KORBAN "MONEY POLITIC" PD DAPAT BANTUAN DARI - TopicsExpress



          

KORBAN "MONEY POLITIC" PD DAPAT BANTUAN DARI JERMAN: shnews.co/detile-22082-sukinten-terima-%E2%80%9Cblsm%E2%80%9D-dari-jerman.html Sukinten Terima “BLSM” dari Jerman Syafnijal Datuk S | Senin, 15 Juli 2013 - 14:13:38 WIB (SH/Syafnijal Datuk S) PERLIHATKAN RUPIAH - Sukinten (70) memperlihatkan uang yang baru saja diterima dari Wims, donatur warga Indonesia yang menetap di Jerman. Kisah Sukinten bisa mendapat “BLSM” dari Jerman cukup menarik. BANDAR LAMPUNG - Harapan Sukinten (70) menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), akhirnya terkabul. Namun yang diterimanya bukan BLSM yang dianggarkan pemerintah sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Nenek yang sehari-harinya bekerja memulung sampah dan hidup sebatang kara di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, ini justru menerima bantuan dari Wims, seorang warga Indonesia yang bermukim di Jerman. Nilainya bahkan lebih besar dari BLSM, yakni Rp 313.700. Dana tersebut diterima Sukinten pada Jumat (12/7) siang setelah sebelumnya dicairkan di Kantor Pos Pahoman, Bandar Lampung. Kisah Sukinten bisa mendapat “BLSM” dari Jerman cukup menarik. Diawali dari penayangan berita dan foto Sukinten yang gagal menerima BLSM di laman situs shnews.co edisi Rabu (10/7) siang. Sekitar pukul 15.18 WIB sore, muncul komentar dari seseorang yang berinisial “ortupertama” mengutarakan keinginannya membantu Sukinten mendapatkan dana BLSM yang gagal diterimanya. Hampir sejam kemudian, “ortupertama” kembali menulis komentar, “Bila Ibu Sukinten mempunyai KTP dan ada orang dekatnya yang bisa menerima telepon dan menghubunginya maka bantuan uang bisa terlaksana melalui Western Union. Kami berharap agar Sinar Harapan dapat membantu agar bantuan untuk Ibu Sukinten dapat terlaksana.” Membaca keseriusan “ortupertama” tersebut, koresponden SH di Lampung memberikan nomor telepon. Malamnya, “ortupertama” menelepon dari Jerman menanyakan kondisi Sukinten dan akan mengirimkan bantuan “BLSM” untuk pemulung yang tidak memiliki tempat tinggal tersebut. Kamis (11/7) sore, datang SMS yang mengatakan sudah dikirim uang melalui Western Union untuk Sukinten dan bisa diuangkan di kantor pos atau bank. Sang donatur kemudian menelepon SH yang mengungkapkan bahwa kawan-kawannya di Jerman juga berminat membantu Sukinten dan berharap Sukinten melapor ke kepala desa agar bisa dimasukkan dalam program bantuan untuk warga miskin selanjutnya. Jumat (12/7) siang, dana kiriman sebesar Rp 313.700 tersebut dicairkan dan langsung diserahkan kepada Sukinten. Melalui SH, Sukinten meminta agar ucapan terima kasihnya disampaikan kepada Bapak Wims — sebagaimana tertulis dalam nama pengirim di Western Union. Menurut Sukinten, uang itu akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup selama menjalankan ibadah puasa. “Memang maunya menyewa rumah yang lebih layak, tapi karena kebutuhan hidup lebih mendesak maka uang ini akan saya belikan beras dan lauk-pauk lainnya untuk hidup selama puasa,” sahutnya dengan nada senang. Soal KTP, Sukinten mengatakan sebetulnya ia memiliki KTP seumur hidup. “Tapi itu KTP lama, kalau yang KTP elektronik yang belakangan ini saya belum pernah dipanggil untuk membuatnya,” ungkapnya. Tinggal dengan Sampah Sejak setahun terakhir ini, Sukiten tinggal di lahan bekas Tempat Pengelolaan Pupuk Organik (TPPO) di Desa Hajimena. Kondisinya yang pas-pasan membuatnya menjalani hidup berbaur dengan bau sampah dan lingkungan yang jauh dari sehat sejak setahun terakhir ini. Kehidupan Sukinten di lahan bekas TPPO begitu memprihatinkan. Sejak awal puasa 2012, sebuah kamar kecil TPPO disulapnya menjadi rumah tempatnya berteduh. Tiap hari, ia harus berjuang menahan dinginnya angin malam dan bau tak sedap dari limbah bekas pengelolaan pupuk organik. Sukinten bercerita, sejak suaminya, Hasan, meninggal lima tahun lalu, kehidupannya semakin berat. Hidup menumpang di rumah saudara, berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnya di Desa Hajimena. Sampai akhirnya, nenek bertubuh gemuk ini menemukan TTPO yang sudah tidak difungsikan lagi. Awalnya, Sukinten berharap-harap menerima dana BLSM ketika bulan lalu ia memperoleh kabar dari para tetangga bakal ada bantuan dari pemerintah untuk warga miskin. Ia yakin bakal menerima BLSM karena kehidupannya lebih dari sekadar miskin. Pekerjaannya sehari-hari hanya memulung sampah, hidup sebatang kara dan tidak memiliki tempat tinggal. Namun setelah tahu bahwa ia tidak termasuk di antara warga yang diminta untuk mengambil bantuan di Kantor Pos, Sukinten hanya bisa pasrah. Apalagi setelah tahu bahwa tetangga yang menerima BLSM adalah mereka yang memiliki rumah berdinding batu, bahkan ada yang punya sepeda motor. “Warga yang menerima bantuan justru yang mampu membangun rumah. Bahkan ada yang rumahnya gedung dan punya motor,” ungkap Sukinten, Senin (8/7) siang. Padahal, lanjut Sukinten, dulu ia pernah menerima jatah beras miskin. Namun kemudian diputus tanpa ada penjelasan. “Saya berdoa mudah-mudahan adanya bantuan ini saya (akan) menerima agar bisa menyewa rumah yang lebih layak,” harapnya. Namun setelah para tetangganya kembali dari Kantor Pos dan membawa pulang uang Rp 300.000 per keluarga dan namanya tak kunjung dipanggil, Sukinten tak bisa berbuat apa-apa. “Ya mau gimana, mungkin bukan rezeki saya,” tuturnya dengan nada memelas. Kini, Sukinten sudah bisa tersenyum berkat donatur baik hati, Wims, yang tinggal nun jauh di sana, di Jerman. Sumber : Sinar Harapan @ SHNEWS.CO : BERITA TERKAIT • Daerah Kaya, PAD Papua Rendah • Pelaku Mutilasi Jalani Tes Kejiwaan • Kurikulum 2013 Kurang Persiapan • UE Lecehkan RI Soal Perjanjian Kehutanan • Menyelamatkan Harimau Sumatera dari Kepunahan 1 Komentar : ________________________________________ ortupertama 15 Juli 2013 - 16:30:03 WIB Semoga kedepan Ibu Sukinten akan tercatat di RT dan Kelurahan sebagai rakyat yang berhak mendapat bantuan BLSM. Saya ucapkan selamat melanjutkan Puasa kepada Ibu Sukinten dan juga kepada Bapak Syahnijal sekeluarga. Terima kasih!Sent from my BlackBerry®powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Posted on: Mon, 15 Jul 2013 19:38:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015