Jakarta, Strategydesk – Posisi indeks Dow Jones Industrial (DJI) - TopicsExpress



          

Jakarta, Strategydesk – Posisi indeks Dow Jones Industrial (DJI) yang sempat mencetak rekor tertinggi baru dalam beberapa hari terakhir, telah memancing pelaku pasar untuk melakukan aksi profit taking ringan dan membuat indeks ini terkoreksi 40,39 poin (-0,29 persen). Kami sebut sebagai aksi profit taking ringan karena posisi penutupan di 15636.55 terlihat masih diatas posisi suport pertama di 15.600. Koreksi ini, membuat indeks di kawasan Asia, pagi ini cenderung bergerak bervariasi. Pelaku pasar masih menunggu sentimen terbaru, pasca langkah penundaan tapering yang dilakukan oleh The Fed kemarin. Harapan akan berlanjutnya aliran dana asing ke Bursa Efek Indonesia pasca penundaan tapering, membuat pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak bervariasi pada kisaran sempit 4575 – 4750. Jika dana asing kembali mengalir dalam jumlah yang signifikan, IHSG masih memiliki potensi penguatan untuk menguji resisten di 4750 – 4800. Akan tetapi, jika suport 4575 gagal bertahan, IHSG akan mengakhiri trend naiknya dan masuk dalam periode konsolidasi. Pergerakan kemarin membuat harga saham banyak membentuk pola candlestick ‘shooting star’, terutama pada saham big caps, seperti BMRI, BBRI, dan UNVR. Exit atas posisi trading (profit taking) kami sarankan, jika saham-saham tersebut gagal untuk ditutup diatas suport pertamanya. Global OutlookDengan ditutupnya beberapa bursa utama di Asia hari ini, pergerakan diperkirakan terbatas. Penguatan tajam selama ini mengundang aksi ambil untung. Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,2% di Tokyo pagi ini, menuju kenaikan 3,1% untuk minggu ini. Indeks Nikkei naik 0,13%, turut dibantu oleh pelemahan yen. Bursa Korsel, Hong Kong dan China ditutup hari ini untuk merayakan Mooncake Festival. Indeks Australia melemah 0,3% setelah menyentuh level tertinggi dalam 5 tahun kemarin. Wall Street berakhir negatif, dengan indeks Dow Jones koreksi 0,26% dan indeks S&P 500 melemah 0,08%. Koreksi ini datang meski data perumahan dan initial jobless claims AS bagus. Lewat rapat dua harinya, the Fed akhirnya memutuskan tidak mengurangi program pembelian obligasinya, tetap di $85 miliar per bulan. Pasar terkejut karena sempat mengira bakal ada pengurangan $5-10 miliar. Keputusan the Fed itu melambungkan saham global. Namun penguatan tajam selama ini membuat beberapa indeks mencapai rekor tertinggi, seperti Dow Jones dan S&P 500. Di Asia, beberapa indeks juga sudah cukup tinggi. Dengan lewatnya the Fed, sembari menunggu sentiment baru, koreksi sulit dihindari. Kalaupun terjadi penguatan hari ini, mungkin tetap terbatas. Review IHSGIHSG mencatat reli tajam di tengah penguatan bursa global menyusul keputusan the Fed mempertahankan stimulus moneternya. Pada penutupan perdagangan Kamis (19/09/2013) IHSG melesat 207,479 poin (4,65%) ke level 4.670,733. Bursa saham dunia diliputi eforia setelah the Fed memutuskan tidak mengurangi program pembelian obligasinya, tetap di $85 miliar per bulan. Ini menjadi kejutan manis buat pasar, mengingat sempat memperhitungkan bakal ada pengurangan. Dengan jatuhnya dollar karena keputusan itu, rupiah terangkat dengan sempat menguat ke bawah Rp11.000 per dollar. Sentimen positif dari keputusan the Fed juga menarik minat beli yang tinggi dari investor asing, yang membukukan net buy senilai Rp 1,05 triliun di pasar reguler dan negosiasi. Seluruh indeks sektoral kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi yakni: sektor konstruksi yang naik 9,18%, sektor keuangan naik 6,31%, dan sektor indusri dasar yang naik 5,5%. Saham-saham yang naik di antaranya Taisho (SQBI), Mayora (MYOR), Indocement (INTP), dan HM Sampoerna (HMSP). Sementara saham-saham yang turun antara lain Goodyear (GDYR), Chandra Asri (TPIA), Elang Mahkota (EMTK), dan Primarindo (BIMA). Ulasan TeknikalIHSG Sejauh ini belum terlihat adanya sinyal negatif pada indeks, namun kondisi stochastic yang mulai overbought bisa membatasi kenaikan IHSG selanjutnya. Selama bertahan di atas support 4.535 – 4.568, yang sebelumnya merupakan area gap, trend jangka serta menengah IHSG masih tetap bullish, dengan resistance saat ini di area 4.700 – 4.791. Sinyal negatif baru akan didapat jika IHSG kemudian turun di bawah support tersebut. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.568 – 4.791. R3 4,997 R2 4,894 R1 4,783 Pivot 4,680 S1 4,568 S2 4,465 S3 4,353 Stock PickLPKR Trend bullish, ditunjukkan dengan pergerakan MA 10 dan 55 yang uptrend. Harga juga sudah melakukan breakout pada resistace trend line di 1.250. Dengan begitu, LPKR kini mulai memasuki trend bullish baru, dengan potensi kenaikan berikutnya berada di kisaran 1.480 – 1.800.Rekomendasi : [email protected], stop loss 1.250, target 1.480Support : 1.300, 1.350Resistance : 1.380, 1.480 CTRA Breakout resistance trend line, menunjukkan adanya trend bullish reversal untuk jangka menengah. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh MA 55 yang bergerak uptrend. Pola long white candlestick mengindikasikan adanya bullish continuation, begitu pula indikator RSI yang terlihat masih positif. Kami masih melihat potensi kenaikan CTRA untuk meraih kisaran resistance di 1.170 – 1.290.Rekomendasi : [email protected], stop loss 1.000, target 1.250Support : 1.060, 1.010Resistance : 1.170, 1.290 RekomendasiStock Screener
Posted on: Fri, 20 Sep 2013 01:56:59 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015