JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri mendesak percepatan - TopicsExpress



          

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri mendesak percepatan perbaikan infrastruktur di semua moda transportasi untuk mendorong daya saing kegiatan logsitik nasional. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta Eddy Kuntadi mengatakan pemerintah juga perlu memproteksi kelangsungan usaha logistik lokal di tegah ketatnya persaingan sektor usaha tersebut menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi Asean 2015. “Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta saat ini, Indonesia jangan hanya jadi penonton dan sebagai pasar empuk saja dalam kancah logistik global,” ujarnya dalam diskusi terbatas bertema Supply Chain Management dalam Sistem Logistik di Indonesia, Rabu (25/9). Dia menjelaskan konektivitas logistik nasional mutlak dilakukan mengingat wilayah Indonesia adalah kepulauan. Selain itu, perlu dukungan infrastruktur kepelabuhanan, kereta api, bandara serta angkutan darat (trucking) guna menunjang pertumbuhan logistik. “Meskipun sudah diamanatkan dalam Sislognas [Sistem Logistik Nasional], tetapi soal penyiapan infrastruktur logistik itu belum sesuai dengan harapan pelaku usaha,” ujarnya. Sekretaris Tim Ahli Pengembangan Sislognas Nofrisel menyatakan keprihatinannya atas tingginya biaya logistik nasional. Indikator biaya logistik di Indonesia, katanya, diukur dari biaya logistik mencapai 27,02% dari product domestic bruto (PDB) dan rata-rata mencapai 14,08% dari ongkos penjualan produk tersebut. Nofrisel yang juga menjabat Managing Director PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Logistik menambahkan ongkos transportasi berkontribusi hingga 66,8% terhadap biaya logistik di Indonesia. Selain itu, ongkos penanganan persediaan hingga 27,56%, dan ongkos administrasi berkontribusi 5,64%. SISLOGNAS Menurutnya, Sislognas sudah mengamanatkan pengembangan logistik di dalam negeri melalui tiga sasaran pokok jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Sasaran jangka pendek, katanya, penguatan sistem logistik domestik (2011 -2015) dengan sasaran meletakan dasar yang kokoh agar sistem logistik nasional bisa efektif dan efisien untuk berintegrasi dengan jejaring logistik Asean. Untuk jangka menengah, ungkapnya, terkait dengan integrasi jejaring logistik Asean (2016 – 2020), yakni memperkokoh integrasi logistik dalam negeri, sinkronisasi, dan koordinasi dengan jejaring logistik Asean dan global. Khusus jangka panjang, integrasi jejaring bisnis logistik global (2021 – 2025) agar bisa berperan aktif dalam sistem logistik global yang lebih efektif dan efisien. Namun, Nofrisel menilai pengembangan sistem logistik nasional mestinya berbasis pada kemaritiman, dan tidak berarti moda transportasi lain tidak penting. “Laut mesti menjadi basis [backbone] pengembangan sistem logistik nasional,” paparnya. Ketua Supply Chain Indonesia Setijadi menyatakan implementasi Sislognas mengalami permasalahan dan kendala antara lainn sulitnya koordinasi di antara pihak dan instansi terkait yang terlibat, lemahnya komitmen dan minimnya evaluasi serta pengawasan di lapangan. Dia mengatakan implementasi Sislognas perlu mendapat dukungan penuh dari kekuatan politik di DPR. “DPR harusnya mengapresiasi Sislognas ini,” ujarnya. (k1)
Posted on: Thu, 26 Sep 2013 20:40:25 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015