JOHAN (Jodoh di Tangan Tuhan) PART 41 Main Cast : Tiffany Hwang, Choi Siwon Sub Cast : Find by your self hehehe Siwon’s side : “Anieyeo.... Nan Gwenchana, Ya sudah, aku kekamar nnee, Selamat malam....” kataku dan langsung melangkah pergi secepat mungkin dari Fany, sebelum flu ku ini menjadi jadi. “Siwon-ah... Choi Siwon....” teriak Fany, tapi aku tetap jalan menuju kamarku. Akupun sampai dikamar dan segera masuk, tubuhku serasanya sangat dingin dan mulai menunjukkan tanda tanda tidak bersahabat. “Eoh Siwon-ah.... kau baru pulang...? darimana saja kau....? kencanmu bersama Tiffany lancar....?” tanya Donghae bertubi tubi ketika aku masuk kedalam kamar “Aiigoo, bicara apa kau ini, aku lelah, aku tidur nnee... selamat malam...” kataku ingin secepatnya merebahkan diri di kasur dan besembunyi dibalik selimut tebalnya. “Yaaak! Siwon-ah... Yaaak!” teriak Donghae, namun aku tetap jalan menuju tempat tidurku, membuka dasiku dan kulempar kesembarang arah dan langsung menjatuhkan diri ketempat tidur serta menyembunykkan tubuhku dibalik selimut tebalnya, berharap dinginnya tubuhku bisa hilang. “Yaak! Siwon-ah... kau tidak menjawab pertanyaanku...? YaaaK! Teriakan Donghae ternyata sampai ke kamarku. “Sudahlah Hae-ah... aku lelah, aku ingin istirahat, jangan ganggu aku nnee....” aku merasa badanku lemas dan sudah tidak bertenaga “Eoh...? kau sakit...? Oomooonaa.... kau panas sekali Siwon-ah... Eung.. kau tunggu disini, akan kucarikan obat...” panas? Benarkah? Aku hanya bisa pasrah karena tubuhku sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk berdebat ataupun menjawab kata kata Donghae, aku hanya memjamkan mata berharap semuanya akan baik baik saja. Yaah... semogaaa... Tiffany’s side : Jam menunjukkan pukul 23.30 waktu setempat dan aku baru sampai dikamar hotel setelah pulang bersama Siwon tadi. Aku merasa sedikit khawatir dan cemas jika melihat keadaan Siwon tadi, apa dia sakit? Itu gara gara aku? Kenapa aku membuatnya berdiri lama dibawah salju tadi? Aiigoo... rasa bersalah dan khawatir kini menyelimutiku walaupun aku sudah sampai di kamarku. “Eoh... kau baru pulang...? bagaimana date mu dengan Siwon...? menyenangkan...?” tanya Taeng dan Sica seketika aku masuk, tapi aku tidak menjawab pertanyaannnya berhubung ikiranku yang kini melayang pada Siwon. “Whooaa, sepertinya lancar, jam segini baru pulang Sica-ah...” kata Taeng lagi “Yaaak! Fany-ah... kau tidak mendengarkan kami...? YAAAK!” teriak Sica tiba tiba mengahamburkan semua pikiranku barusan “Eoh..? Nnnee...? kalian bilang apa...?” tanyaku bingung “Ough God! Kau tidak mendengarnya...? Come On Fany-ah... apa yang sedang kau pikirkan...?” tanya Sica frustasi seketika karenaku “Eung.... Aku... mmm... ada sesuatu yang menganggu pikiranku....” kataku pada mereka sambil berjalan menuju sofa dan duduk disana diikuti oleh Taeyeon dan Sica. “Mengganggu pikiranmu...? Mwonhae? Choi Siwon...?” tanya Taeyeon sok tahu “Emm... Nnnee,,,” jawabku singkat “Azzzaaaaa..... sepertinya hubungan kalian berkembang pesat, benar begitu...?” tanya Sicadan Taeng kegirangan dan senang “Anieyeo,,, ini tidak seperti yang kalian pikirkan, memang hubungan kami sudah membaik tapi sama sekali tidak seperti yang kalian pikirkan...” kata tak jelas pada kedua sahabatku ini “lalu apa yang menganggu pikiranmu...?” tanya Sica lagi Dan akupun menceritakan semuanya, aku mengatakan kalau kalau Siwon sakit karenaku.... “Jinja...? aiigoo, kau ini, seperti tidak ada kerjaan saja bermain salju begitu, kau tahu... kau bisa membunuh seorang sajangnim Hyunday Corp.” Kata Taeyeon “Aiigoo... jangan menakut nakutiku Taeng-ah... kau ini bukannya membantuku...” garutuku pada Taeng “Kau cek ke kamarnya saja....” kata Sicatiba tiba “Itu juga yang sedang terpikirkan olehku, apa tidak apa apa jika aku ke kamarnya tengah malam begini...?” tanyaku masih bingung “Menurutku tidak apa apa, bukankah kau ingin memastikan keadaannya...?” kata Sica lagi “Nnneee, aku khawatir sekali, aku sudah mencoba menghubunginya tapi tidak ada respon, apa benar dia sakit..?” gerutuku lagi semakin cemas ketika Siwon tiidak menjawab mmaupun membalas pesanku. “Kau