KASIH KARUNIA-KU CUKUP BAGIMU (08/12) Ghulam Masih Naaman 8. - TopicsExpress



          

KASIH KARUNIA-KU CUKUP BAGIMU (08/12) Ghulam Masih Naaman 8. KELUPUTAN YANG AJAIB Perubahan saya memberi ketenangan pada watak saya serta tujuan dan pengertian bagi kehidupan saya. Alangkah bedanya perubahan ini dengan keadaan saya dahulu bersama keluarga saya. Sayang sekali bahwa semuanya ini tidak mempunyai arti bagi mereka. Mereka hanya mempunyai satu keinginan: membuat saya meninggalkan kekristenan dan men-jadikan saya seorang Muslim yang baik pula. Perubahan saya adalah satu celaan bagi mereka dan mereka tak mengizinkan saya menjadi sedemikian. Orang-orang setingkat mereka tidak boleh mentoleransikan seorang Kristen dalam keluarganya. Hanya yang miskin dari termiskin yang boleh berubah menjadi Kristen, mereka tahu bahwa saya tidak akan ragu untuk bercampur secara sosial dengan orang-orang seperti itu. Ini adalah suatu tindakan yang me-malukan dan tidak tertahankan. Kehormatan keluarga saya telah di singgung. Saya ingat diceri-takan oleh salah satu dari kemenakan saya yang perempuan bahwa karena perubahan saya, banyak dari peminang-peminangnya pergi. Apa yang telah saya perbuat membawa akibat-akibat yang menyusahkan bagi saya. Sepanjang mereka merasa bisa mempengaruhi saya, saya harus diyakinkan tentang kejahatan saya. Untuk mereka, Islam adalah suatu agama yang agung dan mulia. Bagaimana saya bisa menukar itu dengan kekristenan ? Hanya ada satu Allah yang benar dan Muhammad adalah utusan-Nya. Ini dipompakan berulang-ulang dalam telinga setiap anak Muslim pada awal kehidupannya. Tetapi di sini pula saya memprok-lamasikan bahwa Yesus Kristus bukan hanya Rasul seperti rasul-rasul lain, tetapi Ia adalah Anak Allah. Itu merupakan suatu penghujatan bagi keluarga saya karena bagi mereka, Allah tidak mempunyai Anak. Sejak Islam memberi gambaran, mempunyai anak adalah suatu keadaan jasmani, pengakuan ini merupakan suatu pelanggaran, maka konsep ini merupakan kisah di luar Islam. Salah satu teman nabi Muhammad bernama Abu Harera, Bapak dari kucing-kucing, karena ia sangat mencintai bi-natang-binatang ini. Paman dari Muhammad di-panggil Abu Jihad, Bapak dari segala kebebalan. karena ia tidak menerima Muhammad sebagai rasul. Maka Ke-Bapak-an ini dipakai untuk menjauhkan segala konsep total yang menjauhkan dari segala hubungan jasmani. Sama seperti Ke-Anak-an dari Kristus. Sering sekali manusia menolak segala sesuatu sebagai Omong kosong karena mereka tidak mengerti. Karena banyak tantangan dan resikonya. Jika seorang Muslim mengakui Yesus sebagai Anak Allah maka berarti bahwa Muhammad sebagai rasul Allah dan Wahyu dalam AI Quran mengambil tempat yang kedua dari- pada yang satu yaitu, Anak Allah, Dia yang memberi wahyu sepenuhnya dari Allah kepada manusia. Orang- orang Muslimin ini percaya bahwa berbuat baik dalam kehidupan ini akan memperoleh pengampunan dosa--dosa dan kebahagiaan datam dalam kehidupan berikut-nya. Tetapi merasakan bahwa dosa-dosa saya sudah diampuni saat ini, maka saya bisa memberikan selu-ruh hidup saya kepada Allah dan membiarkan Dia untuk mengatur saya ke arah yang diinginkan-Nya. Untuk keluarga saya. saya telah menjadi seorang kafir dan mereka tidak akan membiarkan saya sedemikian. Sesudah saya kembali ke rumah, saya dipaksa untuk memakan makanan saya di jalanan. Namun, saya berterima kasih dan makan tanpa ber-sungut-sungut. Tekanan dari keluarga saya memberi saya kesempatan untuk bersaksi secara terbuka ten-tang Tuhan saya. Tidak ada perubahan atas usahanya untuk membuat saya berbalik. Paman saya membawa saya ke desanya di Sheikupura.Guro-guna