Ini adalah kolom terbaru dari penulis Tomkins Times yaitu Simon - TopicsExpress



          

Ini adalah kolom terbaru dari penulis Tomkins Times yaitu Simon Steers yang menjelaskan bagaimana perubahan titik berat serangan Liverpool telah berganti dari no. 9 menjadi no. 10... Ia menjelaskan bahwa tim terbaik Liverpool adalah mereka yang menampatkan tim sebagai yang tertinggi diatas segalanya. Steers menulis, "Filosofi pada tim terbaik Liverpool adalah menempatkan tim sebagai bintangnya. Walaupun banyak pemain dunia yang bermain untuk klub selama bertahun-tahun, karakteristik utama adalah mereka mampu membatu pemain di sekitar mereka untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Keegan, Dalglish, Beardsley, Barnes, dan Gerrard." Menurutnya, apa yang menjadi disiplin dari prinsip-prinsip sepakbola Brendan Rodgers menganut paham ini. Sang bos melihat sepakbola sebagai permainan tim dan melihat bahwa pemain terpenting adalah dinamisnya sebuah tim dan peranan penting dari sang no. 10 alias si playmaker. "No. 10 dalam gaya Rodgers adalah titik utama penyerangan. Tidak seperti no. 9 yang tradisional, mereka menaham bola dan membuat pemain lain maju untuk menyerang, pemain no. 10 selalu bergerak maju. Rodgers lebih memilih sebuah serangan yang dibangun dari bawah bukan melangsungkan serangan cepat lewat udara, jadi dibutuhkan seorang pemain yang mempunyai visi dan kecerdasan berlari yang akan bermain di tempat-tempat kosong." Banyaknya pemain Amerika Latin yang sukses di benua Eropa menjadi landasannya membuat analisis betapa penting peran sang pesulap di atas lapangan di mana itu artinya pemain no. 10 harus mempunyai gabungan antara kemampuan teknik dan suka kecerdasan otak. Sang penulis menggunakan contoh Juninho, seorang pemain yang berasal dari Brazil dan bermain untuk Middlesbrough, yang dibeli oleh klub Inggris itu saat masih berusia 22 dan diperebutkan oleh banyak klub-klub Eropa. Steers menulis, "Mungkin Juninho adalah pemain terbaik yang pernah bermain untuk Boro." 15 tahun kemudian, sepupu Juninho yang juga sekaligus pemain Brazil kelima yang pernah bermain untuk Liverpool, Philippe Coutinho, datang ke Anfield. Steers menjelaskan bagaimana Coutinho menjadikan sepupunya Juninho sebagai idola dan kesamaan bermain dari kedua pemain asal Brazil ini. Coutinho sebagai no. 10 "Masih berusia 21 tahun Coutinho seperti telah berkata pada Rodgers bahwa ia dapat mejadi pemain yang sangat penting dan manajer seharusnya membuat tim yang mengelilinginya. Ia mempunyai kemampuan individu yang fantastik, COutinho adalah tipe pemain yang akan menjadi yang terpenting. Coutinho mempunya segalanya untuk menjadi pemain no. 10 masa kini. Ia mempunyai kaki yang cepat, visi, dan kemampuan untuk melewati pemain belakang dengan satu umpan terobosan dan itu akan menjadi DNA dari tim," tulis Steers. Steers menulis, "Akan menjadi sangat penting untuk Coutinho mencari jalan bagaimana untuk beradaptasi dengan permainan di Inggris. Ia telah menjadi bagian yang mengejutkan musim lalu, tapi musim depan ia akan sangat dijaga. Ia harus melihat bagaimana sepupunya melihat tantangan yang ia hadapi, terutama, bagaimana caranya untuk melewati segala tantangan." Yang menjadi poin pentingnya adalah duel fisik yang selalu menjadi dasar dari sepakbola Inggris maka dari itu Steers memberika beberapa solusi untuk Coutinho, "Mungkin dengna membuat cara lari yang berbeda, atau pergerakan baru. Jika ia mampu tetap sulit diprediksi ia akan menjadi aset yang luar biasa besar." "Tim juga harus lebih menjaga Coutinho. Ia membutuhkan dukungan dari dua gelandang yang lebih bertahan dan dengan menggunakan para full-back untuk memberi kelebaran lapangan dan memberikan lebih banyak ruang kosong untuk Coutinho." Bintangnya adalah tim "Dengan Coutinho yang bisa menjadi poros serangan selama beberapa tahun kedepan, ia bisa menjadi seperti ini dengan rekan-rekan setimnya juga bermain sama baiknya. Coutinho akan bergerak maju dengan pemain lain yang bergerak di tempat-tempat kosong. Kita sudah meyaksikan beberapa permainan yang bagus Coutinho dengan Sturridge dan Suarez; dan musim depan Borini yang sepenuhnya fit akan mengambil keuntungan dari Coutinho." Ia menjelaskan bahwa, jika Liverpool memutuskan untuk mendatangkan no. 10 yang lain, maka kemampuan Coutinho untuk bermain di kedua sisi lanpangan dalam pola tiga penyerang akan tetap menjadi keuntungan baginya. Ia mampu bergerak masuk ke kotak pinalti dan membuat peluang. Menurut Steers kemampuan terbaik Coutinho adalah ia mampu membuat pemain di sekelilingnya mengeluarkan kemampuan terbaik. Ia mempu menjadi fasilitator yang mumpuni dimana itu juga yang diharapkan kepada Joe Allen dalam beberapa tahun kedepan. "Baik Coutinho dan Allen adalah tipe pemain yang akan menjadi jantung dari permainan Brendan Rodgers di Liverpool. Keduanya mempunyai talenta yang besar, dan keduanya mempunyai kemampuan untuk membuat yang lainnya bermain lebih baik lagi." Filosofi Brendan Rodgers "Banyak fokus mengenai filosofi sepakbola Brendan Rodgers sejak ia ditunjuk menjadi manajer Liverpool. Cetak biru filosofi itu adalah kejayaan Liverpool di masa lalu. Ini mengenai umpan, penguasaan bola dan penetrasi. Namun ini juga mengenai gaya, dan mengenai membuat tim yang terdiri dari pemain yang mempunyai kemampuan untuk disatukan sehingga membuat tim menyadari kemampuan potensial mereka." "Apa yang menjadi perbedaan besar dari filosofi Brendan Rodgers dan Kenny Dalglish adalah mungkin Kenny ingin no. 9 sebagai poros serangan, dan Rodgers mengingkan no. 10. Ada kesamaan dari kedua filosifi tersebut namun juga sebuah perbedaan besar dari gaya bermain. Pada 1987-88 Kenny mungkin membuat Liverpool terbaik yang pernah ada dnegna Peter Beardsley untuk berada di posisi Coutinho. Jika tim Rodgers mampu berkembang menjadi lebih dekat ke level tersebut, maka sukses tidak lah terlalu jauh." "Sangat menyenangkan menjadi fans Liverpool saat ini. Tipe pemain yang kita ambil akan membuat tim menjadi lebih dinamis. Ada banyak jalan untuk sukses, dan beberapa lebih jelas dibanding yang lainnya. Saya pikir jalan yang kita pilih adalah tepat." "Kita akan menikmati tim Liverpool berkembang; kita tidak tahu kemana perjalanan ini akan membawa kita namun saya percaya kita akan berdansa samba lebih sering."
Posted on: Wed, 17 Jul 2013 22:35:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015