Bupati Kutai Timur itu. Calon Walikota itu, menurut Isran, telah menyebarkan luaskan foto bersama Maradona di media Makasar. "Saya tidak pernah merekomendasikan itu. Saya tidak ingin kepentingan olahraga dicampur adukkan dengan kepentingan politik. Itu jelas, untuk kepentingan kampanye," ujar Isran. Sebenarnya masih ada agenda lain dari Maradona selama kunjungan ke Indonesia. Salah satunya adalah mengunjungi Surabaya. Namun, sampai saat ini belum ada keterangan dari pihak panitia apakah agenda tersebut jadi dijalankan atau tidak. Jika mengacu pada jadwal semula, Maradona dijadwalkan mengunjungi Surabaya dan Makassar pada 1 dan 2 Juli. Lalu kembali ke Argentina pada 3 Juli 2013. M.T.A
Posted on: Sun, 30 Jun 2013 18:32:51 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015