agama dicari dan dibawa kerumah untuk berbicara dengan saya. Seorang Maulvi yang baru dilatih berhenti setelah memberi pernyataan sakit sebelum ia pergi dalam keadaan putus asa. Enam minggu pertemuan dengan para Maulvis membuktikan kesia-siaan. Pada saat itu saya mengambil keputusan untuk bertemu dengan Sayyed Ata Ullah, Shah Bakbari (keturunan dari rasul Muhammad) yang akan mengunjungi Seikhupura pada saat itu. Pada jam yang telah dijanjikan, saya di antar ke hadapan-nya. Bagaimana pun juga ia malah bertentangan dengan saya dan mengusahakan agar saya berbalik dari kekristenan, ia tertawa dengan sekeras-kerasnya dan dengan nada mengejek ia berkata: Jadi, engkau telah menjadi seorang Kristen ? Ya”, jawab saya, pada saat itu terjadi keheningan yang aneh. Silahkan teruskanlah, dan berkatalah lebih banyak, kata saya, dengan nada suara penuh hormat dan jengkel Apalagi yang saya bisa katakan? jawab Shah dengan nada rendah. Mungkin anda bisa memberi lebih banyak nasehat dan bimbingan, kata saya, ingin tahu apa yang ia mau katakan kepada seorang lelaki yang kelihatan hendak melakuan perubahan, jika dibujuk cukup kuat. Bimbingan apa yang anda mau, hanya ada satu alasan mengapa dan untuk siapa yang masuk Kristen seperti anda, ia membalas. Saya tahu bahwa ia sedang. berpikir dan menghubungkan pembahansannya dengan keinginan untuk menikah dengan seorang gadis Kristen. Saya tidak bisa menahan kemarahan saya, lalu bertanya, untuk mengizinkan saya berbicara: Shah yang terhormat. saya datang untuk mendengar anda karena keluarga saya mempunyai harapan besar. kalau anda akan mem-bimbing saya ke jalan yang benar. Tapi saya tidak mendapatkan yang demikian dari anda. Terlebih, saya ingin mengatakan bahwa seks dan agama adalah dua hal yang sangat berbeda, dan setiap manusia yang menukar atau menerima agama hanya karena seks adalah tolol. Saya juga ingin memberitahukan bahwa jika saya seorang Muslim. saya mempunyai hak untuk memperoleh empat orang istri. Lebih dari itu saya bisa mengurus. Jikakau saya mati saya bisa mengharapkan memperoleh tujuh puluh dua istri di surga. Tetapi agama dan keimanan adalah lebih penting dari pada pertimbangan-pertimbangan duniawi. Mereka tidak bisa beranggapan hanya karena seks. Anda menuduh saya dengan mengatakan karena seks dan pernika-han yang menjadi dasar dari keimanan saya yang satu ini. Tetapi dari segalanya, saya akan mempunyai prospek yang lebih baik dengan kedua hal ini. jika saya berbalik menjadi Muslim lagi. Argu-mentasi anda kurang berbobot. Ledakan saya menyebabkan Shah kehilangan kontrol dan meraung dalam kemarahan; .. Diam, engkau sakit buat-buatan. orang kasar!. Saya berkata tanpa perlawanan: .. Shah yang terhormat, tidak ada alasan untuk menjadi marah, marilah kita bermusyawarah bersama-sama. Buang dia dari tangga! teriak Sbah. Perasaan kakak saya seperti dibangunkan. .. Saya melarang anda untuk meletakkan satu jaripun kepadanya. Jika semuanya begitu sederhana. pukullah dia. keluarga akan melak-sanakan sedemikian. kakak saya menjawab. Setelah kejadian yang tidak menyenangkan ini, paman dan kakak mulai yakin bahwa saya tidak gampang dibujuk untuk melepaskan diri dari keimanan saya yang baru itu. Mereka memutuskan untuk mengirim saya ke Lahore. Hussain Ali keluarga paman saya, barangkali mempunyai pengaruh dalam hal ini. Ia telah mendiskusikan hal itu, sambil saya berdiri den-gan paman, cara yang selalu saya pakai jika saya bertemu dengan seorang pendeta. Kapten Isaac dari Bala Keselamatan. pada Malam itu ada di desa tetangga untuk berdoa. Ini tidak diperbolehkkan untuk diteruskan. Pada saat saya di Lahore. keluarga saya tidak