KAMPUNG NELAYAN MULAI MENYAMBUT LOMBAN Ritual melepas kepala - TopicsExpress



          

KAMPUNG NELAYAN MULAI MENYAMBUT LOMBAN Ritual melepas kepala kerbau di tengah laut itu sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan. JEPARA, Jaringnews – Kesibukan warga Desa Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, menyambut Pesta Lomban mulai nampak hari ini, Selasa (13/8). Sejumlah pemuda desa di pesisir pantai Jepara kota itu sibuk membuat miniatur kapal yang bakal digunakan untuk prosesi ritual larung kepala kerbau yang bakal berlangsung, Kamis (15/8) lusa. Salah satu pemuda Desa Ujungbatu, Kharem Latif menyampaikan, Pesta Lomban sebagai wujud syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan yang telah melimpahkan berkah itu dimulai besok, Rabu (14/8). Sebelum kepala kerbau dilarung esok harinya, sesaji yang telah dibuat oleh warga didoakan di rumah mantan peinggi Desa Ujungbatu, Zaenal Arifin. “Setelah sesaji didoakan lalu dibawa ke TPI (tempat pelelangan ikan),” ujar Kharem di kampung nelayan sembari mengecat miniatur kapal. Lebih lanjut Kharem menambahkan, ritual sedekah laut selanjutnya dilangsungkan di makam tokoh masyarakat pada masa lampau, Mbah Ronggo. Dari TPI, warga bersama- sama menuju makam di belakang SD Negeri Ujungbatu itu. “Kepala kerbau ditinggal di TPI, lalu warga bersama- sama zairah ke makam Danyang desa (Mbah Ronggo) di bawah benteng Portugis,” terang Kharem. “Malam harinya di TPI dilangsungkan pagelaran wayang kulit,” imbuh pemuda berambut gondrong itu. Setiap tahun di hari ke tujuh bulan Syawal, warga Desa Ujungbatu rutin menggelar ritual sedekah laut atau sering disebut Pesta Lomban. Semula, ritual masyarakat nelayan ini kali pertama dilakukan oleh Mbah Harun Sidik, kepala Desa Ujungbaru yang pertama. Ritual melepas kepala kerbau di tengah laut itu sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan. “Kita hidup dari laut, kalau kita mau terus hidup ya, tentunya kita harus menjaga dan merawat laut sebagai ladang mata pencaharian. Salahsatunya dengan sedekah laut melarung kepala kerbau,” kata Kharem. Seiring dengan berjalannya waktu, ritual masyarakat nelayan ini pun menarik perhatian warga Jepara lainnya. Tak pelak setiap Pesta Lomban dilangsungkan menarik antusias mayarakat Jepara untuk mengikuti dan menyaksikan larung kepala kerbau di tengah laut Jepara. “Awalnya ritual ini diselenggarakan oleh warga dari hasil iuran para pemilik kapal, tapi sekarang sudah dibiayai pemerintah daerah (Pemda), sayangnya campur tangan Pembda itu dapat mengaburkan nilai kesakralan prosesi ritual. Rangkaian acara sering berubah-ubah, sehingga masyarakat nelayan kesannya diatur- atur padahal ini kan pesta rakyat nelayan,” papar Kharem. Mengakhiri rangkaian ritual larung kepala kerbau dilangsngkan lomba- lomba di pantai Desa Ujungbatu. Seperti panjat pinang air, tinju air, menangkap bebek di air, dan lomba dayung. Namun, sejak ada campur tangan pemerintah dalam rangkaian ritual larung kepala kerbau, lomba-lomba rakyat tersebut tidak lagi dilaksanakan. “Dulu setelah larung di tengah laut kembali lagi ke TPI untuk mengikuti dan menyaksikan lomba- lomba air, tapi sekarang setelah larung langsung bubar,” pungkas Kharem.
Posted on: Tue, 13 Aug 2013 23:32:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015