begitu cemas...?” tanya Taeng “Nnnee... tentu saja, Wae...?” tanyaku bingung “Kau menyukainya...?” kata Taeng lagi “Yaaak! Neo! Mwosun Mariya...?” tanyaku dengan death glareku “Hahahahahaa.... kau lucu sekali, kau menyukainya kan? Kalau kau tidak menyukainya tidak mungkin kau begitu khawatir seperti ini...” kata Taeng dan diimbuhi oleh Sica kali ini “Mwoya...? Anieyeoo... aku hanya cemas karena akulah penyebab jika dia sakit, kalian ini...” kataku lagi “Terserah padamu, yang pasti jangan bohongi hatimu, okkeee, kajjaa, pergilah memeriksa keadaannya...” kata Taeng lagi “Arrashoo.. aku pergi sebentar nnee,” kataku lagi dan melangkah pergi mencari sandalku “Lama juga tidak apa apa...” kata Taeng lagi memperovokasiku “Nnneee... bermalam diisana juga tidak apa apa...” imbuh Sica dan mereka berduapun tertawa terbahak bahak “YAAAK!” ****** Setelah menghadapi beberapa provokasi provokasi dari Jessica dan Taeyeon akupun sampai didepan kamar Siwon, akupun mengetuk pintu, namun sebelum aku mengetuk pintu, pintu akhirnya terbuka dengan sendirinya dan muncul Donghae dari ambang pintu. “Whooaaa... Fany-ah...” katanya terkejut melihatku ketika pintu terbuka “Eung, Mianhae mengejutkanmu, aku kesini ingin melihat Siwon, apa dia baik baik saja...?” tanyaku pada Donghae “Eoh...? itu dia, sepertinya dia demam, aku akan pergi mencari obat....” kata Donghae “Demam...? Jinjaa..? Aiigoo, eothokee...?” gerutuku terkejut mendengarnya, “Nnnee, badannya panas, dan berkeringat, kau bisa menjaganya selagi aku mencari obat....?” tanya Donghae lagi “Eoh...? nnnee.. tentu saja...” kataku mantap tanpa pikir panjang, aku bingung kenapa otakku merespon begitu cepat...? “Hmm.... syukurlah kalau begitu aku sedikit tenang, ya sudah aku pergi mencari obat, Siwon ada dikamarnya, aku pergi nnee...” kata Donghae segera bersiap pergi “Nnnee,,,, hati hati...” kataku dan seketika Donghae pergi dan hilang dari pandanganku, akupun langsung masuk dan melihat keadaan Siwon. Akupun segera menghampirinya yang kini tertidur dibawah selimut tebalnya dengan wajah yang penuh keringat. Akupun mendekatkan tanganku ke keningnya guna memeriksa panas tubuhnya, dan benar saja, badannya panas sekali. “Aiigoo.. eothokee...?” gerutuku panik seketika, akupun menset penghangat ruangan dikamarnya dan berlari ke dapur mencari es batu untuk kompresan Siwon. Akupun segera kembali ke Siwon setelah mendapatkan es batu air serta handuk untuk mengompresnyaakupun segera mengompres Siwon yang masih tertidur. “Aiigoo, kenapa bisa seperti ini...? Mianhae....” gumamku disela sela kegiatanku mengompres, “Anieyeoo... Nan Gwenchana...” gumam Siwon, akupun bingung apa dia tidak tidur? “Eoh...? Siwon-ah... kau bisa mendengarku...?” kataku bingung “Tentuu saja, kau pikir aku ini sudah mati sehingga tidak bisa mendengar suara lumba lumbamu...?” kata nya lagi namun matanya masih tertutup dan itu yang membuatku bingung “Yaak! Kau ini, masih saja menyebalkan!berhenti sok keren didepanku, pikirkan kesehatanmu...!” kataku lagi sambil mengganti kompresannya “Aku akan tetap keren walau bagaimanapun, kau lupa...” katanya dengan memegang tanganku yang tadinya tegah sibuk mengganti kompresannya dan menatap lurus ke arahku, untu beberapa saat aku tidak bisa mengendalikan pikiran maupun detak jantungku yang berdetak tak karuan, pandangannya begitu teduh dan menenangkan hingga aku seakan tak bisa berpaling maupun bergerak, tatapannya begitu mengunci setiap sel tubuhku. “Eoh Fany-ah... ini obatnya...” tiba tiba suara Donghae mampu menghancurkan freze momentku dan Siwon. “Eoh... nneee...” kataku sambil mengambil obat yang dibelikan Donghae “Akan kuambilkan minum, tunggu sebentar...” kata Donghae lagin dan pergi kedapurmengambil minum, akupun membuka obat paracetamol yang dibelikan Donghae, kulihat Siwon melihatku intens dan pandangannya tak lepas dariku. “Kenapa melihatku seperti itu...?” tanyaku padanya NEXT....? No Pembaca Gelap Disinii... Mian MinTha ilang lamaa... Banyak kesalahan Teknis yg terjadi.... SO, ENJOY... ThaSIFany Present
Posted on: Mon, 15 Jul 2013 10:45:19 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015