berbuat atau mengatakan apapun di depan umum mengenai perubahan saya. hal mana akan diketahui oleh keluarga yang lain. Selama waktu ini. saya dapat melanjutkan hubungan dengan pendeta Wooton melalui pos, dan pada suatu hari seorang yang bernama Douglas dari missi berusaha untuk menemui saya. Ia telah mencari saya dengan nama Kristen saya, Ghulam Masih, tentu saja tidak satupun yang mengenal saya dengan nama itu. Pada saat saya melihat dia berdiri di tengah pasar, saya mendekati dia dan berkata: Saya Ghulam Masih. Ia bertanya bagaimana keadaan saya dan pergi Tetapi berita pertemuan ini diketahui oleh kakak saya, Dia dan beberapa temannya memutuskan bahwa saat untuk bertindak secara ganas telah tiba. Mereka akan menyelesaikan soal yang memalukan ini sekarang dan untuk selama-lamanya. Lahore dipilih untuk tempat terjadinya karena sungai Ravi mengalir di daerah itu. Arti nama sungai ini ialah menyapu orang ke dalam arus searah dan mengakhiri kehidupan duniawi mereka. Mayat-mayat yang dibuang kedalamnya dibawa arus sampai jauh ke bawah. Sungai Ravi tidak melaksanakan tugas itu bertahun-tahun tetapi puncaknya terjadi pada tahun 1947 dimana ratusan mayat orang Muslim men-gapung terus dari Gurdaspur dan Patbankot distrik dari india. Pada malam itu sungai Ravi akan me-mainkan tugasnya. Kakak saya memutuskan bahwa saya akan dimasukkan ke dalam karung. Tanggal 6 Desember adalah suatu malam yang dingin. Di Lahore pada malam musim dingin bisa sangat dingin sekali. Setelah makan sore saya ditelajangi, hanya pakaian dalam dan ikat pinggang yang melekat di tubuh saya. Saya dikunci dalam ruang yang kosong dan dingin. Alasan untuk tindakan ini adalah supaya saya menjadi kebal dengan kedinginan dan tidak sanggup untuk memberi perlawanan. Pada saat mereka mengunci saya dalam ruangari itu, saya tahu apa yang akan terjadi dan saya hanya bisa berdoa saja. Sejak saya menjadi Kristen, saya mengem-bangkan kebiasaan untuk menghafal kitab Ijji1. Saya mulai mengucapkan yang saya tahu dan dalam hati ayat-ayat seperti Tuhan adalah gembalaku mem-beri saya ketenangan yang besar. Kadang kala saya menangis, kadang kala saya men-deklamasikan, tetapi kebanyakan waktu saya adalah berbicara dengan Tuban. Saya tahu bahwa Ia ada bersama saya dan saya ingin merangkul Dia setelah saya mati. Batin saya tersobek antara kegembiraan dengan keberadaan-Nya dan dengan kesedihan yang mendalam disebabkan karena saya akan mati. Kadang kala saya tertawa karena saya tahu kekuasaan Tuhan. Ide bahwa keluarga saya mau mengakhiri kehidupan saya adalah sangat lucu. Tidak sedikitpun saya bim-bang akan kebaikan Tuban. Tidak sekalipun saya memikirkan bahwa jalan yang saya pilih adalah salah. Saya tahu bahwa kekristenan adalah satu-satunya jalan bagi saya. Saya mempunyai jaminan yang pasti yang saya peroleh setelah saya mati. Tidak ada sesuatu yang bisa menggoncangkan keyakinan ini. Saya tahu bahwa saya telah memilih jalan yang benar walaupun saya tahu bahwa itu merupakan suatu akhir yang terhina dalam dunia ini. Ketika sedang mengulangi dan mendapatkan kesenangan dalam kitab Injil, salah satu bagian dari surat Rasul Paulus kepada Timotius memaksa. saya untuk berhenti : Aku didesak dari dua pihak; dan ingin pergi dan diam bersama- sama dengan Kristus, itu jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. (Filipi 1: 23 - 24 ) Hampir saya merasakan bahwa kematian lebih menarik karena kehidupan kekal yang akan saya peroleh ini. Sekarang saya didesak ke arah yang lain. hidup untuk keselamatan kakak-kakak saya. Hal ini muncul karena saya harus hidup bagi mereka yang masih hidup dalam kegelapan. Saya ingin membawa terang Injil bagi rekan-rekan yang membutuhkan Kabar Baik tentang apa yang Allah telah lakukan bagi manusia melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kris-tus. Missi baru ini dikuatkan lagi oleh perkataan Sadhu Sundar Singh (seorang Sikh yang ber tobat): Gampang mati untuk Kristus tapi sangat sulit untuk hidup hagi Dia, karena kematian. hanya membutuhkan satu-dua jam saja tetapi untuk hidup bagi-Nya membutuhkan mati setiap hari. Perlahan-lahan tapi pasti. kata-kata dari Sadhu Sundar Singhini menguatkan saya dan memenuhi saya dengan perasaan yang aneh dengan kegembiraan yang meluap-Iuap. Suatu penglihatan yang sangat bagus kelihatan di mata saya. Tidak mati sekali saja untuk Tuhan saya tapi mati tiap hari. Jiwa saya bergembira di dalam badan saya karena penglihatan ini meresap sampai kedalam tubuh saya. Keuntungan satu-satunya bagi keluarga saya dengan kematian saya adalah ba-hwa mereka tidak akan dipermalukan lagi. oleh karena keimanan saya kepada Yesus Kristus. Mereka mau mencoba untuk mengeluarkan saya dari pemikiran mereka, sejak mereka mengingat bahwa saya yang membawa kepahitan bagi mereka. Batin saya tersobek antara mati untuk Tuhan dan mati setiap hari bagi Dia dalam kehidupan yang berkomit-men total dan pengorbanan. Saya yakin bahwa pengor-banan yang la telah berikan bagi saya di kayu Sa lib adalah suatu kejadian yang persis dan mempunyai maksud yang dalam sekali, dan walaupun saya mati seribu kali sehari. Itu tidak bisa disamakan dengan satu tetes darah-Nya yang telah dicurahkan bagi saya. saya telah yakin bahwa saya harus berdoa sungguh-sungguh untuk pembebasan, tidak karena ketakutan akan kematian jasmani atau yang lain-lain, tetapi hanya karena saya bisa hidup dan mati setiap hari dalam kesaksian hagi Dia yang mengasihi saya dan memberikan nyawaNya bagi saya, maka saya naikkan doa seperti berikut : YA TUHAN DAN JURU SLAMATKU, JIWAKU SEKARANG BERADA DAlAM DAMAI, KARENA AKU TAHU BAHWA SETELAH KEHIDUPAN INI AKU AKAN DATANG KEPADA- MU. TAK ADA PERBATASAN ANTARA ENGKAU DAN AKU. TETAPI MANUSIA YANG TERLIBAT DI DALAM KEGIATAN-KEGIATAN MAUPUN PERMAINAN DALAM PEMBUNUHAN, MENDAPATKAN KE-SAN BAHWA MEREKA MEMPUNYAI HAK UN-TUK MENGAKHIRI KEHIDUPANKU. KEMATIAN ADALAH PELUANG UNTUK HIDUP BAGIKU SEBAGIAN DARIKU AKAN ME-MASUKI, TETAPI KEMATIANKU BERARTI AK-HIR DARI KESAKSIANKU DALAM NAMA-MU ITU DI NEGARA INI, MAKA ITU JlKA SEMUA IIU MENYENANGKAN ENGKAU, KELUARKANLAH AKU DARI TEMPAT INI SEBENTAR MALAM DAN BERIKANLAH AKU KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN-PEKERJAAN YANG BESAR BAGI MANUSIA. SAYA MAU MENDAPATKAN KEMAMPUAN UNTUK BERCERITA KEPADA MEREKA, BAGAIMANA ENGKAU BISA MEMPERBAHARUI JIWA MANUSIA DAN MEMBERIKAN HIDUP YANG KEKAL KEPADA ORANG-ORANG BERDOSA. OH TUHAN DAN JURU SELAMAT KU. SAYA INGlN BAHWA KETIKA LIDAHKU DIPAKAI UNTUK MEMERINTAH MEMBUNUH ORANG LAIN, MAKA PADA MALAM INI, SAYA BOLEH MENGGUNAKAN KATA-KATAMU YANG MEMBERI KEHIDUPAN. MATAKU TELAH MELIHAT KEKUASAANMU. JIKA SEMUANYA MENYENANGKAN ENGKAU BEBASKANLAH AKU DARI TEMPAT INI, SUPAYA PAGI YANG AKAN DATANG, MENJADI PAGI YANG BARU BAGI KEHIDUPANKU. PEMBEBASANKU DARI RUANGAN INI MEMBUKTlKAN PADAKU BAHWA ENGKAU MAU SUPAYA AKU HIDUP SE-BAGAl SAKSI MU. OH TUHAN, MALAM INI MEMPERBAHARUI AKU DARI KEINGINAN DIRI SENDIRI YANG HANYA MENGINGAT UNTUK KEHlDUPANKU SENDIRI. JIKA ENGKAU MAU SAYA HIDUP, SAYA BERJANJI UNTUK MENG IKAT DIRI PADA KEHIDUPAN UNTUK MELAYANI ENGKAU DENGAN MAK-SUO TUNGGAL DAN MEMBAWA KEMULIA AN BAGI NAMAMU. TUHAN, ENGKAU TIDAK ME-MERLUKAN PERTOLONGAN SAYA DAN PELAYANAN, TETAPI SUDAH MENJADI KE-SENANGAN DAN KEBAHAGIAAN SAYA UN-TUK MELAYANI ENGKAU. SEPERTI AKU BERSEMANGAT UNTUK MENGHAPUSKAN MANUSIA YANG TELAH ENGKAU CIPTAKAN, MAKA BERIKANLAH AKU SEMANGAT UNTUK MEMBAWA MEREKA KEPADAMU, JIKA SE-MUANYA INI ENGKAU INGINKAN, MAKA BE-BASKANLAH AKU MALAM INI JUGA DARI TEMPATINI. AMIN Setelah mengucapkan kata-kata ini, saya merasakan bahwa malam menjadi beku. Dahi saya berkeringat. Tiba-tiba, seseorang membuka kunci dari luar. Saya menunggu dengan sabar, apakah terdengar bunyi langkah kaki orang masuk. Ketika melihat tidak ada orang masuk, dengan hati-hati saya melihat ke luar, tern-yata sepanjang jalan sudah kosong. Pada saat itulah saya mendengar Tuhan berbisik dalam telinga saya kataNya: Lari , Aku akan membuka pintu bagimu. Saya mulai lari tetapi tidak tahu kearah mana saya hendak pergi. Saya hanya mempunyai dua teman di Labore, tetapi mereka adalah orang-orang Muslim. Saya tidak tahu apakab ada orang Kristen di tempat itu. Saya lari terus mengikuti jalan kereta api yang dari Labore ke Raiwind. Di depan stasiun Canton-inent, saya tersandung lalu jatuh ke dalam parit. Saya sangat capek dan tinggal di situ sepanjang malam. Saya ketiduran dan terbangun pada jam sebelas esok hari, oleh karena panas matabari di atas saya. Saya mulai berdiri dan berjalan ke kota Model (salah satu wilayah terkaya di Labore). Saya sedang melibat bangunan- bangunan yang bagus, tiba-tiba saya sadari dan insaf tentang pakaian saya yang kontras sekali dengan lingkungan saya. Di belakang kota Model saya lihat desa lain dan berjalan ke situ. Pada saat saya mendekati desa itu, ada beberapa anak yang bermain-main di lapangan. Saya bertanya kepada salah satu dari mereka, Nak, apakah ada orang-orang Kristen di sini? Ya, .. jawabnya, Ayah saya adalah pendeta di sini. Apakah yang bisa saya perbuat untuk bapak? tanya anak itu. Tolong bawalah saya ke ayahmu saya memohon. Anak itu membawa saya ke rumahnya di mana saya bertemu dengan ayahnya, Kapten Sam-muel, dari Bala keselamatan. Saya telab dibebaskan. Kapten Sammuel sangat ramah pada saya dan pada saat saya bercerita apa yang telah terjadi pada saya, ia jamin bahwa saya pada saat itu aman dan jika ada sesuatu masalah, ia akan melindungi saya dengan kehidupannya sendiri. Kami mengambil waktu berdoa sejenak, lalu ia menyuruh saya ke sebuah ranjang. la menyuruh untuk memanggil dokter desa agar me-meriksa saya dan memberi saya injeksi dan beberapa obat. Saya tinggal di rumah kapten Sammuel selama empat hari lalu minta diri untuk pergi ke Gojra. Hamba Tuhan yang baik hati ini memberikan sebuah kemeja, sepasang sepatu, sebuah selendang dan lima rupees. Pada tanggal 15 Desember saya sampai di Gojra. Semua teman-teman senang melihat saya, terle-bih Pendeta Wotton, Pendeta B.M. Augustine, Bootha Masih dan penguasa Charan dass. Keluputan itu adalah dasar untuk kegembiraan yang besar. Pada hari Natal, saya bersama teman saya Boota Masih beribadah bersama di desanya dengan orang--orang lain dari wilayah-wilayah terpencil. Ayah dari Boota Masih dan adik perempuannya Grace, sangat dekat pada saya. Yang paling penting bagi saya ialah bahwa saya sekarang adalah sebahagian dari masyarakat Kristen. Saya menghormati orang-orang yang miskin dan yang tak punya sesuatu -sebagai orang terdekat dengan saya dan kekasih saya. Kasih untuk satu sama lain adalah penting. Ibadah Kristen dimana ada kerukunan dan kepercayaan adalah suatu bersumber yang luar biasa dan rnenjadi dorongan untuk bertumbuh dalam kedewasaan iman Kristen yang sempuma. Saya aman di antara teman-teman saya. Banyak hal yang membuat saya berterima kasih pada Tuhan .
Posted on: Sun, 03 Nov 2013 12:38:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015